17. Who?

159 18 0
                                    




"Jin!"
"Ke perpus juga lo?"

"Ayo bareng..." Jackson berlari dan melompat-lompat kecil menyusul sang pemuda yang tengah berjalan tertunduk di koridor.

"Eh....kok ga bareng Namjoon, Jack?"

"Sibuk praktek mulu dia....biasalah anak kedokteran mah gitu" Jackson terus berjalan berdampingan dengan Seokjin menuju perpustakaan.

"Lo.....seangkatan kan sama Namjoon?"

"I-iyaa......" Menghela napas pelan, Seokjin meliriknya diam-diam.

"Lo ga bakal nanya alesan gw telat masuk kuliah kan? Plis..."

"Oohh...." Jackson tersenyum.

"Ga usah minder ya...."

"Walopun lo masih tingkat pertama, anak-anak kampus n asrama pada baik kok..."

"Cuma ya itu......tiap ada anak baru pasti sering diisengin" Ia tergelak.

"Namjoon tuh yang ngide...."
"Mentang-mentang anak kedokteran....apa aja alat peraga  yang bisa dipinjem dari lab diambil n dibawa ke asrama ma dia"

"Masa gw lagi tidur tiba-tiba mulut gw dimasukin bola mata" Jackson tertawa disela-sela ceritanya yang tak berujung.

"Ya...emang sih gw ngorok....mulut gw mangap gede banget katanya..."

Seokjin terbahak keras. Entah kenapa cerita dari teman barunya itu seperti menunjukkan sisi lain dari si kutu buku yang dulu ia kenal.

Sisi ceria dan nakal yang pernah menjadi bagian dari dirinya beberapa tahun lalu.


"Nah gitu dong ketawa..."

"Happiness looks soooo good on You!"
Jackson kembali memantul-mantulkan tubuhnya menghadap sang pemuda yang mengusap air mata dari tawanya yang baru saja berhenti.

"Thanks, Jack...."

"Jin......" Jackson menatapnya sebentar.
"Namjoon......"

"Eh....ngga deh" Ia terkekeh kemudian berbelok bersamanya memasuki perpustakaan.

.

.

.

CEKLEK

Pintu kamarnya dibuka dengan hati-hati. Seokjin menoleh pada sosok yang baru saja datang dengan tas selempang besarnya.

"Hallo!" Pemuda bersurai platinum blonde itu tersenyum lebar memamerkan gigi rapinya. Hidung tajamnya sesaat seperti mengendus-ngendus.

"Ah....pengharum kamar gw abis kayanya..."

"Kamar gw jadi wangi lo"

"Jung Hoseok..." Ia mengulurkan jabat tangannya pada Seokjin yang masih terkejut berdiri kaku di samping meja belajarnya.

"Tapi gw biasa dipanggil J-Hope....ato Hoba....terserah lo aja..."


"Auranya luar biasa...." Masih terdiam, Seokjin yang membulatkan mata pun mengangguk-angguk membalas jabat tangan eratnya.

"Gw tebak ya.......lo anak design?" Hoseok meletakkan tasnya di lantai, membuka sepatu berwarna mencolok kemudian menatanya rapi dalam rak sepatu.

"K-komunikasi...." Seokjin terus memperhatikan sang pemuda yang berjalan ke toilet, mencuci tangan kemudian merapikan tasnya ke dalam lemari.
Seolah merasa tak terusik oleh kehadirannya.

"Lo.....anak seni pasti?"

"Iya hahahaha.....jelas banget ya?"
"Gw ngedance" Hoseok membuka pakaian dan melipatnya sebelum meletakkan ke dalam keranjang cuci.

"Wah.....gw seneng banget liat anak-anak pada freestyle di lapangan kemaren" Seokjin membulatkan mata dengan senyum lebarnya.

"Beneran?" Kepalanya menyembul di balik leher kaus berwarna putih.

Seokjin mengangguk-angguk masih dengan senyumnya.

"Tampang lo kaya anak baik-baik gitu soalnya"

"Eh....maksudnya....bukan kaya tipe orang yang seneng bergaul gitu deh..." Hoseok tertawa menatapnya.

"Gw? Gw kaya gitu?" Senyum di wajah Seokjin memudar.

"Gw........siapa dong sekarang?"

.

.

.

"Nam.....heyy...."
"Sini makan bareng" Seokjin menegakkan kepala dengan pipinya yang menggembung saat mengunyah.

Tak langsung menjawab, Namjoon menatap wajah manis sang pemuda. Seulas senyum mengembang di bibirnya.

"Gila.....dua minggu gw cape banget" Namjoon meletakkan tasnya dan duduk berseberangan.

"Liat lo makan sampe belepotan gini kaya....nguap semua rasa penat gw...." Ia membuka kacamata lalu mengusap kelopak matanya yang terpejam lelah.

Sesaat Seokjin merasakan panas di kedua sisi pipinya.

"Ih.......kok lo jadi cringe gini sih, Nam!" Seokjin melempar sepotong keripik ke arahnya sambil tertawa.

"Lah....beneraannn...."

"Makan yang bener, Jin....badan lo jadi kurus gini"

"Beda banget sama terakhir gw liat lo pas sekolah..."

Kunyahannya sontak melambat. Seokjin tertunduk dengan senyum memudar. "Jangan dibahas sekarang plis....."

Sesaat kemudian Namjoon melirik terkekeh pada sosok ceria yang berjalan mendekat di belakang Seokjin.

"Heh! Bukannya bantuin nyebar flyer malah makan!"

"Pffftttt...." Seokjin hampir tersedak jus buahnya.

"Ya gw lapar, Jack!" Ia terbahak mendorong tubuh Jackson yang duduk menempel di sebelahnya.

"Kim.....udah siap semua kan ya buat acara besok?" Jackson mengulurkan jari mencapit keripik di tengah meja mereka.

"Udah dong...." Namjoon mengangkat alisnya singkat dan menyeringai.

"Siap-siap buat kejutan yang lebih serem ya Jin" Jackson mendekatkan wajahnya dengan senyum mengejek.

"Udah ga takut gw!" Seokjin mencibir.

My Happy PillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang