Bagian 26

91 3 0
                                    


Happy Reading 🎉

Jodohku Teman Sekolahku
Bab 26. Kejadian tak Terduga

Saat Haura dan Zayyan masih menikmati makanannya tiba-tiba ada dua orang pria berpakaian serba hitam bahkan yang kelihatan hanya matanya saja.

Tak membuang waktu kedua pria itu langsung saja menarik paksa Zayyan dan memberikan bogeman di wajah tampan Zayyan.

Haura histeris, tetapi Zayyan tidak tinggal diam. Zayyan ikut melangsungkan aksinya untuk membalas kedua pria asing tak dikenalnya.

"Kalian siapa? Hah!" ucap Zayyan dengan lantang.

"Bukan urusan Lo! Hajar dia!" Seru salah satu dari mereka.

Terjadilah perkelahian brutal yang tak ada hentinya, tubuh Zayyan dipenuhi oleh memar begitupun kedua pria asing itu. Sebab ketiganya memiliki kemampuan yang sama.

"Zayyan! Hiks.... Hubby...." Teriak Haura dengan suara bergetar.

Namun, dibelakang Zayyan terdapat seorang pria memberikan kode pada kedua pria asing untuk menangkap Haura. Kedua pria itu mengganguk dan langsung paham, sedetik kemudian kedua pria itu sudah menangkap Haura.

Satu pria memegangi Haura dan pria satunya menyodorkan sebuah pisau telat dibawah leher Haura.

"Haura! Lepaskan istriku! Dasar pria brengsek" umpat Zayyan.

"By, tolongin aku... " tangis Haura.

"Tenang dulu ya sayang" ucap Zayyan.

Zayyan hendak mendekati Haura tetapi pria yang memegang pisau kembali mendekatkan pisau ke leher Haura.

"Lo maju, istri Lo is death" ucap pria itu.

Sebenarnya banyak yang sudah berkerumun dan hendak menyelamatkan Haura yang sedang di tahan oleh kedua pria asing itu. Tapi kedua pria itu mengancam jika mendekat mereka menjadi tawanan dari aksi kurang ajar mereka dan akhirnya semuanya hanya bisa menonton.

"Brengsek!" Umpat Zayyan lagi.

"Heh dasar b*doh!" gumam pria dibelakang Zayyan dengan membawa balok kayu.

"Mas awas dibelakangnya!" Teriak salah satu seorang lelaki.

Dengan cepat Zayyan berbalik ternyata memang benar ada orang yang hendak memukulnya.

"Anj*ng" gumam pria itu dan menjatuhkan balok kayu dan akhirnya pergi begitu saja disusul kedua pria asing itu.

Haura langsung berlari menuju suaminya dengan air mata dan ia pun langsung memeluk suaminya. Zayyan pun membalas pelukan dari sang istri yang nampak ketakutan dan syok berat.

"By... Hiks... Kamu gapapa?" Tanya Haura mendongak melihat wajah tampan suaminya yang dipenuhi memar.

Zayyan tersenyum dan mengusap sudut mata Haura dengan ibu jarinya.

"Aku gapapa sayang, kamu jangan sedih lagi ya? Aku ikutan sedih juga" ucap Zayyan mengusap pucuk kepala istrinya.

"Sekarang kita pulang, oke?" Ajak Zayyan memegang bahu istrinya dan dibalas anggukan oleh Haura.

Akhirnya mereka mulai berjalan menuju parkiran untuk kembali ke mobil dan melanjutkan pulang ke rumah. Hari ini adalah hari yang sangat memberatkan untuk Haura dan Zayyan.

***

Bruk!

Pria dengan setelan hitam memasuki toilet dengan wajah merah padam. Dialah Zidan si dokter bersifat psychopat gila, yang ingin membuat Zayyan tergolek lemah.

"Arghhh! Si*l, semuanya gagal! Brengsek" umpat Zidan dengan frustasi.

Zidan memukul-mukul tembok yang ada di toilet itu sampai tangannya mengeluarkan darah segar.

"Jangan biarkan orang yang Lo cintai bahagia dengan orang lain! Lo juga harus bahagia dengan orang yang Lo cinta"

Zidan menggeram marah dan mengacak-acak rambutnya hingga akhirnya ia duduk dilantai dengan badan yang bersandar di dinding toilet.

"G-gue rasa ini egois Zedan, gue mungkin cinta sama dia tapi sama aja gue bikin orang yang gue cintai menderita" ucap Zidan lirih.

"Ingat! Lo udah cukup menderita satu tahun lalu dan Lo harus buat orang itu hilang untuk selama-lamanya Zidan!"

"Lo bodoh! Lo terlalu cupu untuk mengenal apa itu cinta sesungguhnya! Lo itu terlalu bodoh dalam hal percintaan, gue ulangi Lo BODOH!"

Zidan semakin mengacak-acak rambutnya dan ia memukul-mukuli kepalanya sendiri. Dirinya amat tersiksa dengan adanya kepribadian ganda dalam dirinya yang tak lain adalah Zedan si psychopat.

***

"Awh!" Ringis Zayyan.

"Maaf by, pasti sakit banget ya?" Tanya Haura yang menempelkan plester pada pelipis suaminya.

"Nggak terlalu honey, yang sakit itu ketika kamu disentuh dengan pria tadi aku marah banget tau" ucap Zayyan menangkup wajah Haura.

"By, maaf" cicit Haura.

"Ah sudahlah tak apa, itu musibah kita sayang. Jadi ambil hikmahnya aja" ucap Zayyan mencuri bibir Haura.

Dan melumatnya hingga habis. Terasa manis, batin Zayyan.

***

See you next time!!

[✓] HAZA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang