Bagian 27

88 3 0
                                    

Happy Reading 🎉

Jodohku Teman Sekolahku
Bab 27. Ngedate

Malam harinya Haura dan Zayyan kembali didatangi tamu yang tak lain adalah kerabat dekat mereka sendiri. Mereka datang karena mendengar kabar bahwa tadi siang terjadi konflik di pusat perbelanjaan.

Rayhan dan Layla datang bukan hanya sekedar bertamu atau menjenguk melainkan sekalian ingin menginap sehingga esok bisa langsung double date bersama, katanya. Jadinya mereka berempat makan malam bersama.

"Gimana keadaan Lo, Zay?" Tanya Rayhan disela-sela mengunyah makanannya.

"Alhamdulillah udah mendingan, dan udah gak terlalu memar" jawab Zayyan mengelap mulutnya dengan tissue.

"Syukurlah" ucap Rayhan.

"Eh kenapa tiba-tiba ada yang buat kalian kaya gitu? Padahal kalian baik-baik aja kan, gada masalah sama siapapun kan?" Tanya Layla mulai mengintrogasi.

Haura dan Zayyan saling pandang mereka berdua menggelengkan kepalanya.

"Enggak ada la" jawab Haura.

'Semoga filing aku salah' batin Layla.

Setelah selesai makan malam Haura dan Layla mencuci piring sedangkan para suami bersantai di ruang tengah atau ruang televisi.

Sebenarnya Zayyan juga memiliki waktu tertentu untuk tidak dingin, contohnya seperti saat ini Zayyan tampak leluasa mengobrol dengan Rayhan.

"Jadi gimana nih, udah coba eksekusi buat Zayyan junior?" Tanya Rayhan basa-basi.

"Ray, Lo tau kan istri gue masih ada tamu? Mana bisa" jawab Zayyan alakadarnya.

"Hem, eh gue masih curiga sama yang nyerang Lo tanpa adanya alasan Zay. Dan gue gak bisa pastiin kalau apa yang gue pikirkan sama Layla itu bersangkutan sama keluarga Lo, Zay" ucap Rayhan serius.

Zayyan menoleh cepat ke arah Rayhan dengan alis bertaut seolah-olah Zayyan butuh penjelasan.

"Maksud Lo siapa Ray? Lo tau siapa yang dibalik dalang tadi siang, hm?" tanya Zayyan.

Rayhan menghela nafas gusar. "Gue gak bisa pastiin Zay"

"Oke, gue ngerti Lo gak mau asal tuduh dan akhirnya menjadi fitnah. Setidaknya Lo kasih tau gue Ray siapa orang itu? Atau gue dan Haura kenal orang itu?" Cecar Zayyan.

Mungkin menyatakan uneg-uneg kepada Zayyan adalah hal yang tepat karena memang Zayyan irit bicara dan dingin.

"Iya Lo berdua, bahkan gue sama Layla kenal Zay dan itu teman seperjuangan kita waktu di Tsanawiyah" ucap Rayhan mulai memancing pikiran Zayyan untuk tertuju pada pikiran Rayhan.

Zayyan berpikir sejenak mencoba mengingat-ingat teman-temannya dulu. Saat hendak Zayyan mencoba menebaknya dua orang wanita datang dengan canda tawa.

"Kalian ngobrolin apa sih? Nggak ngajak istri!" celetuk Layla.

"Masalah laki-laki, memangnya kalian mau tau, hm?" goda Rayhan pada istrinya.

"Mau, eh by sini aku bisikin" ucap Layla melirik ke arah Zayyan dan Haura.

"Apa hm?" Tanya Rayhan tersenyum tipis.

Sedangkan Haura hanya mencebikkan bibirnya dan menatap suaminya yang fokus pada televisi.

Sungguh menyebalkan suaminya itu, bukannya mengajak istrinya mesra-mesraan malah menonton televisi.

"By!" Ketus Haura melotot.

Reflek Zayyan menoleh ke arah istrinya yang cemberut membuat Zayyan gemas dan ingin melahapnya. Tetapi pikiran itu ia tepis karena sang istri belum suci dari hadas besar.

Tanpa aba-aba Haura mengangkat rok gamisnya dan langsung duduk di atas pangkuan Zayyan dengan posisi berhadapan dan tangan Haura memeluk erat tubuh suaminya.

"Kenapa? Hey" ucap Zayyan membalas pelukan istrinya.

Sedangkan Rayhan dan Layla terkekeh melihat tingkah adik sepupu mereka.

"Berhubung udah malem gue sama bini gue tidur ya? Eh ralat maksudnya gue mau jenguk jagoan dulu ya? Haha" ucap Rayhan tertawa terbahak-bahak.

Layla tertawa melihat wajah merah Haura yang sepertinya iri pada kedua pasangan itu yang saat-saat ini bisa menikmati indahnya surga dunia. Tapi Haura sadar dirinya sedang ada tamu bulanan.

"Nanti kalau kamu udah bersih, aku bakal gempur kamu sampai kamu ga bisa bangun dari tempat tidur sayang!" ucap Zayyan yang tau isi pikiran Haura.

Cup

Zayyan mencuri bibir tipis Haura dan melumat habis bibir halal itu.

•••

Siang harinya seperti rencana awal mereka berempat akan double date bersama disebuah cafe mewah.

Sebenarnya mereka berdua bukanlah sekedar teman-teman biasa, hanya saja mereka berempat adalah satu keluarga berlainan darah.

Kenapa begitu? Karena Rayhan dan Haura itu sepupuan. Walaupun tidak sesama jenis Haura dan Rayhan memang dekat bahkan seperti kakak beradik kandung.

Haura memakai abaya berwarna moka, jilbab dan cadar yang senada tak lupa sepatu sneaker warna putih. Zayyan memakai kemeja Dongker, celana dasar warna hitam dan sepatu sneaker warna putih.

Berbanding dengan Layla dan Rayhan. Layla memakai sweater mint, rok putih, dan jilbab putih begitupun sepatunya. Sedangkan Rayhan memakai kemeja hitam, celana dasar hitam dan sepatu sneaker warna putih.

Selama perjalanan mereka mengobrol bersama dan bercanda ria bersama. Hingga akhirnya mereka sampai di tempat yang mereka tuju.

"Yok, kita langsung masuk aja" ucap Rayhan.

"Yok!" Jawab Haura dan Layla terkecuali Zayyan, ia hanya mengikut saja.

[✓] HAZA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang