Bagian 37

81 3 0
                                    

Hai, selamat malam sekalian!
Salam sejahtera!

***

Sengaja up cepet karena udh kesel sendiri ga banyak yang baca, mungkin bisa aja bulan depan atau Minggu lusanya baru up lagi

***

Happy Reading!!

*
*
*
👑👑👑

Jodohku Teman Sekolahku
Bab 37. Salah Paham

Saat ini Haura sedang belajar di salah satu ruang di kampusnya, tempat dimana ia menimba ilmu S2. Jika Haura berangkat siang biasanya ia akan pulang malam.

Tak mengapa, Haura sudah biasa dengan jadwal barunya saat ini. Saat sedang fokus memerhatikan dosen, tiba-tiba suara ponselnya mengagetkannya dan membuat seluruh atensi mata menuju ke arahnya.

Haura menangkupkan tangannya didepan dada, pertanda meminta maaf. Saat di buka, ternyata itu telepon dari Layla.

"Ada apa?" Sahut Haura bangkit dan keluar kelas.

"Kamu masih lama nggak, di kampusnya? Awss..."

Haura mengernyit, kenapa suara Layla seperti meringis menahan sakit.

"Kamu kenapa, la?" Sahut Haura sedikit panik.

"T-tadi aku jatuh dari ranjang, Ra. Aku tadi tidur dan yah aku terjatuh, Ra, shh..."

Haura membulatkan matanya, apa yang terjadi di rumahnya? Ya Layla terjatuh dari ranjang dan kemungkinan Layla pendarahan.

Kalau saja tidak pendarahan, Haura akan menyuruh Layla untuk istirahat dan sedikit mengatur nafas.

"La, kamu pendarahan nggak?" Tanya Haura panik. Bagaimanapun Haura diberi amanah untuk menjaga Layla yang masih hamil muda.

"Eng-gak, Ra. Untung nggak ada darah yang keluar"

Haura menghela nafas lega, ternyata cedera Layla tidak parah.

"Huh, syukurlah. Sekarang kamu atur nafas kamu terus minum air putih biar kamu bisa rileks dan nyaman" ucap Haura memerintah.

"Ada yang bahaya nggak Ra, kira-kira?"

"Semoga aja enggak, soalnya nggak ada pendarahan sama sekali. Nanti aku cek lagi, soalnya ini nggak bisa ditinggal" ucap Haura.

Setelah selesai telponan dengan Layla, Haura kembali masuk kelas dan mendengarkan penjelasan dosen.

•••

Disisi lain, Saat ini Zayyan rebahan di sofa ruangannya. Hari sudah gelap, pasti istrinya sudah bersiap-siap untuk pulang.

Dengan gesit, Zayyan keluar kantor dan mengemudikan mobilnya menuju kampus istrinya. Ia berniat menjemput Haura, meskipun ia tau kalau istrinya itu menggunakan mobil sendiri.

Akhirnya Zayyan sudah sampai didepan gapura gedung kampus istrinya. Lahan parkir di kampus dihiasi berbagai lampu-lampu sehingga menambah pencahayaan menjadi sangat terang.

Netra Zayyan menangkap sosok perempuan bergamis krem sedang bercengkerama dengan seorang lelaki yang Zayyan tidak ketahui. Sedikit terbesit rasa cemburu dihatinya.

Sedangkan ditempat Haura berada, ia sedang mengobrol dengan Gio --- teman satu fakultasnya. Haura sempat menyipitkan matanya karena ia tersenyum menanggapi ucapan Gio.

[✓] HAZA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang