Bagian 44

70 3 0
                                    

®Storyby_Rsafitriii08

Happy Reading!!👑👑👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!!
👑👑👑

Jodohku Teman Sekolahku
Bab 44. Hidden Story 2

Mata tajam dengan kornea yang hitam legam, sepintas memancarkan sebuah garis merah. Tidak, tidak ada yang tau hanya orang-orang tertentu yang mengetahui.

Lelaki itu yang tak lain tak bukan adalah Zidan --- anak direktur klinik tempat Haura dulu berprofesi sebagai bidan. Bukan tanpa alasan Zidan berada di cafe ini, ini semua berkat alat penyadap suara yang berada di ponselnya.

Kedatangan Zidan tidak membuat siapapun mencurigainya, tidak ada. Hanya saja kehadiran Zidan kali ini membuat Haura risih, entah kenapa bisa begitu.

“Rencana segera dimulai, Zedan.” ucap Zidan tersenyum tetapi batinnya berucap.

"Eh hai, Naura dan Layla!" Sapa Zidan pada Naura juga Layla dengan senyuman ramahnya.

"Hai, elah si kampret udah nggak amnesia lagi nih?" Sahut Layla dengan terkekeh.

Sementara Naura sama sekali tidak membalas sapaan dari Zidan, perempuan itu hanya tersenyum simpul. Entah kenapa Naura merasakan aura yang berbeda dari kedatangan Zidan.

"Lo kemana aja Nau, lama kita nggak ketemu?" Tanya Zidan dengan begitu ramah, dan tak ayal karena memang Zidan adalah orang yang sangat ramah ke setiap perempuan.

"Gue di London, baru mendarat tadi malam," sahut Naura sekenanya.

"Kenapa Lo nanyain temen istri gue, ada niat terselubung kah?" Celetuk Rayhan tiba-tiba membuat siapapun yang mendengarnya melotot terkecuali Zidan.

"Insting Lo kuat juga Ray," sahut Zidan dengan kekeh-an kecil.

Haura, Naura dan Layla hanya saling pandang. Apa maksud dari kalimat Zidan?

"Kalian heran kah? Oke gue bakal ngelamar Naura." ucap Zidan tiba-tiba.

Senyuman yang begitu mempesona memiliki arti lain di kehidupan Zidan. Mungkin sebagian orang mengira bahwa Zidan adalah seorang yang berkarakter ramah tetapi disisi lain Zidan adalah seorang yang licik dan bermain dengan cantik.

Rayhan tertawa terbahak-bahak. Apa dia tak salah dengar? Zidan akan melamar teman istrinya juga adiknya.

"Lo becanda nya nggak lucu dan, mending Lo balik deh gue masih sibuk ini," bukan Rayhan tetapi Layla dengan nada tegasnya.

"Kenapa kalian sebagai temannya seolah melarang gue buat lamar Naura? Kita seangkatan waktu Tsanawiyah kali," ucap Zidan dengan tenang dan tak lupa tatapannya yang terus melihat ke arah Haura.

"Mungkin seangkatan, tetapi berbeda kelas dan. Udah ah!" Sahut Rayhan.

"Gue serius, anj*ng!" Sentak Zidan karena terus di tolak mentah-mentah.

"Zidan, kamu benar mau melamar Naura? Kalau kamu memang benar berniat melamar Naura, datangi rumahnya bukan disini. Kami disini masih mencari sebuah kejanggalan dalam musibah yang mengenai Naura, tolong jangan memperkeruh suasana." ucap Haura.

"Soal lamaran kamu perlu datangi secara pribadi. Mengenai pernikahan, pernikahan bukanlah sebuah permainan yang seenaknya saja dalam menjalaninya. Kedua pasangan harus saling melengkapi satu sama lain, menerima kekurangan masing-masing tanpa adu nasib. Bukankah di dunia ini tidak ada yang sempurna? Sebuah pernikahan yang harmonis ada sebuah keterbukaan antara suami dan istri, saling mempercayai dan selalu jujur." jelas Haura panjang lebar.

Setiap bait kata yang dilontarkan oleh Haura, bermanfaat baik bagi Naura maupun Layla dan Rayhan. Tak di pungkiri bahwa Haura cukup paham agama ketimbang mereka-mereka.

Bukan merasa lebih baik, tetapi memantaskan diri dari sebelumnya.

Zidan hanya memperhatikan, tidak mendengarkan. Lelaki itu hanya tersenyum tipis, andaikan Haura menjadi takdirnya ia tidak akan seperti ini.

Tapi dibalik sikap Zidan yang seperti itu bisa di artikan bahwa Zidan hanya terobsesi dengan Haura bukan cinta.

"Bagaimana, paham kamu dan?" Tanya Rayhan menatap tajam Zidan.

"Paham," sahut Zidan percaya diri.

“Mereka sama sekali nggak ngerti niat jahat kita, Zidan”

“Tentu. Karena kita akan bermain dengan cantik, bukan begitu?”

“Yeah!”

•••

20.00 Malam hari.

Haura dan Zayyan sedang menonton televisi sembari lesehan. Haura berbaring dengan kepala yang bertumpu pada paha Zayyan.

Tangan Zayyan selalu mengelus perut istrinya yang lumayan besar, karena didalamnya ada bayi kembar. Itu impian keduanya untuk memiliki bayi kembar.

Doa yang terus diulang-ulang akan didengar oleh Allah, karena kita selalu sabar hingga Allah kabulkan secara perlahan. Dan sekarang rasakan buah kesabaran yang telah dinantikan.

"Aku lupa, memangnya Naura ada masalah apa honey?" Tanya Zayyan disela menonton televisi.

Haura menoleh sekilas ke arah suaminya dan melanjutkan menontonnya.

"Dia dijebak, kesuciannya direnggut paksa oleh lelaki brengsek yang ada di London. Untungnya di sana ada teman mas Rayhan untuk membantu menelusuri, ish aku gedeg banget tau by!" ucap Haura begitu emosi, mungkin masih terbawa suasana.

"Huh, semoga saja kasus ini segera terselesaikan sehingga istriku ini tidak lagi esmosi," ucap Zayyan mengelus rambut istrinya.

"Emosi hubby, bukan esmosii," ucap Haura memperbaiki.

•••

Welcome back to my story, gimana? Seru gak?

Bentar lagi ending nih, semangat yah!

Oh iya, kalian bisa mampir ke akun Instagram aku yaa!

Kalian bisa liat di bio profil aku dan disana ada nama Instagram aku yaww!

See you guyss

[✓] HAZA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang