Bagian 15

121 7 0
                                    

Haii, assalammualaikum hihi
Selamat malam guyss, aku up lagi nihh

***

Kalau kalian ridho mau vote and komen aku bahagia banget, klo nggak mau ya udah gapapa😉

***

        Happy Reading 🎉

Jodohku Teman Sekolahku
Bab 15. Senyuman tak Terlihat

"Iya, nanti setelah keluar dari rumah sakit aku akan segera mengkhitbah kamu ya? Jangan menangis lagi" ucapku tersenyum tipis.

Haura masih terus menangis sesenggukan, padahal aku sudah siuman dari kemarin.

Bahkan yang membuatku siuman adalah dirinya sendiri, doa seorang hamba Allah yang begitu kuat.

"Zayyan, kenapa kamu keluar negeri sih? Kan jadinya seperti ini" ucapnya dengan sorot kecewa.

Ketahuilah Haura, aku sedang memperdalam ilmu agamaku untuk bisa menjadi kapten yang handal untuk menuju surga bersamamu. Dan tentunya nanti bersama anak-anak kita.

"Katanya kamu akan segera wisuda satu bulan lagi? Kenapa kamu keluar negeri, bahkan kamu udah telat satu bulan Zay" ucapnya dengan alis bertaut.

"Hey, aku udah lulus dua bulan lalu Haura" ucapku tersenyum tipis.

Haura diam tak menanggapi ucapan ku barusan, seolah___ ah susah untuk dijelaskan. Di detik berikutnya Haura menghela nafas panjang dengan mata tertutup.

Aku tak sabar melihat wajahnya. Ingat bukan berarti aku mencintainya seolah-olah penasaran dengan wajahnya tapi ketika aku sudah melihat wajahnya aku akan meninggalkannya.

Hey, aku bukan lelaki seperti itu yang hanya mementingkan fisik daripada attitude.

Aku sudah lama kenal Haura dan itu beberapa tahun silam, aku sangat tau karakternya.

Haura itu wanita periang, bar-bar, ramah dan hangat. Meskipun dulu waktu Tsanawiyah adab serta akhlaknya masih buruk sekalipun dia sudah bercadar.

Tapi bukan karena itu, dan bukan karena fisik pula melainkan sikapnya terhadap lawan jenisnya.

Dia selalu menundukkan pandangannya kala berpapasan dengan lawan jenisnya termasuk aku.

Aku pernah memergoki dirinya menatap diriku tanpa kedip. Namun di detik berikutnya Haura tersadar dan dia mengalihkan pandangannya kembali.

Aish, kenapa aku jadi bernostalgia sih dengan Haura.

"Sudah jangan terlalu dipikirkan ya? Kamu sabar aja sebentar lagi aku akan datang ke rumahmu dan meminta restu ayah dan bunda mu" ucapku meyakinkan Haura.

"Aku mau tau kenapa kamu keluar negeri Zay? Tepat saat mas Rayhan menikah, padahal kamu diundang" ucapnya.

"Aku kasih bocoran ya Ra, aku ke Mesir waktu itu dan selebihnya kamu akan mengetahui ketika kita sudah menikah nanti" jelas ku.

"Terus kenapa___"

"Ssst! Jangan banyak tanya dulu Haura, aku belum sepenuhnya pulih" aku memotong ucapannya.

Haura memutar bola matanya malas.

"Senyum dulu dong" ucapku terkekeh.

Di detik berikutnya Haura tersenyum, kelopak matanya menyipit. Kenapa aku bisa tau bahwa dirinya tersenyum? Itu hal biasa bagiku, dulu waktu Tsanawiyah aku sering melihat dirinya tertawa terbahak-bahak dan matanya hilang sebab cadarnya.

Biarlah senyumannya kali ini tak terlihat sempurna, tetapi akan ada saatnya aku melihatnya tersenyum dengan sempurna.

"Uhibbuki Fillah, Haura!"

"Uhibbuka Fillah, Zayyan!"

***

"Zay Lo tau gak? Si Haura nangis tau Lo masuk rumah sakit" ucap Rayhan --- kakak sepupu Haura.

"Ya wajar dong mas!" Ketus Haura.

Sudah seminggu aku di rumah sakit, dan kali ini keadaan Ku sudah benar-benar lumayan membaik. Dan saat ini Rayhan, Layla dan Haura berkunjung ke rumah sakit.

"Ya" jawabku menanggapi ucapan Rayhan.

Aku kembali dingin jika bersama teman-teman, dan untuk Haura aku sudah mulai hangat.

"Elah masih dingin aja nih cowok. Cepetan gih nikahin adek gue ini, dah kebelet kawin dianya!" Ucap Rayhan.

"Mas, hadirmu memalukan sekali!" Ketus Haura lagi.

"Sudahlah Haura, gue tau Lo blushing kan? Yee" ledek Layla pada Haura.

"Mana ada! Gue gak blushing tau!" Ketus Haura.

Meski ucapannya tak sopan sekalipun pada kakak iparnya sendiri. Aku terus akan mencintainya karena Allah.

Dan esok hari aku sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. Dan lusanya aku akan melamar Haura.

***
Buat panggilan untuk aku bisa ngga, hm?
Janlup voting!!!
Ga voting pantatnya kelap-kelip

Spam emoticon 🐼🐼🐼🐼

Ada yang mau di sampaikan kah sama aku??

[✓] HAZA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang