"Hey...."
Setengah membungkuk, Hoseok berbisik menyapa teman sekamarnya yang kebetulan ia jumpai di perpustakaan."Sejak kapan lo pake kacamata?"
"Emang pake kok, Hob...."
"Lo aja ga pernah merhatiin" Seokjin terkekeh lalu kembali menulis dan membolak balik buku di hadapannya.
Hoseok memiringkan kepala dengan dahi berkerut bingung kemudian dengan cepat menggeleng dan duduk di samping sang pemuda.
"Gimana hari pertama ujian? Lancar?" Ia mengeluarkan buku-buku dari dalam tasnya.
Seokjin menoleh dan mengangguk senang.
"Semangat banget gw, Hob....""Ini gw lagi belajar buat besok"
"Ga sabar pengen liburan ya?" Hoseok mendekatkan kepalanya. Keduanya pun tertawa geli.
Beberapa jam berlalu, Hoseok pun mengakhiri kegiatan belajarnya.
"Gw duluan, Jin..."
"Biasalah....latihan" Ia memasukkan buku-bukunya ke dalam tas."Lo juga udahan napa....ga cape emang?"
"Bentar lagi deh, Hob...."
"Satu buku lagi aja" Seokjin tersenyum menatap sang pemuda yang telah menyandang tasnya.Hoseok menghela napas pasrah kemudian tersenyum tipis mengusap bahu lebarnya.
"Yaudah....jangan lupa makan ya..."Seokjin mengangguk dan membalas lambaian tangan sang pemuda yang menghilang di balik pintu.
Satu buku lagi ia buka dan baca.
Jemarinya bergantian membalik halaman kemudian mencatat isinya.TIK
TIK
TIKDetik jam dinding yang kini menjadi satu-satunya suara yang terdengar dalam perpustakaan kampus itu lama kelamaan membuatnya jengah.
"Hufffhhhh...."
Dibukanya kacamata berbingkai tebal itu, kedua telapak tangan digunakan untuk mengucek mata lelahnya.
Sesaat kemudian ia tersenyum merasakan sepasang telapak tangan besar memijit bahu tegangnya.
Seokjin menarik napas panjang dan memejamkan mata saat merasakan hembusan udara dari sang pemuda mendekati sisi telinganya.
"Nam....."
Ia berbisik menoleh perlahan sebelum menyentakkan tangan-tangan itu panik hingga beberapa orang di sekitarnya menoleh kaget.
Terburu-buru ia membereskan buku-bukunya dan bergegas keluar dari perpustakaan.
"Mungkin gw cape....lapar ato kurang minum..."
Seokjin meletakkan nampan berisi makan siang juga segelas minuman bersoda itu kasar di atas meja, melahapnya lalu menyeruput colanya dengan cepat.
Pandangannya berkeliling ke sekitar area kantin sambil bergantian menyuap burger dan kentang gorengnya.
'Namjoonie?'
'Masih ujian ya?''Pulang bareng lagi yuk...'
Dua pesan berjeda beberapa menit itu dikirimnya tanpa terbalas.
Seokjin menghela napas panjang dan kembali menyeruput colanya hingga tak bersisa.
"Namjoon masih ujian kali ya?"Langkah pelan menyusuri koridor kampusnya. Seokjin mengintip dari balik jendela yang tak tertutup kerai.
Sang kekasih tengah serius menuliskan hasil prakteknya bersama beberapa mahasiswa lain dalam kelompok yang sama.
Seokjin tersenyum kemudian mengeluarkan ponselnya.
'Aku ngintip kamu hehe...'
'Semangat ujiannya ya Namjoonie...'.
.
.
"Ngh?" Seokjin mengerutkan tubuhnya yang telah terlelap di balik selimut.
"Namjoonieee......udah beres ujiannya?" Ia tersenyum dengan suara parau berbisik.
Tak menjawab, lengan pemuda itu melingkar memeluk pinggang ramping Seokjin.
"Namjoonie?"
"Kamu kedinginan?""Eh....." Ia membalikkan tubuhnya cepat.
"Jin!"
"Seokjin!"
Ia bangun terduduk dengan keringat membasahi tubuhnya.
"Hey....mimpi buruk lo?" Hoseok mengguncang pelan kedua bahunya yang bergetar.
Seokjin melirik pelan.
"Jin? Lo kenapa?" Hoseok menyalakan lampu tidur di atas nakasnya lalu kembali menatap lekat wajah pucat sang pemuda.
"Mimpi......"
"Iya mimpi.....lo ga nyata....""Lo ga nyata....." Seokjin bergumam hampir tak terdengar.
Raut wajah Hoseok semakin khawatir, menoleh hati-hati ke belakang tubuhnya yang tengah duduk bersimpuh di hadapan sang sahabat yang masih terengah dengan tubuh bergetar.
Menatap ruang kosong remang-remang dengan dahi berkerut ngeri.
Tempat dimana Seokjin terus melayangkan tatapan kesalnya tanpa berkedip.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Happy Pill
FanficLove makes me wanna be a better person [ Teenage angst, addiction, self harm, harsh words ]