51. Saddest

127 16 0
                                        




"Liat tu Hob....yang abis ngonser bareng senyam senyum sendiri"

"Heh!"
Seokjin memukul lengan Jackson yang telah berada di hadapannya bersama Hoseok yang tertawa geli.

"Pasti Namjoon sibuk lagi ya?" Kepalanya terangkat mencari-cari sosok tegap yang belum ia temui sejak pagi.

"Oh? Namjoon belum ngabarin ya? Jackson membulatkan mata.

"Dia sakit, Jin. Demam..."
"Kayanya kecapean"

"Ketiduran kali dia abis minum obat"

Kedua alis Seokjin terangkat singkat. "Namjoon sendirian di kamar?"
"Makannya gimana?"
"Demamnya tinggi?"
"Udah ke dokter?"

"Whoa....whoa.....tenang Jin..." Hoseok tertawa pelan.

"Dia bilang bisa sendiri kok...makanya berani gw tinggal" Jackson terkekeh geli menatap sang sahabat yang menghujaninya pertanyaan dengan wajah khawatir.

"Gara-gara gw kemaren ya..." Seokjin tertunduk sedih.

"Namjoon kecapean aja kok..."
"Emang jadwal kuliahnya juga hectic banget dari kemaren-kemaren"

"Sampe-sampe dia lupa kalo ada tugas buat hari ini"
"Jadinya dia ngebut tadi malem..."

"Pas gw bangun dia ketiduran di meja belajarnya. Gw pegang badannya panas..."

Seokjin berulang kali melirik jam di tangannya. "Gw masih ada kelas lagi abis ini..." Ia berdecak kesal.

"Ntar gw emang mau ke kamar Jackson kok, buku gw ketinggalan" Hoseok mengangkat dagu singkat pada sang sahabat.

"Mau nitip cium?"

"Awas lo, Hob!" Seokjin memukul lengan Hoseok yang terbahak keras.


"Amber Josephine...."

Suara nyaring yang berasal dari speaker di ujung koridor membuat mereka bertiga memalingkan kepala kaget.

Menyimak suara wanita yang memanggil beberapa nama setelah satu kalimat pertama itu membuat jantung Seokjin berdebar kencang.


"Kim Seokjin"

Ya. Detak jantungnya berhenti saat itu juga.
"I'm screwed...." Seokjin menundukkan kepalanya pasrah.

"Please come to the counseling's office. I repeat...." Suara wanita dari pengeras suara itu mengulang nama-nama yang sama.

"Jin?" Hoseok dan Jackson menoleh bersamaan.

"Lo kenapa?"

"Sejak kapan lo kenal si Amber?"

Tak berani menjawab, Seokjin hanya mengerjapkan mata dan berusaha mengatur napasnya yang berderu.


"Jin?"


"Hob.....Jack...."

"Maafin gw...." Berusaha tersenyum, Seokjin menggigit bibir bawahnya kemudian pergi meninggalkan mereka.

.

.

.

Suara langkah yang dibuat sepelan mungkin itu perlahan membuka mata Namjoon. Sorot matanya berubah tajam ketika sadar akan kedatangannya.

Kedua bahu Seokjin melemas. Ia menghela napas pasrah.

"H-hey...." Ia berusaha tersenyum dan berjalan ragu menghampiri sang kekasih yang meringkuk dalam selimutnya.

My Happy PillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang