Haii, assalammualaikum guyss
Udah beberapa jam aku ngga up, kalian nungguin aku ngga?Kalo engga juga nggak papa, lagian aku hanya seorang penulis yang ingin menyalurkan imajinasi berbentuk khayalan.
Oke segitu aja basa-basi nya
***
Happy Reading 🎉
odohku Teman Sekolahku
Bab 25. Pusat PerbelanjaanKeesokan harinya pagi-pagi sekali Haura sudah turun ke bawah untuk memasak sarapan untuk dirinya dan suaminya tercinta. Karena memang Haura dan Zayyan baru pindah kemarin jadi Haura akan membuat sarapan dengan sesuatu yang ada di freezer.
Kemarin saat selesai bersih-bersih sedikit Haura memeriksa isi freezer dan hanya berisi daging ayam dan adonan bakso meskipun tak banyak. Haura akan memasak ayam goreng dan bakso mercon.
Zayyan bilang sebelum mereka menempati rumah mereka ini ia sudah menyuruh asistennya untuk mengisi freezer meskipun hanya sedikit. Jadilah diisi dengan daging ayam dan adonan bakso.
"Harum sekali sih, masak apa? Hm" tanya Zayyan yang memeluk Haura dari belakang.
"Kamu nanyeaaa?" ucap Haura datar.
"Aku serius honey" ucap Zayyan mengigit pipi Haura.
"Awh sakit by!" Ringis Haura langsung menoleh ke arah Zayyan.
Cup
Haura memberikan frist kiss kilat pada Zayyan sedangkan Zayyan hanya nyengir seolah-olah ia kembali mendapatkan energi. Haura hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah suaminya yang begitu m*sum.
"Udah diem dulu ya by? Aku mau masak dulu" ucap Haura.
"Iya-iya, makasih untuk frist kiss nya ya honey" ucap Zayyan full senyum sembari duduk di kursi yang ada dimeja makan.
"Itu sih maunya kamu by" ucap Haura yang terus mengaduk bakso mercon nya.
Akhirnya sarapan yang Haura buat selesai dengan cepat, dan meja makan sudah Zayyan rapikan sembari menunggu Haura. Setelah menaruh makanan di wadah, Haura terlebih dahulu melayani suaminya.
"By, ini adalah kali kedua aku layani kamu di meja makan" ucap Haura mulai mengisi nasi dan lauk di piring Zayyan.
"Sedangkan melayani di atas ranjang belum" ucap Zayyan menimpali.
Haura menatap Zayyan dengan tatapan tajam dan akhirnya Zayyan mendapatkan cubitan di pinggangnya.
"By!" ketus Haura.
"Ya maaf honey, hehe" ucap Zayyan terkekeh.
Setelah selesai sarapan Zayyan terlebih dahulu membantu Haura untuk mencuci piring yang telah dipakai. Sesekali bermain sabun sehingga busa dari sabun cuci piring bertebaran di wastafel.
"Stooop! Cukup by, baju aku basah semua" ucap Haura membuat Zayyan gemas.
"Ya ganti dong sayang!" ucap Zayyan mengigit hidung Haura dan yang terakhir di benda bawah hidung.
"Eugh! By, napas aku ga kuat!" ketus Haura mendorong tubuh Zayyan.
Zayyan hanya terkekeh geli gemas melihat tingkah konyol Haura yang bersungut-sungut tak jelas. Dan pada akhirnya setelah selesai mencuci piring Haura langsung berjalan ke atas menuju kamar diikuti oleh suami yang menyebalkan.
"Honey, kamu mau kemana kok udah rapi aja?" Tanya Zayyan duduk di atas ranjang memperhatikan istrinya yang sedang memakai jilbab dan cadar.
"Aku mau belanja kebutuhan kita by" jawab Haura yang sedang memasang bros kupu-kupu disisi samping jilbab pashmina nya.
"Kalau begitu aku ikut!" ucap Zayyan berdiri hendak berganti baju.
"Lagian aku memang ingin mengajakmu by, yakali udah punya suami ga di ajak?" ucap Haura berbalik badan dan menghadap suaminya.
"Iya deh iya si paling ngajak suami" cibir Zayyan memilih-milih baju.
"Ya iyalah, masa aku ajak suami orang? Ntar kamu kejang-kejang" ucap Haura ikut memilihkan baju untuk Zayyan.
"Nggak cuma kejang sayang, palingan aku ga bisa hidup tanpa kamu" ucap Zayyan.
"Ucapan laki-laki yang habis minum pertalite" cibir Haura.
"Eh yang ini bagus kan?" Tanya Zayyan memperlihatkan baju batik Dongker.
"Kamu kira kita mau kondangan by, kok pake batik?" ucap Haura membuat Zayyan mengerucutkan bibirnya.
"Mending pake Hoodie hitam ini aja by, terus pake masker biar cool" ucap Haura menggambil Hoodie yang tergantung rapi di lemari pakaian.
"Iya deh" ucap Zayyan menurut.
***
Hoodie hitam, masker, sneaker putih dan kaca mata hitam yang sangat modis. Gamis lilac, jilbab pashmina, cadar, sneaker putih dan kaca mata hitam yang modis.
Begitulah kira-kira penampakan Haura dan Zayyan yang terbilang sangat elegan serta luar binasa eh luar biasa.
"Ini kan udah semua, sekarang kita beli sesuatu yok honey aku haus" ucap Zayyan melepas maskernya.
"Yok!" Ajak Haura.
Mereka pun mampir ke kedai capuccino yang katanya sangat enak. Dua capuccino dingin dan dua wafel dengan tambahan madu diatasnya.
"Enak, honey?" Tanya Zayyan.
"Enak by" jawab Haura disela-sela memakan wafelnya.
Disisi lain lebih tepatnya disudut kedai capuccino ada seseorang yang memakai Hoodie hitam sedang memantau keduanya. Kemudian pria itu tersenyum smirk sembari menatap ke arah Haura dan Zayyan.
"Kalian Deket banget sih? Bikin aku gemes aja deh" gumam pria itu.
Pria itu membuka ponselnya nampak menelpon seseorang yang sepertinya ada rencana lain.
'Mereka ada di kedai yang sama kaya gue, gue harap kalian bisa lakuin apa yang gue suruh'
"...."
'Ya! Gue tunggu keberhasilan Lo, kalau Lo gak berhasil jangan harap Lo dapet uang yang Lo inginkan'
"...."
Setelah selesai menelpon seseorang pria itu kembali tersenyum mematikan ke arah dua pasang suami istri. Ya, pria itu adalah Zidan si anak kepala klinik tempat Haura berkerja.
Entahlah, Zidan sungguh egois kali ini. Semenjak kejadian dua tahun lalu kelakuan Zidan berubah drastis seperti tiba-tiba menjadi psychopat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] HAZA || END
RomanceSEBELUM BACA UTAMAKAN FOLLOW! SUDAH ENDING 🎀 ROMANSA ISLAMIC🎀 🎀CINTA DALAM DIAM🎀 JODOHKU TEMAN SEKOLAHKU "Ra, aku janji suatu saat nanti aku akan melamar mu dan menikahi mu!" ucapnya. Tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba Zayyan berkata sepert...