Bagian 06

126 4 0
                                    

Written by Rsafitriii

Happy Reading!!
👑👑👑

Jodohku Teman Sekolahku
Bab 06. Kerjaan Baru, jadi Bidan!

Setelah aku puas makan di acara pernikahan mas Rayhan dan Layla, aku memutuskan untuk pulang. Sebelumnya aku ingin pamit pada kedua mempelai yang sedang tertawa terbahak-bahak.

"Inget we masih enam jam lagi malem!" Ucapku kala sudah menaiki panggung.

Sontak mas Rayhan dan Layla menatapku dengan sorot tajam. Aku pun hanya tersenyum nyengir saja dibalik cadar.

"Eh gue pamit pulang ya? Mau nyiapin berkas buat besok" ucapku memeluk Layla.

"Cepet banget Ra?" Ucap Layla kala aku selesai bersalaman dengan mas Rayhan.

"Iya, besok gue mau ngelamar kerja" ucapku.

"Pekerjaan baru ya Ra? Sambil nunggu Zayyan ngelamar" goda Layla.

"Haha iya! Ya udah gue balik ya la? Mas aku balik!" Pamit ku pada keduanya.

"Balik aja sono!" Ucap mereka bersama.

Setelah berpamitan dengan paman dan bibi aku pun pulang meninggalkan rumah Layla. Sebenarnya masih pukul 11 siang, tetapi aku buru-buru pulang karena memang harus mempersiapkan segalanya.

"Besok udah mau coba lamar jadi bidan, Ra?" Tanya ayah.

"Iya yah" jawabku.

"Mau ngelamar dimana, sayang?" Tanya bunda.

"Rencananya sih di klinik Al Jannah, Bun" jawabku.

***

Malam ini aku terus kepikiran dengan Zayyan, kenapa dia tiba-tiba ke luar negeri? Kenapa dia tidak memberitahu ku?

Oh iya lupa, aku dan Zayyan memutuskan untuk tidak saling berkomunikasi sebelum halal. Aku suka caranya memperlakukan aku dengan baik layaknya seorang ratu.

Entah sebahagia apa aku ketika bisa menjadi istrinya? Sebab sudah lama aku mencintai dirinya, dan itu belasan tahun yang lalu.

Ting!

Ku buka aplikasi hijau dimana terdapat pesan masuk ke dalam ponselku. Ternyata itu dari Layla, namun setelahnya dari mas Rayhan. Kenapa sih dua suami istri itu chat aku tengah malam begini?

Tunggu, atau dia ingin memprotes kado dariku? Ah, seharusnya mereka berterimakasih kepada adik mereka yang cantik ini. Sudah dibelikan baju dinas dengan warna yang indah, hihi.

"Apa?" Balasku.

[Bener bener Lo Ra, masa Lo kado gue lingerie merah sama sutra?]

"Lah terus masalahnya dimana la? Atau Lo kurang? Hm" balasku disusul emoticon tertawa.

[Heh! Gue lagi menstruasi t*lol!] Balasnya dengan emot marah.

"Haha, kasian mas Rayhan pasti imannya diuji" balasku disusul emoticon tertawa sebanyak tiga kali.

[Argh, si4l!] Umpat Layla.

Aku tertawa dan sebelumnya aku membaca chat dari mas Rayhan.

[Heh! Niat banget kamu Ra? Aku ga kuat banget asli. Mana Layla lagi ada tamu, haish!] Chat dari mas Rayhan.

"Apa peduliku, mas?" Balasku dengan emoticon tertawa.

Haduh, malam pertama tapi? Tidak ritual malam pertama. Kasian. Sungguh miris, aku tertawa sendiri seperti orang gila kehabisan obat.

Canda gila, xixixi'

***

Gamis Dongker dengan jilbab serta cadar yang senada, aku langsung menyambar tasku dan surat lamaran. Aku harap niat baikku terpenuhi.

"Ayah, bunda, Haura pergi dulu ya? Doakan Haura supaya diterima di klinik Al Jannah" ucapku mencium tangan keduanya.

"Iya pasti ayah dan bunda akan doakan yang terbaik untukmu, Haura" ucap ayah.

"Iya, kamu juga jangan lupa berdoa ya? Doa kami selalu menyertai mu" ucap bunda.

Aku pun mengganguk dan langsung melangkahkan kaki menuju luar rumah. Menjadi anak tunggal adalah posisiku, tidak ada kakak dan adik memang takdirku.

Jadi hanya aku harapan ayah dan bunda, jadi aku bagaimanapun nantinya aku akan selalu mendoakan keduanya.

Tugasku cukup berat, kelak ketika aku sudah menemui hilal pasti aku akan menikah dengan lelaki asing. Dan mungkin aku akan ikut lelaki itu, dan akan meninggalkan keduanya. Berat rasanya.

Setelah beberapa menit perjalanan aku sampai di klinik yang aku tuju. Banyak lalu lalang pasien dan berbagai dokter dan bidan serta tenaga medis lainnya.

"Permisi, ruangan dokter Farhan dimana ya sus?" Tanyaku pada kasir.

"Ini bidan Haura ya?" Suster itu berbalik tanya padaku.

"Iya" jawabku.

"Ruangan dokter Farhan lantai tiga, nanti akan ada plang namanya" ucap suster tersenyum ramah.

"Terimakasih ya sus?" Suster itupun langsung mengganguk.

***

Hai, ada pembaca baru kah?

Bantu semangatin momy dan jangan lupa vote dan komen ya ges ya

[✓] HAZA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang