41. Mood

147 18 0
                                        




"Partyyyy!"

Namjoon sontak melepaskan ciumannya ketika Jackson membuka pintu kamar mereka dan berteriak kemudian pergi berlari sambil tertawa-tawa bersama teman-temannya.

"Dasar gila!" Namjoon melongokkan kepalanya ke luar pintu.

Seokjin terbahak di atas tempat tidurnya.

"Yuk ah....gabung sama yang laen"

"Rame banget kayanya di bawah" Ia menggandeng tangan Namjoon.




"Chug! Chug! Chug!"

Suara riuh itu mengiringi Jackson yang terus meneguk minuman beralkohol rendah dari selang panjang yang terhubung dari sebuah galon.

"Not too much guys!" Asisten asramanya yang ikut berpesta menyambut tahun baru di aula besar itu berteriak memperingatkan.


"Beneran gila temen kamu, Nam" Seokjin menghabiskan minumannya dan terkekeh geli.
"Kamu juga...."

"Udah ah jangan banyak-banyak" Direbutnya gelas masih berisi separuh itu.

"Gapapa, sayang....aku ga mabuk kok..." Namjoon berusaha merebutnya kembali.

Seokjin mendengus tersenyum. "Udah kuat minum kamu sekarang huh?"

"Ng-ngga....."
"Lagi seneng aja...hehe...." Namjoon mengusap tengkuknya malu.

"Kamu sehat?" Raut wajahnya berubah serius.

Seokjin mengangguk tersenyum.

"Makan ya....ngemil-ngemil..." Namjoon menggenggam tangan sang kekasih dan mendekatkan wajahnya.

Seokjin kembali mengangguk setelah mengerang pelan.

Keduanya pun berjalan bergandengan memilih-milih berbagai makanan kecil yang terhampar di atas meja.


"Ni ada permen jelly kesukaan kamu..." Namjoon mencapit camilan manis itu ke dalam mangkuk kecil kemudian berjalan untuk mengambil kue-kue juga keripik.

Seokjin mengulum senyumnya dan menunduk.

"Kenapa? Kebanyakan ya?" Pemuda berkacamata itu membulatkan mata dan bibirnya.

"Kamu manis banget..." Seokjin tersenyum mengusap punggungnya.



"3, 2 , 1.....Happy New Yeaaarrrr!"

Kembang api dan suara para penghuni asrama bersahut-sahutan menyambut pergantian tahun.

Namjoon merendahkan kepalanya untuk mengecup bibir pink Seokjin yang masih tersenyum lebar setelah hitung mundur yang mereka lakukan bersama.

"I love You so much, Seokjin..." Pemuda berkacamata itu menatap wajah terkejut Seokjin. Lesung pipi tercetak jelas menghias senyum manisnya.

"Ngagetin!" Seokjin memukul pelan lengannya.

"Kok ga diabisin makanannya?" Namjoon melirik isi mangkuk kecil yang hanya berkurang sedikit.

"Nam.....balik yuk..."

"Kamu sakit?" Namjoon menggenggam kedua bahunya dan menatapnya khawatir.

Seokjin menggeleng singkat. "Makin rame aja....kepalaku agak ga enak"

Namjoon segera meletakkan gelas minumannya dan merangkul lengan sang kekasih erat.
"Dari kapan? Kok ga langsung bilang?"

Seokjin terkekeh pelan. "Baru kok...."




"Nam...gapapa....." Seokjin tertawa pelan saat pemuda itu semakin mengeratkan rangkulannya ketika mereka menaiki tangga.

"Kamu oleng tadi pas tabrakan sama Mark"

Raut wajah serius itu terus memperhatikan langkah Seokjin setelah seorang penghuni asrama tak sengaja menyenggol bahunya.

"Ngga kok....aku kaget aja kali tadi" Ia mempercepat langkahnya sambil menggandeng tangan Namjoon.




"Sayang....kamu beneran gapapa?"

"Sakit banget ya kepalanya?" Namjoon terus memperhatikan sang pemuda dan membantu melepas jaketnya.


"Kamu bohong lagi ya?......"

"Nam....kepala aku bakal beneran sakit kalo kamu terus bawel kaya gini!"

Namjoon tersentak dan diam tak menjawab. Wajahnya perlahan murung. Ia tertunduk mendorong kacamatanya yang melorot.

"Maaf.....maaf, Nam....."
"Aku beneran gapapa kok....cuma ga nyaman aja tadi"

"Gara-gara minum juga kali..."

"Maaf ya....." Seokjin menangkup pipi dengan bibir sedikit mengerucut itu dan mengangkatnya pelan.

"Yaudah kalo kamu gapapa...."
"Maaf aku juga maksa-maksa..."

Pemuda manis itu tersenyum gemas dan mengecup singkat bibir yang masih mengerucut itu.



"Aku cuci muka dulu ya..."
"Ngantuk...."

Namjoon mengangguk tersenyum dengan kedua mata mengikuti langkah sang kekasih.

Pintu kamar mandinya pun tertutup. Suara kucuran air mulai terdengar.

Namjoon merebahkan tubuhnya di tempat tidur.





"Please.......udah...."
"Jangan ganggu gw terus...."

"Gw hepi....." Seokjin membekap erat mulutnya yang tak sengaja terisak.

"Kalo lo sahabat gw....lo bakal seneng liat gw hepi"

"Please, Eungka.....Jae....."
"Lo ga nyata...."

"Lo ga nyata....."

My Happy PillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang