35. Wonderland

137 19 0
                                    



"Kim, let's go!" Jackson tertawa-tawa berlari menuju sebuah wahana bersama Seokjin.

"Aah.....do I really have to ride that?......" Namjoon mengerang dengan bahu melemas menatap roller coaster tinggi itu.

"Duh?" Jackson menatapnya heran dengan kedua telapak tangan menadah di sisi tubuhnya.

"Trus lo mo maen apa kesini? Carousel?"

"Kan tadi udah maen roller coasternyaaaa...."
Namjoon melangkah gontai mengikuti Jackson dan Seokjin yang masih bersemangat setelah mencoba beberapa wahana.


"Yaudah kamu tunggu sini aja ya...." Seokjin yang berbalik menghampiri Namjoon pun menggenggam kedua tangannya.

"Hob....lo ga ikut maen juga kan?" Ia menoleh pada Hoseok yang masih berselfie dengan es krim di tangannya.

"Ngga....cape gw..." Pemuda berkacamata hitam itu menoleh singkat dan kembali berpose di depan kamera ponselnya.


"Payah!" Jackson mendengus.

"Yang tadi kita naikin itu ga setinggi ini...."
"Sayang banget ga sih kalo dilewatin"

"Kita bedua aja Jack!"
"Kasian Namjoon sama Hoba cape..." Seokjin memeluk singkat pinggang sang kekasih.



"Aku ikutan!"

Namjoon tiba-tiba berseru saat Seokjin telah berjalan untuk mengantri wahana yang membuatnya ngeri.

"Eh? Gapapa, Nam....kamu tunggu sini aja bareng Hoba...."

"N ngebiarin kamu duaan dempet-dempetan sama si manusia minim baju itu?"
"Ngga!"

Seokjin tetawa gemas melihat bibir Namjoon yang mengerucut kemudian berlari kecil mengecupnya.

"Manusia minim baju? Gw maksudnya?"

"Ngga ah...biasa aja" Jackson memindai tank top merah juga celana jeans sobek sebatas lutut di balik kacamata oranyenya.

"Terserah..." Memutar bola mata malas, Namjoon menggenggam tangan Seokjin erat dan menariknya mendekat.




"Kim! Open Your eyes man!"
Jackson yang duduk di bangku depannya menoleh sebelum kereta yang berada di puncak teratas itu berputar dan meluncur dengan kecepatan tinggi.

Seokjin menjerit tertawa dan melambaikan tangan di udara.

"Get Me outta hereeee!" Namjoon berpegang erat pada sabuk pengamannya tanpa membuka mata.




"Nam....minum?" Seokjin mengusap-usap dada sang pemuda yang tengah berbaring di atas pangkuannya.

Yang ditanya hanya menggeleng pelan dengan satu lengan menutup matanya yang terpejam.

Jackson dan Hoseok berdiri di hadapan mereka sambil tertawa geli.

"Jangan diketawain ih.....kasian..." Seokjin mengerang pelan dengan bibir mengerucut.

"Padahal kan kita ga harus duduk sebelahan, Kim"
"Lo aja yang cemburuan"
"Jadi aja mabok" Jackson terbahak.

"Diem lo...." Namjoon terkekeh lalu berusaha bangun.

"Okaayyy....jadi ke rumah hantu?" Jackson melompat kecil melihat Namjoon yang telah duduk.

"Kalian aja deh....gw tungguin disini"

Namjoon kemudian menoleh pada sang kekasih yang masih menatapnya khawatir.
"Beneran, sayang...." Ia terkekeh.

"Aku tungguin.....deket kan cuma nyebrang doang..." Telunjuknya mengarah pada gedung kecil berhias dekorasi seram.

"Jin! Ayo!" Hoseok dan Jackson melambai-lambai dari kejauhan.

Seokjin bergantian menatap ketiganya ragu.
"Ga deh....aku temenin kamu disini..."
"Kasian..." Ia mengusap lembut kepala sang pemuda dengan bibir masih mengerucut.

"Gapapa sayang...."
"Sana main gih...." Namjoon mengecup bibirnya dan menjawil pipinya gemas.






"Loh? Seokjin mana?" Namjoon berdiri ketika dua sahabatnya berlari kecil sambil saling memukul dan tertawa.

"Bukannya udah duluan?" Hoseok membulatkan matanya bingung.

"Dia nyerobot masuk duluan tadi, Kim"
"Pengen buru-buru balik lagi kesini katanya"

"Emang gede banget tempatnya, Jack?" Bola mata Namjoon terus mencari-cari diantara kerumunan orang yang tersebar di hadapannya.

"Ngga kok...ga sampe 15 menit kita udah keluar lagi tadi" Senyum di wajah Jackson dan Hoseok mulai memudar. Keduanya ikut menoleh pada gedung bernuansa seram itu.

"Lo tunggu di pintu keluar..."
"Gw cari dia di dalem"

"Kabarin gw kalo lo liat Seokjin ya..." Namjoon melirik ponselnya sejenak sebelum mengantonginya dan berjalan cepat memasuki rumah hantu itu.




"Pergi! Plis jangan ganggu gw lagi!"
"Gw ga salah!"
"Gw ga salah!!"

"Gw sayang Namjoon! Gw ga ninggalin dia!"
"Pergi pleaseeee......" Seokjin terisak keras diantara suara-suara mengerikan di sekitarnya.

"Namjooniee...." Ia merangkak gemetar.
"Namjoonie tolong....." Suaranya tercekat, ia menutup wajahnya erat.

"Namjoonieeee!"

"Jin!"
Kedua bola mata itu membelalak kaget. Seokjin duduk memeluk lututnya erat di pojok ruangan gelap.

"Jin.....sayang....kamu kenapa?" Namjoon segera menghampiri dan merengkuh tubuhnya.

"Namjoonie?"
"Namjoonieeee....." Seokjin menghambur ke dalam pelukannya.

Tak menjawab, Namjoon hanya terpaku dengan raut wajah tegang mendekap erat sang pemuda yang menangis dan bergetar hebat.

My Happy PillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang