Bagian 16

103 8 0
                                    

Haii, assalammualaikum hihi
Selamat malam dan selamat mengisi perutt><

***

Pastiin udah sholat Maghrib yaa? Karena aku up ini ba'da Maghrib

***

Happy Reading 🎉

Jodohku Teman Sekolahku
Bab 16. Menjemput Hilal (POV Author)

Pernikahan adalah ibadah yang paling lama dan pasti setiap insan menginginkan sebuah pernikahan, termasuk Zayyan dan Haura.

Dua sosok insan yang memiliki perasaan yang sama selama beberapa tahun lalu.

Dari kisah Zayyan dan Haura kita tau bahwa bila sudah digariskan untuk bersama maka tiada daya yang bisa memisahkan.

Akhirnya hari ini Zayyan sudah keluar dari rumah sakit dengan kondisi yang sudah lumayan membaik, tetapi dirinya harus terus kontrol selama dua bulan lagi.

Bahagia sekali rasanya bahwa Zayyan akan segera menjemput hilalnya yang sudah lama ia nanti-nantikan.

Selain sukses di dunia bisnis Zayyan juga sudah paham agama semenjak lulus Aliyah dulu.

Sesampainya di rumah Zayyan merebahkan dirinya di atas ranjang dengan kepala bertumpu pada kedua tangannya. Memikirkan mahar apa yang ingin ia berikan pada Haura.

Dirinya juga berniat ingin melamar Haura esok hari. Terbilang terlalu cepat karena memang ia baru keluar dari rumah sakit, tetapi setiap niat baik itu tidak boleh di tunda-tunda.

"Sesuatu yang sudah digariskan untukmu, tidak akan ada daya lain yang akan memisahkan. Sejatinya jodoh itu adalah keputusan Allah, mau sedekat atau sejauh apapun itu hal yang mudah bagi Allah untuk menyatukan dua insan dalam sebuah ikatan pernikahan" gumam Zayyan sembari menutup matanya.

***

Disisi lain seorang gadis dengan tunik broken white, dengan jilbab hitam tengah duduk di taman samping rumah dengan secangkir teh.

Menikmati indahnya sore ini, sunset sore ini begitu indah.

Haura memotret dengan ponselnya, seraya tersenyum manis dibalik cadarnya.

Dirinya sangat bahagia bahwasanya sebentar lagi dirinya akan menjadi seorang istri dari lelaki yang selama ia cintai secara diam dan juga karena Allah.

"Anak bunda ternyata disini"

Haura seketika menoleh kebelakang, seorang wanita paruh baya dengan jilbab besar dan cadar warna maroon. Dialah bunda, madrasah pertamanya.

"Bunda!" Panggil Haura.

"Kamu kenapa? Hm, sepertinya bahagia sekali" tanya bunda.

Sepertinya ini waktu yang tepat bagi Haura untuk memberitahukan pada kedua orang tuanya bahwa dirinya akan segera menjemput hilal.

Haura meraih tangan bunda dan menciumnya dengan takzim. Menatap wajah teduh bunda meskipun tertutup cadar, Haura sangat sayang pada bundanya.

"Ada apa?" Lagi, bunda menanyai anak tunggalnya.

"Eum bunda, Haura ingin memberitahu bunda bahwa besok akan ada seorang lelaki yang datang kemari untuk mengkhitbah Haura Bun. Bunda bisa bilangin ke ayah, kalau anak gadis bunda sedang berusaha menjemput hilal" ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Bunda seketika memeluk tubuh mungil Haura.

"Baiklah, bunda akan katakan pada ayah. Pasti ayah akan sangat senang mendengarnya, karena sebentar lagi akan memiliki menantu" ucap bunda dengan raut wajah bergembira.

***

Siang hari yang cerah sebuah mobil BMW sedang melaju membelah jalan ibukota. Didalamnya terdapat keluarga besar yang bertujuan ingin melamar seorang gadis.

Dialah keluarga Razeidan Al-Zayyan, sedang dalam perjalanan menuju kediaman Haura Huzaifah.

Setelah 15 menit perjalanan mereka sampai di rumah Haura, dengan hantaran lamaran secukupnya mereka memasuki pekarangan rumah Haura.

Mereka disambut hangat oleh satu abdi negara dan dua orang tua. Ya, abdi negara itu adalah Rayhan dan orang tuanya serta mertuanya Rayhan.

Orang tua Haura sengaja menyuruh keduanya untuk menyambut calon besannya. Dan tentu kerabat ayah dan bunda menerimanya dengan hangat.

"Wah, tancap gas aja Lo Zay!" Ucap Rayhan mengalami Zayyan ala lelaki.

"Hm" Zayyan hanya berdehem saja.

Setelah berseloroh sebentar, Zayyan langsung menyampaikan niat baiknya untuk mempersunting seorang gadis yakni Haura Huzaifah. Gadis bercadar.

Setelah mengatakan niat baiknya, ayah merespon dengan anggukan kepala.

"Bagaimanapun keputusan Haura jauh lebih penting, sedangkan kami sebagai orang tua setuju-setuju saja. Saya serahkan persetujuan pada Haura, bagaimana nak?" Ucap ayah.

Gadis yang ber gamis peach itu hanya mengganguk, wajahnya memerah karena blushing.

Akhirnya lamaran hari ini berjalan dengan lancar dan baik.

###

Spam emoticon 🐼🐼🐼

Sebanyak-banyaknya🥰🥰🥰

18.59
Janlup sholat Maghrib
dan sholat isya

[✓] HAZA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang