Bagian 33

90 4 0
                                    

Happy Reading 🎉
*
*
*

Jodohku Teman Sekolahku
Bab 33. Negeri Piramida

Keesokan harinya Zayyan dan Haura tengah bersiap-siap untuk keberangkatan ke Mesir. Sebelum ke bandara mereka berdua menyempatkan ke rumah orang tua mereka meskipun hanya sebentar.

Setelah pamit, mereka memasuki mobil pribadi mereka dengan supir didepannya.

Bukan supir pribadi sih hanya saja Zayyan menyewa seseorang untuk mengantarkannya ke bandara dan setelah itu mobilnya diantarkan ke rumah Abi dan ummi nya.

Sesampainya mereka di bandara, mereka tidak langsung naik ke pesawat tetapi memilih duduk dulu karena memang waktu yang di tentukan masih beberapa menit lagi.

Tak lama duduk di kursi yang di sediakan oleh bandara, Haura nampak melihat sahabatnya yang tak jauh darinya.

"Naura!" Panggil Haura bangkit dari duduknya.

"By, aku ke tempat Naura dulu ya? Bentar aja," pamit Haura pada suaminya.

Zayyan melihat apa yang Haura tuju, lelaki itu memilih ikut daripada sendiri. Karena memang Naura di sana bersama seorang lelaki.

"Aku ikut!" Ucap Zayyan.

Mereka berdua sedikit berlari dan mendekati teman yang sangat mereka kenali itu. Haura kembali memanggil dan akhirnya pemilik nama Naura itu menoleh.

"Eh ada manten, mau kemana?" Tanya Naura pada Haura dan Zayyan.

Haura dan Zayyan saling pandang.

"Mau kerja bakti di negeri Piramida." sahut Haura sembari terkekeh.

"Gercep amat weh, ya udah gue doain biar gue cepet dapet ponakan," ucap Naura sembari menepuk bahu Haura.

"Aamiin, Lo sendiri kenapa ada di bandara Nau?" Tanya Haura sedikit heran, pasalnya Naura tidak sendirian melainkan bersama seorang lelaki yang sama sekali tidak ia kenali.

Sementara Naura wajahnya sudah sedikit memerah karena malu untuk menceritakan yang sebenarnya. Zayyan hanya menyimak antara istrinya dan teman masa Tsanawiyah-Nya itu.

"Ah ini, kenalin dia Rafael teman satu fakultas sama gue, dia mau ke Australia buat ngejar S2 kedokteran," jelas Naura dengan binar sedikit kikuk.

"Rafael," lelaki itu yang tak lain adalah Rafael memperkenalkan dirinya.

"Haura," sahut Haura tersenyum dibalik cadarnya.

"Zayyan," sahut Zayyan sinis, pasalnya Rafael sangat tidak sopan tersenyum manis didepan istrinya apalagi sang istri menimpali dengan tersenyum. Terbakar sudah hati Zayyan dengan cemburu.

"Tunggu-tunggu, apa kira-kira ini yang bakal jadi hilal Lo?" Tanya Haura sedikit menyipitkan matanya.

Naura dan Rafael saling pandang, keduanya tersenyum hangat. Sesaat kemudian Naura mengganguk.

Mereka akan menikah ketika Rafael sudah kembali ke Indonesia, kurang lebih dua tahun lagi. Sangat kasian Naura untuk memperpanjang masa lajangnya.

***

Setelah perjalanan yang cukup jauh akhirnya Zayyan dan Haura sudah sampai di negeri Piramida. Mereka beristirahat sejenak di bandara Mesir itu sambil memesan taksi untuk menuju hotel.

Kurang lebih satu jam lamanya mereka sampai di hotel. Karena memang sudah hampir Maghrib mereka memutuskan untuk membersihkan diri dan sholat Maghrib dahulu.

Ba'da isya mereka keluar hotel dan memilih kulineran di luar sana juga menikmati keindahan negeri Piramida itu.

"Honey, nanti malam kita kejar tayang buat baby ya?" Pinta Zayyan menatap harap wajah Haura yang tertutup niqab hitam.

"Iya by, pasti aku layani dengan senang hati kan kita ke Mesir buat cetak bayi kita." sahut Haura dengan nada sedikit mende*ah.

"Sayang jangan pancing aku dari sekarang deh, kan kita mau keliling dulu sebentar," ucap Zayyan sengaja menyenggol dada Haura. Tentu Haura melotot.

"Ya kamu jangan buat si jack tambah bangun, by! Ish!" Ketus Haura.

"Si jack yang nyuruh pegang honey," ucap Zayyan mengangkat sebelah alisnya.

***

[✓] HAZA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang