36. The Talk

133 18 0
                                        



Berulang kali Hoseok melirik kaca spion tengah.
Begitu pula Jackson yang duduk di sebelahnya, menoleh dengan wajah khawatir pada kedua sahabatnya yang duduk di bangku belakang.

Namjoon menggeleng pelan ketika Jackson bertanya tentang sakit kepalanya tanpa suara. Kedua lengan besar itu terus mendekap Seokjin yang tertidur di dadanya.

Jackson memalingkan wajah setelah menatap mata terpejam dan hidung memerah itu iba.

Hening.

Kendati masih bertanya-tanya apa yang telah terjadi dalam wahana menyeramkan itu, tak ada satu orang pun yang berani menyuarakan isi hatinya sejak mereka dengan cepat memutuskan untuk pulang.

Pergerakan kecil disertai desah pelan membuat Namjoon sedikit menundukkan kepalanya.

"Nam?"

"Hey....." Namjoon membelai lembut pipi sang pemuda yang akhirnya terbangun.

"Ini dimana?" Seokjin mengucek mata dengan bibirnya yang mengerucut.

"Lagi jalan pulang, sayang..."

"Minum dulu...." Sebotol air mineral didekatkan untuk sang kekasih membasahi tenggorokan yang ia yakin kering dari teriakan-teriakan panik beberapa waktu lalu.

Seokjin meraih botol minum itu dan meneguknya hingga separuh.

"Sorry ya gw ngerusak acara...." Ia melirik sedih.

"Paan sih, Jin...." Jackson membalikkan tubuhnya, berusaha tersenyum dan mengguncang lutut sang sahabat pelan.

"Lagian udah ampir sore kok..."
"Gw juga cape" Hoseok terkekeh melirik kaca spionnya.

"Kalian pada ga lapar?"
"Mau makan dulu ga?"
"Gw beneran ga enak sama lo pada...."

"Kamu lapar, sayang?" Namjoon mengusap-usap punggung Seokjin yang sedikit mencondongkan tubuhnya.

"Iya....hehe...."

"Okaayyyy.....gw udah lama banget ga makan Pizza"
"Mau ga?" Hoseok menoleh singkat dengan senyum lebarnya.

"Mauuuuu...." Seokjin mengangguk-angguk senang kemudian memutar tubuhnya pada sang kekasih yang menatapnya sayu.

Ia memiringkan kepala bingung. "Kamu mau kan?"

Namjoon mengerjap dan mengangguk pelan. Menarik lembut tengkuk sang pemuda dan mengecup singkat bibirnya.

"Nam.....kenapa?" Berbisik pelan, Seokjin mengusap sisi kepalanya dan menatap kedua mata berkaca-kaca itu khawatir.

Tak menjawab, Namjoon hanya menggeleng tersenyum lalu memeluk erat tubuh ramping itu lalu menenggelamkan wajah panasnya di ceruk leher sang kekasih.






"Ga tau, Jack..Hob..." Namjoon mengusap wajahnya dengan kedua tangan kemudian menangkupnya diatas lutut.

"Kalo Seokjin udah kaya gini gw ga tau lagi harus bereaksi kaya apa..."

"Lo ga nanya sama sekali tadi?"

Namjoon hanya menggeleng dan menatap Jackson sendu.
"Kita sama sekali ga ngebahas kejadian itu"
"Seolah-olah ga terjadi apa-apa aja...."

"Gw......."

"Gw ngerasa kaya orang asing buat dia, Jack..."
"Kaya udah ga dianggap"

"Gw tau dia bohong.....gw tau ada sesuatu yang dia sembunyiin dari gw"

"Tapi gw terlalu takut buat bahas itu"

"Perlu gw yang tanya, Nam?"
"Malem ini gw balik ke kamar...udah ga ada latihan lagi sampe acara nanti"

"Boleh Hob....tapi jangan terlalu frontal ya nanyanya..."
"Gw takut dia kesinggung"

"Ngga lah, Nam...gw juga bakal ati-ati..."


"Ati-ati kenapa, Hob?"

Ketiga pemuda itu menoleh bersamaan saat suara pelan namun tegas terdengar dari ambang pintu kamar.

"J-Jin...." Hoseok berjalan mendekat.

"Kalian kalo lagi ngumpul betiga selalu ngomongin orang ya?" Seokjin memiringkan senyumnya, kedua tangan terlipat di dada.

"Kok diem?"

"Bukannya tadi katanya mau nanya sesuatu?"

"M-mau....t-tapi gw pikir nanti aja kalo gw udah balik ke kamar" Langkahnya terhenti menatap sorot mata sinis dari sang pemuda yang masih menyandarkan tubuhnya di kusen pintu.


"Sayang...."
"Sini duduk dulu..."

"Kamu juga, Nam!"
"Kenapa ga dari tadi aja kalo mau nanya aku kenapa di rumah hantu itu?!"

"Ngapain kamu harus discuss dulu sama temen-temen kamu?!"

"Sayang....biar aku jelasin dulu"

"Masuk dulu sini, malu diliat temen-temen asrama lain..." Namjoon berdiri dan berjalan cepat meraih pergelangan tangan yang masih terlipat.

"Ck! Ga usah!" Genggaman tangan itu dihentaknya.

"Udah lah...terserah kamu mau ngomong apa di belakang aku"

"Sayang....please denger aku dulu..." Namjoon mencoba menarik lengan bajunya namun Seokjin telah berbalik dan berjalan cepat meninggalkan kamar mereka.

"Seokjin!" Namjoon berlari mengejarnya.


"Jin! Stop!" Pergelangan tangan itu kembali digenggamnya erat.

Seokjin berhenti dan membalikkan tubuhnya.

Garis wajah Namjoon mengeras. Ia menghela napas panjang lalu memejamkan mata singkat.

"Ada yang pengen aku tanyain sama kamu..."
"Dan ada yang pengen aku omongin juga..."



"Soal hubungan kita....."

My Happy PillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang