27. Who Are You?

163 17 0
                                        



🔞

"Kim Namjooonnnnn!"

Suara menggelegar itu membuat kopi yang baru saja diseruputnya tumpah.

"Ni anak bener-bener ga bisa selow apa..." Namjoon mengerutkan dahi menoleh pada seorang pemuda yang melompat-lompat girang menghampirinya.

"Dasar lo ya....ga bilang-bilang kalo udah jadian!" Jackson merangkul bahunya dan membuat kopi di tangannya kembali tumpah berantakan.

"Jack astagaaa....liat ini kemeja gw ketumpahan kopi dimana-manaaaa!"

"Ya tinggal ganti aja ke asrama bukan?"

"Rese sumpah...." Namjoon mendelik sinis pada sang pemuda dengan wajah tak bersalahnya.
"Kenapa lagi cengar-cengir gitu?!"

"Ya ceritalah! Diem-diem aja!"

"Hoseok baru cerita kemaren sama gw..."
"Jin mau sama lo?" Jackson mendekatkan kepalanya.

"Eh...sungguh penghinaan" Namjoon melempar sepotong keripik ke wajahnya.
"Ya mau laahhh....kan udah jadian"

Jackson terbahak, mengambil keripik yang jatuh ke atas meja lalu memakannya.

"Tapi Jack......"

"Wah....apa nih. Baru jadian udah ada tapi-tapian..." Raut wajah sang pemuda bersurai hitam itu berubah serius.

"Bukaaannnn....."
"Jadi kemaren gw dinner sama Seokjin..."

"Ngobrol-ngobrol soal SMA..."

"Tiba-tiba dia bilang kangen sama anak-anak..." Namjoon tertunduk.

"Emang mereka ga pernah ketemuan lagi sama sekali? Vidcall ato telpon gitu?"

"Jack....anak-anak yang Seokjin maksud itu tinggal Ken doang..."
"Yang laennya udah almarhum..."

Jackson menjauhkan kepalanya. Menatap Namjoon yang masih tertunduk tanpa berkata apa-apa.

.

.

.

"Kan gw udah bilang gw ga bisa nyolong obat bokap lagi, plis ngerti...."


DEG


"Seokjin?"

"Seokjin lagi telponan sama Ken kah?" Namjoon mendekatkan telinganya pada daun pintu yang tak tertutup rapat itu.

"Hey, Joon...whatcha doin' man?"
Seorang pemuda asing berlalu sambil menepuk bahunya dan tertawa.

Tak menjawab, Namjoon hanya tersenyum mengangkat dagunya singkat lalu kembali mendekatkan kepalanya.
Bertepatan dengan pintu yang mengayun terbuka dan menampakkan wajah terkejut Seokjin di hadapannya.

"N-Nam?..."

"E-eh....aku mau ganti kemeja soalnya ketumpahan kopi..."
"Tapi kuncinya ketinggalan di tas" Namjoon menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"O-ohh....kamu mau pinjem kemeja aku?" Seokjin terkekeh pelan.

Sang pemuda berdimple itu mengangguk malu.

"Masuk...masuk..." Dibukanya pintu itu lebar-lebar.

Namjoon melangkah mengikuti Seokjin yang berjalan cepat ke arah lemarinya.

Ponselnya tergeletak di atas meja belajar.

Dan, foto.

Foto mereka berempat dalam bingkai yang tak pernah ia lihat selama beberapa kali masuk ke dalam kamarnya.

Bahkan tidak kemarin sore saat datang menjemput.

"Moga-moga muat..."

Suara itu menyentak bahunya. Namjoon berusaha tersenyum dan mengalihkan perhatiannya pada sang pemuda yang baru saja membalikkan tubuh menyerahkan kemeja biru mudanya.


"Badan kamu makin gede aja..." Seokjin mendekat dan mulai membuka satu persatu kancing kemeja sang pemuda di hadapannya.

"Beda banget sama dulu...." Kedua telapak tangannya menarik lembut kemeja yang telah terbuka menyusuri lengan besar sang pemuda.

"J-Jin......" Namjoon mengerjap berusaha menelan ludahnya. Wajahnya panas sekali.



"You're so buff now, Namjoonie...." Jemari lentik itu menyusuri lekuk belahan dada busungnya.

Desah pelan meluncur tak sengaja saat Seokjin mengikis jarak antara bibir mereka.
"J-Jin......"
"Nanti ada yang dateng...."



"Ah......iya ya...."
"You're right...." Seokjin menyeringai, berjalan mundur kemudian  menutup dan mengunci pintu di belakangnya.

Wajah Namjoon semakin panas. Degup jantungnya tak karuan.
Ia mengepalkan tangan kaku di samping tubuh saat jemari lentik itu perlahan menyentuh lembut dan memeluk pinggangnya lalu kembali menautkan kedua bibir mereka.

Lenguhan tertahan terdengar saat tak sengaja milik mereka yang tengah menegang bergesekan.

"You wanna sit? Or lay on my bed?" Seokjin melirik manja.
Mendorong tubuh Namjoon yang membulatkan mata kaget hingga terduduk di tepi tempat tidurnya.

"J-Jin?"
"K-kamu ngapain....ahhhh...." Namjoon menyentakkan kepalanya saat bibir hangat itu telah mengulum benda keras dari balik celana jeansnya yang telah terbuka.


"J-Jin?"

"Who are You?"

My Happy PillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang