Bagian 34

86 4 0
                                    

Happy Reading 🎉
*
*
*

Jodohku Teman Sekolahku
Bab 34. Pengalihan Rencana

Setelah jalan-jalan malam di negeri Piramida, mereka memutuskan untuk kembali ke hotel.

Tentu mereka ke hotel tidak dengan tangan kosong melainkan membawa banyak makanan dan tentu itu keinginan Haura.

Sesampainya mereka berdua membersihkan diri sebelum terjun ke peraduan malam mereka. Kemudian, mereka menggambil wudhu dan sholat Sunnah sebelum bertempur.

"Sayang, aku ingin malam ini menjadi malam yang panjang untuk kita," ucap Zayyan berakhir mengecup kening istrinya.

"Em aku juga inginnya seperti itu, aku liat kamu kaya udah lelah banget by. Apa ngga di tunda dulu? Besok malam dan malam seterusnya kita kejar tayang terus." ucap Haura mengelus rahang tegas suaminya.

"Rasa lelahku ngga seberapa sayang, kita manjakan diri kita dengan berkunjung ke surga dunia. Aku yakin kamu akan melayang dan kita sama-sama terbuai," ucap Zayyan menggendong Haura ala bridal style.

Haura tersenyum dan melingkarkan tangannya di leher suaminya. Zayyan meletakkan Istrinya secara perlahan-lahan, sebelumnya Zayyan membaca doa di ubun-ubun istrinya.

Mengecup ubun-ubun, kening, kedua mata dan yang terakhir adalah bibir Haura. Lelaki itu melumat habis bibir istrinya, Haura yang sudah belajar dari suaminya kini bisa membalas ciuman yang Zayyan berikan.

Lelaki itu menjeda aktifitasnya dan menarik selimutnya. Dan yah mereka kerja bakti untuk membuat duplikat dari mereka berdua.

Hari sudah menunjukkan pukul 03.30 yang artinya sudah mendekati Subuh. Keduanya hanya tertidur selama 1 jam selebihnya mereka terus melakukan ibadah.

Haura terusik matanya membuka, pemandangan pertama yang ia lihat adalah wajah tampan suaminya. Ia tersenyum dan mengecup singkat bibir sang suami.

Zayyan yang merasakan benda kenyal di bibirnya pun langsung bangun, mereka berdua sama-sama terkekeh kecil. Lelaki itu menyelipkan anakan rambut istrinya dibelakang telinga.

"Gimana? udah ngga lelah kan, honey?" Tanya Zayyan tersenyum.

"By, kamu memang lelaki terbaik, kamu sama sekali tidak menyakitiku. Semoga kita selalu bersama hingga takdir Allah yang tau." ucap Haura memeluk suaminya. Mereka berdua saat ini masih dalam keadaan polos tanpa sehelai benangpun.

Sangat lama mereka berpelukan hingga azan subuh berkumandang dengan merdunya.

"Mandi bareng, mau?" Ajak Zayyan memakai celana bokser nya.

"Ish, ntar tambah lama kalau barengan mandinya," sahut Haura memakai dress-nya tanpa dalaman.

"Gapapa honey, biar hemat waktu," ucap Zayyan menarik tangan Haura.

•••

Jika di katakan hemat waktu jelas salah, malah menambah waktu sehingga lama. Dan jelas itu adalah salah Zayyan yang ngajak mandi barengan.

Setelah sholat subuh mereka memutuskan sarapan di bawah, setelahnya mungkin akan berkeliling lagi.

"Oh iya by, kita berapa lama disini?" Tanya Haura.

"Tiga Minggu kayaknya honey," sahut Zayyan enteng sambil mengulum senyum.

Haura melotot.

"Ngapain sampai tiga Minggu by? Lama banget, apa ngga bosen? Ah ga mau ah, kita seminggu aja di sini terus balik ke Indonesia." ucap Haura tak terima.

"Loh kenapa honey?" Tanya Zayyan heran.

"By, aku nggak mau ninggalin pekerjaan aku lama-lama. Aku ini bidan yang bekerja di kliniknya dokter Farhan, dan aku mau minta izin sama kamu," ucap Haura serius.

"Izin apa?" Tanya Zayyan tertarik dengan kalimat terakhir istrinya.

"Aku kuliah lagi ambil S2 ya by? Boleh ya? Tapi beda jurusan," ucap Haura penuh harap.

Sebelumnya Zayyan akan bertanya jurusan apa yang akan di ambil oleh istrinya.

"Jurusan apa?" Tanya Zayyan.

"Kedokteran," sahut Haura sekenanya.

??!!!
Orang yang bener-bener sayang sama author, dia yang paling setia sama author, udah itu aja

[✓] HAZA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang