26. Missing Someone Else

160 21 0
                                    




Pintu kamarnya berayun terbuka. Seokjin masuk dengan senyum lebar setelah menutup layar ponselnya.

"Jin!"

"Hoba!"
"Astaga lo kemana ajaaa?"

"Heyyy....lo udah sehat?" Hoseok berjalan cepat memeluk erat teman sekamarnya.

"Sehat Hob....lo kemana sih? Sepi tau kamar tanpa lo..." Seokjin melonggarkan pelukannya.

"Iyaaa...gw bakal jarang balik kalo tiap akhir taon gini, Jin..."
"Balik kuliah gw langsung latihan buat ngisi acara malem Natal n taon baru di NPS bareng anak-anak dance gw"

"Lo harus dateng ya..." Bola matanya membulat.
"Nanti gw suru Namjoon sama Jackson buat nemenin lo biar ga sendirian"

Seokjin menunduk mengulum senyum. "G-gw aja yang ajak..."

"Ha?" Hoseok memiringkan kepala masih dengan matanya yang membulat.

"Hob....gw sama Namjoon...." Ia melirik pelan.


"Jadian?!" Hoseok mendekatkan kepalanya.
"Lo bedua jadian?!" Senyum lebar mulai mengembang di bibirnya.

Seokjin mengangguk. "Ssstttt....jangan teriak-teriak...gw malu...."

"Akhirnyaaaa!!!" Tawa Hoseok meledak.

"Sssstt......astaga Hobaaa..." Seokjin membekap mulutnya, ikut tertawa dan keduanya pun terjatuh ke atas tempat tidur.




"Heh...heh...heh! Dilarang mesum di asrama!" Jackson muncul dengan wajah serius di ambang pintu kamar mereka.

"Lah itu lo sendiri ga pake baju, Jack!" Seokjin terbahak masih membekap mulut Hoseok di bawah tubuhnya.

Jackson bertolak pinggang, tersenyum menatap sang pemuda yang terlihat lebih cerah dari biasanya.

"How are You, bad boy?..." Ia memiringkan kepalanya.

"Better....so much better, pervert..." Seokjin duduk di atas tempat tidurnya dan menyeringai.


"Oh...so I'm the pervert now huh?...." Jackson berjalan mendekat.

"Hobaaaa....tolongiinnn..." Seokjin merangkak ke belakang Hoseok yang terbahak saat pergelangan kakinya ditarik dan tubuhnya jatuh terlungkup.

"Hob....human sandwich!" Jackson menumpuk tubuhnya di atas tubuh Seokjin, disusul oleh Hoseok masih dengan tawanya yang melengking.

"Aaaahh....gila lo makan batu apa, Jack!"
"Berat bangeettt!" Seokjin meronta-ronta di bawah tubuhnya.



"Ehem....."
Suara deheman keras itu membuat ketiganya menoleh.

"Kim! Human sandwich!" Jackson terbahak polos.

"Eh...udah...udah...bubar..." Hoseok menarik tubuh setengah telanjang Jackson menjauh.

"Kok lo disini sih?"
"Bukannya ada praktek, Kim?"

"Sssttt....udah...bawel lo ah!" Hoseok mendorongnya keluar dari kamar, melewati sang pemuda yang masih berdiri di ambang pintu.


"Hey....duh si Jack parah....tangan aku sampe keseleo gini" Seokjin bangkit dari tempat tidur sambil mengusap-usap pergelangan tangannya.
"Katanya ada praktek sampe malem?"

"Dosennya ga bisa dateng..."
"Jadi diganti besok" Namjoon melangkah pelan memasuki kamarnya.

"Aku....mau ngajak kamu dinner tadinya..."

"Beneran?!" Seokjin membulatkan mata senang.

Namjoon mengangguk singkat.

"Yauda bentar....aku mandi dulu" Seokjin berlari kecil dengan senyum lebar masih terulas di bibirnya.

Menundukkan kepala, Namjoon mendengus tersenyum melihat sang kekasih.





"Woaahhh.....udah mau Natal sih ya jadi banyak dekor-dekor lucu gini..."

Kedua telapak tangan menempel di jendela, Seokjin membulatkan bola matanya yang berbinar terpantul cahaya lampu-lampu di setiap sisi pertokoan.

"Kirain kamu udah sering liat suasana Natal di luar negri?" Namjoon terkekeh setelah menatap gemas Seokjin yang tak berhenti bergerak di bangku sebelahnya.

"Ngga.....tiap aku diajak bokap pasti aja pas summer"
"Itu juga aku cuma ditinggal di hotel sendirian"

"Kamu sering travelling ya Nam?"
Seokjin menoleh pada sang pemuda yang masih menatap sedih wajahnya.

"Eh...jangan bengong, Nam!"
"Nanti tabrakan loh..." Seokjin terbahak.

"I-iya ya..." Namjoon kembali berfokus pada jalan sepi di depannya.
"Ng-ngga kok...ga sering-sering banget..."

"Papa juga sibuk bolak balik ngontrol perusahaannya"

"Aku lebih milih tinggal di rumah baca buku" Ia terkekeh pelan.


"Hehe...dasar kutu buku" Seokjin mengusap samping kepala sang pemuda lembut.

"Inget ga pas aku ngajak kamu ke billiard?"

"Aku kira kamu bakal dimarahin....taunya Papa kamu ga ada"

"Yang ada malah aku jadi nganterin kamu pulang" Seokjin mendengus tersenyum.




"Jadi kangen anak-anak...." Ia tertunduk.

My Happy PillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang