Bagian 31

93 4 0
                                    

Happy Reading 🎉

Jodohku Teman Sekolahku
Bab 31. Kasih sendiri judulnya!

Haura sudah menyiapkan kamar untuk kakak iparnya yakni Layla, setelah mengurus Layla Haura pun pamit dan langsung ke kamarnya.

Begitu masuk ia mendapati suaminya yang duduk di atas ranjang dengan memeluk kedua lututnya.

Zayyan yang menyadari istrinya datang langsung berlari dan memeluk erat tubuh istrinya. Dibawanya tubuh mungil istrinya ke atas ranjang dan mengukung tubuh Haura.

"Kamu kenapa, by?" Tanya Haura yang bingung dengan sikap Zayyan.

"Honey, kalau mau marah gapapa meskipun itu cuma ketidaksengajaan. Jangan lembut gitu honey, aku takut kamu bakal ngamuk," ucap Zayyan memeluk tubuh istrinya.

Haura terdiam, ia kembali memikirkan kejadian tak terduga di lantai bawah. Karena Haura yakin jika Layla tidak akan pernah seperti itu, lagipula ia tidak boleh suudzon dengan Layla.

"Takut banget sih by, engga, aku ngga marah kok. Kamu tenang aja, aku tau pasti Layla syok banget sampai-sampai gagal fokus gitu." jelas Haura menangkup wajah suaminya.

"Beneran?" ucap Zayyan memastikan dengan wajah memelas.

"Iya." ucap Haura tersenyum.

Zayyan tersenyum riang dan langsung menyambar bibir Haura. Lelaki itu kembali menarik selimut dan menutupi tubuhnya juga tubuh istrinya.

"Nambah lagi boleh?" Pinta Zayyan didalam selimut.

"Kamu ga penasaran kenapa Layla malam-malam kesini?" Tanya Haura merasa heran dengan suaminya, ya padahal sudah jelas bahwa suaminya itu bodoh amatan.

"Untuk apa aku bertanya? Lagipula itu urusan mereka tidak baik kita ikut campur urusan rumah tangga orang ya meskipun itu kakak kamu sendiri" sahut Zayyan mulai membuka kancing piyama istrinya.

"Iya sih by" ucap Haura mengganguk.

"Tiga ronde yaa? Atau lima?" Tawar Zayyan yang berjaya membuka kancing baju Haura sehingga menampakkan berlian didalamnya.

"Ish! Mesum banget sih by" ucap Haura bersungut-sungut.

***

Keesokan harinya setelah mandi junub bersama, kedua pasutri itu melaksanakan sholat subuh berjamaah. Setelahnya Haura memutuskan untuk ke kamar Layla, semoga saja Layla baik-baik saja.

"Assalammualaikum Layla, kamu udah bangun? Udah sholat subuh belum?" ucap Haura yang berada didepan kamar Layla.

Namun, tak ada jawaban dari dalam kamarnya. Meski terasa tidak sopan sekalipun ini rumah sendiri Haura terpaksa membuka pintu kamar Layla.

Dilihatnya ternyata Layla sedang sholat. Haura memilih diam guna Layla lebih khusyuk sholatnya.

Haura memutuskan keluar dan menuju dapur. Saat tiba di tangga ia berpapasan dengan suaminya, Zayyan merangkul istrinya dan mengecup singkat pucuk kepala istrinya.

"Kamu ke kantor kan, by?" Tanya Haura mulai membuka kulkasnya.

"Iya sayang" sahut Zayyan.

"Kok belum siap-siap?" Tanya Haura.

"Nanti aja deh, aku masing kurang sama yang tadi___"

Ucapan Zayyan terpotong Dengan suara dering ponsel Haura. Haura dan Zayyan saling pandang, sesaat kemudian Haura melihat ke ponselnya.

"Siapa, honey?" Tanya Zayyan.

"Dari mas Rayhan, by" sahut Haura.

"Coba angkat aja" ucap Zayyan dan dibalas anggukan oleh Haura.

"..."

"Iya, Layla ada disini. Mas! Sebaiknya mas segera kesini, aku butuh penjelasan dari mas Rayhan"

"..."

"Bisa ngga, ga usah banyak nanya. Langsung kesini aja, udah tau istrinya ga di rumah masih sempat-sempatnya santai"

"..."

"Bodok"

Tut Tut Tut

"Apa katanya?" Tanya Zayyan.

"Ya nanyain istrinya lah by"

***
Dilarang keras untuk meng-copy
Jika berani plagiat, wallahi aku nggak ridho lahir batin.

[✓] HAZA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang