Bagian 32

85 4 0
                                    

Happy Reading 🎉

*
*
*

Jodohku Teman Sekolahku
Bab 32. Kedatangan Rayhan

Saat sedang memasak untuk sarapan, Layla pun datang dengan mata sembabnya. Haura pun menoleh untuk melihat keadaan Layla, ternyata Layla kurang tidur dan kebanyakan nangis sehingga wajahnya tampak pucat.

Saat Haura menyentuh tangan Layla, suhu Layla normal dan tidak demam. Berarti Layla hanya butuh waktu untuk menenangkan batinnya, karena syok.

"Maaf ya Ra, aku baru turun soalnya habis sholat ketiduran" ucap Layla mendekati Haura.

"Gapapa la, sans aja lah. Oh ya gimana, kamu sehat-sehat aja kan?" Tanya Haura menoleh sekilas ke arah Layla.

"Sehat kok Ra, oh ya ini kamu udah semua masaknya?" Tanya Layla.

"Udah kok, tinggal susun piring aja di meja" ucap Haura sekenanya.

Mereka bertiga pun sarapan bersama hingga ketika setelah selesai sarapan, terdengar suara ketukan pintu yang membuat mereka saling pandang. Zayyan dan Haura yang tau siapa tamu itu, maka dari itu membiarkan Layla yang membukanya.

"Kamu yakin by kalau Layla yang buka? Ga akan ada perang dunia ketiga kan?" Tanya Haura pada suaminya yang saat ini memeluk Haura dari belakang yang sedang mencuci piring.

"Enggak kok say___" ucapan Zayyan terpotong dengan suara dua suami istri yang tengah gaduh.

"Sayang, kamu kenapa sii?"

"Kamu jadi lelaki ngga peka banget mas!"

"Ngga peka gimana? Udah yuk pulang, aku udah kangen sama anak aku"

"Tuh kan, yang di tuju pasti surga dunia terus! Kamu ngga nanya kenapa aku kaya gini? Mas mikir, aku udah terlanjur sakit hati sama kamu"

"Ya Allah, kamu kangen sama adik kecilku?"

Sementara disisi lain lebih tepatnya di dapur Zayyan dan Haura menghela nafas panjang, jika tidak segera di pisah bisa-bisa barang rumah mereka hancur. Dengan cepat Zayyan dan Haura ke ruang tamu.

Benar saja Layla sudah mulai memegang bantal sofa bersiap untuk melempari suaminya. Sementara Rayhan memegang bantal sofa lainnya guna menjadi perisai.

"Sudah-sudah, seharusnya kalian bisa menyelesaikan masalah dengan baik bukan seperti ini. Layla, jika kamu marah tanpa sebab tanpa mendengar penjelasan Rayhan kalian akan terus renggang,"

"Dan kamu Rayhan, datang-datang seharusnya istrinya di peluk atau di tenangkan dulu. Ini tidak, datang-datang langsung mempromosikan si jack," ucapan Zayyan membuat kedua suami istri itu duduk di sofa.

Haura hampir tertawa mendengar kalimat terakhir yang dilontarkan oleh suaminya 'Promosi jack' wkwk. Setelah duduk barulah keadaan lumayan hening.

"Jadi, mas Rayhan kamu ga tau kalau Layla kesini malam-malam?" Tanya Haura mulai mengintrogasi kakaknya itu.

"Engga Ra, waktu itu aku lagi dinas di kantor pusat" sahut Rayhan tenang.

"Halah lagi deketan sama anak baru!" Celetuk Layla sinis.

"Sayang, ga gitu aku bisa___"

"Jelasin dengan detail Ray, kita semua butuh penjelasan" ucap Zayyan memotong ucapan kakak iparnya itu.

"Anak baru apa si Layla? Pasti kamu dapat foto aku lagi melantik salah satu calon anggota TNI kan? Nomor tidak dikenal itu temen kita sendiri, Mike. Dia memang usil."

"Kelihatan mesra pasti ya? Sayang, wajar ga sii seorang jenderal TNI melantik calon TNI lainnya. Aku tau kamu pasti syok tapi apa kamu melihat raut kebahagiaan di wajahku kala itu? Tidak kan? aku biasa, aku tegas." ucap Rayhan panjang lebar yang terus melihat ke arah istrinya.

Zayyan dan Haura manggut-manggut saja, alasan Rayhan valid juga. Berarti Rayhan sudah menjelaskan segala dengan detail tanpa ada yang ditutup-tutupi.

"Layla, udah jelas kan? Kamu ga perlu sedih lagi, mas Rayhan udah menjelaskan segalanya" ucap Haura mengelus perut Layla yang sudah sedikit berisi.

Akhirnya kedua suami istri itu sudah baikan. Ah, agak Laen emang pasangan abdi negara itu.

***

Satu bulan sudah pernikahan Zayyan dan Haura. Seperti yang waktu itu Abi bilang pekerjaan Zayyan sudah kelar jadi ia bisa mengajak istrinya honeymoon ke Mesir.

Seperti saat ini, mereka sedang packing barang-barang untuk pergi ke Mesir esok hari. Dua koper mungkin sudah cukup untuk mereka berdua.

"Sayang, udah semua?" Tanya Zayyan pada istrinya.

"Udah by" sahut Haura.

"Ini sudah malam ayo kita tidur, eh ralat, maksudnya kita... Harus kejar tayang untuk mendapatkan Zayyan junior" bisik Zayyan mengecup singkat leher istrinya.

"Iya, yok!" ucap Haura siap melayani suaminya, dirinya juga sudah haus sentuhan suaminya.

***

Ini kenapa pada males baca?
Nanti aku buat sad ending loh baru tau rasa

[✓] HAZA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang