"Lo berubah banget, Nam....."
Seokjin yang tak sengaja menoleh, mendapati sang pemuda memasang kacamata hitamnya dengan satu tangan tetap di kemudi.
Cahaya matahari yang menyinari kaca depannya membuat wajah kecoklatan sang pria berbinar cerah.
"Gw.......apa gw juga udah berubah ya?" Seokjin sedikit memiringkan kepalanya.
"Jangan lama-lama ngeliatinnya....nanti naksir"
"Ih!" Seokjin tertawa renyah memalingkan wajah.
Pipinya terasa panas mendengar ucapan datar dari sang pemuda yang masih serius berkonsentrasi pada jalanan di depannya..
.
.
"Woii...udah belom sih?"
"Pada lama amat" Namjoon membuka pintu kamar Seokjin dan melongokkan kepalanya.
"Bentar bawel!"
"Betah banget nih gw makeupin dia""Kulitnya licin banget..." Hoseok menoleh terbahak sambil menepuk-nepuk pipi Seokjin dengan sponsnya.
"Nam......tolongiinnnn..." Pemuda manis itu bergumam.
"Gw ga boleh begerak dari setengah jam laluuuu...."Lonceng topi badut bercabang dua itu berbunyi pelan ketika Hoseok kembali tergelak mendengar rengekan sang pemuda yang masih duduk diam menuruti perintahnya.
Jemari lentik bercat kuku hitam itu terus memoles wajah mulus Seokjin dengan sorot mata serius berhias eyeliner hitam di sekelilingnya.
Si dancer perfeksionis itu benar-benar akan jadi bintang di pesta malam ini.
Tapi bukan itu yang membuat Namjoon berdiri terpaku dengan wajah merona di belakang bahu lebar yang membelakanginya.
Duduk tenang dengan kedua jemari tangan bertaut di atas tungkai kaki berbalut celana hitam ketat menyilang.
Boots tinggi bertali dengan warna senada semakin menampakkan bentuk kakinya yang indah.
Kemeja longgar putih berkerah tinggi sedikit menerawang memamerkan siluet ramping tubuhnya.
Dan wajahnya. Namjoon menggeleng singkat menelan ludahnya susah payah.
"Okay! Done!" Hoseok melompat kecil menjauhkan kuas makeup dari sang pemuda.
Perlahan kelopak mata itu terbuka.
"Sumpah ganteng banget lo, Jin...."
"Ha?" Kedua pasang mata itu membulat menoleh pada Namjoon yang masih menatapnya lekat.
"Ha?" Tersentak, Namjoon terkekeh mengusap tengkuknya malu.
"Yuk ah...udah pada dateng yang laen...." Ia berbalik dan meninggalkan mereka berdua.
Hari mulai gelap. Kembang api dan suara riuh para mahasiswa yang berkeliaran di sekitar asrama memeriahkan suasana pesta.
Beberapa orang berteriak ketakutan sementara gerombolan lainnya terbahak dan berlarian.
Ya. Sudah bisa dipastikan bahwa gerombolan itu dipimpin oleh Jackson.
Berbalut kostum Jester merah hitam ketat dengan bola mata berwarna putih, Pemuda itu kini terlihat asyik mengobrol dengan Namjoon.Seokjin tersenyum kemudian bertepuk tangan setelah Hoseok selesai memamerkan kemampuannya di tengah aula yang digunakan untuk berpesta.
Ia menoleh saat lengan berbalut jas hitam panjang itu terulur di sampingnya.
"Minum? Lo minum Nam?" Seokjin membulatkan matanya kaget.
"Semua penghuni asrama juga kali..." Pemuda berkostum Vampire bermata biru itu terkekeh geli.
"Wow....lo bener-bener berubah, Nam...." Seokjin memalingkan wajah panasnya lalu meneguk isi gelasnya sebelum mengeluarkannya kembali.
"Paan nih?!"
Namjoon tergelak dan menukar gelasnya. "Aer garem" Ia kembali tertawa keras.
"Jirrr.....harusnya gw ga lengah sama bullyan lo!" Seokjin memukul keras lengannya.
Tawa Namjoon memudar.
"Jin....."
"Benernya gw pengen banget nanya sesuatu sama lo...""Tapi......"
"Ah...nanti aja deh..."
"Kita seneng-seneng aja malem ini ya..." Ia terkekeh pelan."Nam....."
"Gw juga pengen ngomong sesuatu....""Tapi gw ga tau udah siap ato belom" Seokjin menunduk sesaat kemudian meneguk minumannya hingga habis.
"There goes that sad face again...." Bibir sang pemuda terbuka namun tak mampu berkata apa-apa.
"Gw.....ehm...."
"Gw ambil minuman lagi ya...."
"Ke tengah gih...jangan mojok sendirian mulu"
"Nanti diculik loh..." Namjoon menyeringai nakal dan berlari meninggalkannya.Seokjin mendengus tersenyum. "Ga bakal!"
![](https://img.wattpad.com/cover/357984475-288-k254323.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Happy Pill
FanfictionLove makes me wanna be a better person [ Teenage angst, addiction, self harm, harsh words ]