Bagian 13

104 6 0
                                    

Haii, selamat pagii!
Assalammualaikum guyss

Komen+vote yukk?

Semangatin authorrr🐼

***

Happy Reading 🎉


Jodohku Teman Sekolahku
Bab 13. Allah tau yang Terbaik

Ini sudah kedua kalinya aku menjenguk Zayyan, sepulang dari klinik aku langsung ke rumah sakit untuk menjenguk Zayyan.

Sudah dua hari Zayyan koma, kata dokter kemungkinan koma yang dialami Zayyan akan lama.

Aku tidak tau sekarang harus bagaimana, aku terus berdoa dan meminta pertolongan dari Allah.

Tapi bagaimanapun Allah tau yang terbaik untuk hambanya, dan tiba-tiba aku ingat dengan sebuah kalimat ....

“Allah tidak akan menguji hambanya diluar batas kemampuannya”

Kali ini jadwal ku tidak sampai larut, pukul 3 sore aku sudah pulang. Tetapi karena waktu asar masih lama jadinya aku sempatkan mampir ke rumah sakit.

Didepan ruangan Zayyan sepi, apa mungkin orang tuanya sedang pulang? Eh tunggu, ibu dan ayahnya baru saja kembali. Mungkin keduanya habis makan dari kantin rumah sakit.

"Assalammualaikum om, Tante" sapa ku.

Ibu Zayyan langsung menoleh. "Waalaikumussalam nak" jawabnya.

"Gimana keadaan Zayyan, Tante?" Tanyaku.

Gurat kesedihan adalah ekspresi dari keduanya saat ini, aku tidak memaksa untuk menjawabnya tetapi ayah Zayyan membuka suara.

"Zayyan masih koma nak, kemungkinan koma Zayyan satu Minggu" ucap ayahnya.

Ku lihat dari kaca pintu ruangan ini, tempat Zayyan tertutup dengan tirai hijau. Ingin masuk aku rasanya melihat langsung keadaannya.

"Om, Tante, saya boleh masuk? Saya mau melihat Zayyan" izinku.

"Masuk saja nak" ucap ibunya.

***

Aku sudah memasuki ruangan ICU ini dengan pakaian steril rumah sakit guna menjaga kebersihan ruangan.

Aku juga memakai sarung tangan, baik sarung tangan hitam dan juga sarung tangan medis.

Air mataku tak bisa di bendung lagi, lagi dan lagi air mataku lolos begitu saja ketika aku mulai mendekati brankar Zayyan.

Aku tersenyum getir di balik cadar, aku masih tak terima sebenarnya.

"Assalammualaikum Zay" sapa ku, sekalipun Zayyan tak merespon.

Aku duduk di kursi samping brankar Zayyan, aku menggambil Al Qur'an mini yang saat ini ku bawa. Ku baca dengan suara yang bergetar menahan tangis.

Saat ini tubuh Zayyan dipenuhi dengan alat-alat medis, dan di kepalanya dibalut dengan perban. Allah. Kasihan sekali Zayyan.

Sesudah membaca Al Qur'an aku berdoa sebentar. Aku tau ini zina, meskipun tanganku terlapisi sarung tangan. Ini mendesak, semoga Allah maafkan diriku.

"Zayyan, kamu yang kuat oke? Katanya ingin menikahi ku, kamu harus menepati janji itu ya? Hiks, aku harap kamu bisa melawan masa kritis kamu"

"Kalaupun ada waktu aku akan sempatkan untuk menjenguk mu lagi ya? Kalau begitu aku pulang, assalammualaikum" ucapku bergetar dengan mengusap pelan tangannya.

Tunggu ....

Ada apa ini?

Apakah Zayyan merespon ucapan ku?

Tiba-tiba tangannya bergerak?!

***
Vote and komenn yaa:)
Membuat orang bahagia itu dapat pahala loh hihi

Spam emoticon 🐼🐼🐼🐼🐼

Nanti aku nda update lageee gimanaa

[✓] HAZA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang