Bagian 24

94 5 0
                                    

Haii, selamat siang!
Selamat mager
Selamat liburan

Nekad update di era pembaca sepi, tetap semangat meskipun reader menipis

Okey itu ajaa

***

Happy Reading 🎉

Jodohku Teman Sekolahku
Bab 24. Tamu tak Diundang

Setelah selesai memakaikan jilbab dan cadar istrinya, Zayyan langsung menggandeng tangan Haura untuk membukakan pintu bersama. Malas rasanya padahal mereka baru saja membersihkan rumah dan pastinya sangat lelah.

Kini Zayyan dan Haura sudah berada didepan pintu bersiap membukanya. Dan setelah dibuka ternyata yang bertamu malam hari adalah abdi negara, siapa lagi kalau bukan Rayhan dan Layla.

Entah mereka malam-malam begini bertamu, mana Layla juga sedang hamil seharusnya Rayhan harus selalu menasehati istrinya untuk tidak terlalu capek. Tapi mau bagaimana lagi, keduanya sama-sama berprofesi sebagai abdi negara.

"Lama banget sih kalian bukain pintunya? Nih liat istri aku udah capek berdiri terus, mana perutnya udah mulai gede" Protes Rayhan.

"Ya maaf mas, lagian juga udah tau malem malah bertamu?" ucap Haura malas.

"Honey, jaga sikap kamu sama kakak kamu ya? Sekalipun mereka hanya sebatas sepupumu" bisik Zayyan yang dibalas anggukan oleh Haura.

"Jangan-jangan kalian lagi eksekusi buat debay, ya?" Tanya Layla menggoda.

"Lebih baik kalian masuk dulu" ucap Zayyan dingin.

Mereka pun memasuki ruang tamu yang bernuansa Eropa, Rayhan dan Layla langsung mendudukkan bokongnya ke sofa. Begitupun Haura dan Zayyan.

Entahlah sikap dan sifat Zayyan masih sama yakni dingin meskipun Rayhan dan Layla sudah menjadi saudara ipar. Mungkin itu memang ciri khas dari Zayyan yang terbuat dari bongkahan es.

Sebelumnya Haura ke dapur dulu untuk membuatkan dua cangkir coklat panas. Setelah selesai membuatnya Haura pun langsung ke depan untuk menyajikannya pada Rayhan dan Layla.

"Diminum dulu, mas, La" ucap Haura.

Setelah mendudukkan bokongnya di sofa ruang tamu, Haura langsung menyenderkan kepalanya ke bahu Zayyan. Meskipun keromantisan tidak boleh di umbar inilah cara Haura untuk menghilangkan kejenuhan.

"Kita ga ganggu kalian kan malam-malam begini?" Celetuk Rayhan tiba-tiba.

Haura dan Zayyan saling pandang namun sedetik kemudian keduanya menggeleng. Memang benar adanya bahwa mereka sedang tidak sibuk, hanya saja sedikit lelah.

"Nggak kok, Ray" jawab Zayyan.

"Eh tumben banget kalian datang malam-malam, mana Layla juga lagi hamil. Ada apa?" Tanya Haura menanyakan kepada mereka.

"Jadi gini Ra, aku sama Layla asalnya ke rumah Tante sama Om untuk temuin kamu tapi kata beliau kamu udah pindah. Cuman mau ngecek up keadaan Rayhan junior aja, soalnya tadi pagi perut istriku sakit" jelas Rayhan dengan detail.

"Oalah kaya gitu? Eum ayo la ikut gue, untung aja alat praktek gue bawa semua" ucap Haura bangkit.

"Aku ikut Haura dulu ya, by?" Pamit Layla pada Rayhan.

"Iya" sahut Rayhan tersenyum.

Sepeninggal Haura dan Layla, Rayhan mulai menatap menggoda ke arah Zayyan yang menampilkan wajah datarnya. Sedetik kemudian Rayhan duduk di samping Zayyan dengan senyuman menggoda.

"Gimana malam pertamanya Zay? Nyaman ga sama kado dari gue?" Cecar Rayhan menggebu-gebu.

Zayyan menghela nafas berat dan menatap Rayhan dengan tatapan elang dan sangat menusuk. Rayhan hanya nyengir kuda.

"Gue belum rasain nikmatnya surga dunia, Ray" jawab Zayyan lesu.

Rayhan tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban adik iparnya itu, Rayhan tau pasti saat itu si tamu merah datang. Tanpa sadar Rayhan memukul-mukul bahu Zayyan dan mendapatkan hadiah tatapan mematikan dari Zayyan.

"Kok bisa sih Zay? Sayang banget deh" Cicit Rayhan menahan tawa.

"Gue gak kayak Lo yang gak sabaran Ray!" Ketus Zayyan memutar bola matanya malas.

"Asli Zay enak banget surga dunia itu, fabiayyi 'ala irobikuma tukadzibaan, nikmat mana lagi yang kamu dusta kan? Haha" tawa Rayhan kembali pecah.

"Diem Lo!" Gertak Zayyan.

Disisi lain lebih tepatnya dikamar tamu yang kemungkinan akan dijadikan ruang praktek tersendiri untuk Haura, Layla sudah selesai diperiksa oleh adik iparnya. Haura Huzaifah.

"Gimana Ra?" Tanya Layla yang sudah duduk dihadapan Haura.

Haura menggambil sesuatu didalam tas dinasnya dan mengeluarkan empat keping tablet obat. Entahlah Layla pun tak tau.

"Kandungan Lo sempet lemah la, tapi tenang aja karena kandungan Lo masih muda jadi masih ada peluang untuk normal. Ini obatnya diminum satu kali sehari ya? Terus banyakin istirahat juga" jelas Haura dengan lembut dan detail.

"Gitu ya Ra? Oke gue bakal minum ini obat. Gue bakal istirahat yang cukup meskipun dinas gue padet" ucap Layla.

"Itu lebih baik la" ucap Haura tersenyum.

***

"Kapan-kapan kita double date, gimana? Lusa aja gimana?" ucap Rayhan dengan binar bahagia.

"Wah boleh juga tuh mas, aku setuju. Kamu juga setuju kan by?" Tanya Haura pada suaminya.

Sesaat kemudian Zayyan pun mengganguk.

"Ya" jawab Zayyan.

"Ya udah ya kita pulang dulu, assalammualaikum" pamit Rayhan dan Layla.

"Waalaikumussalam" jawab Haura dan Zayyan.

***

Spam emoticon 🐼🐼🐼

[✓] HAZA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang