Jimin berjalan cepat menerobos para siswa yang berbaur di lorong koridor. Kedua lengan memeluk erat tasnya di dada dengan kepala tertunduk. Menghindari suara-suara tawa mengejek dari tiap sisi dinding kanan kirinya.
"Makan apa siang ini kita, Park Jimin?"
"Sekotak bedua romantis banget kali..."
"Ciiieeee.....yang baru jadiaannnnn"
Jimin mengeratkan dekapan tangannya, semakin tertunduk dengan dahi berkerut menghiraukan ejekan-ejekan di kanan kirinya dan berjalan lebih cepat.
BRUK
Tubuh mungilnya bertabrakan dengan sosok berbadan tinggi yang baru saja datang mencarinya.
"Siapa yang nempel foto-foto ini?"
Namjoon berdiri tegap mengibaskan selembar kertas bergambar foto mereka berdua tengah menikmati makan siang dari kotak bekal yang sama dengan tulisan 'Pasangan Baru' di bawahnya.
Jelas sekali foto itu diambil dari ponsel seseorang kemarin siang.
"Yeee.....baru jadian udah marah-marah aja"
Suara itu datang dari salah satu siswa yang berbaur di sekitarnya, disusul dengan tawa dan riuh ejekan-ejekan lainnya.
"Kalian mau ngebully gw, terserah. Tapi jangan bully temen gw" Ia mendorong kacamata dengan jarinya.
"Woooohhhhh.....ciiieehhhhh...." Suara itu makin ramai bersahut-sahutan diiringi tepuk tangan.
Tak lama bel tanda kelas dimulai pun berdering. Para siswa bergerak menuju kelas masing-masing dengan canda tawa yang masih terdengar.
"Ayo Jim...." Namjoon menarik lengan sang pemuda. Jimin mengangguk dan berjalan tertunduk di sebelahnya.
"Sorry lo ikutan jadi bulan-bulanan..." Ucapannya terhenti saat matanya tak sengaja melirik ke ujung lorong koridor.
Seokjin menatap mereka dengan seringai puas di wajahnya. Tubuh yang bersandar di loker itu pun beringsut dengan kedua tangan masih bersilang di dadanya. Mengerjap pelan kemudian membuang muka dan berjalan menuju kelas mereka.
Ken merangkul bahu lebarnya diikuti Eunkwang juga Youngjae yang saling mendorong dan tertawa-tawa.
Menghela napas pasrah, Namjoon kembali berjalan di samping Jimin yang masih bingung dengan raut wajah sang pemuda yang tiba-tiba berubah.
"Jadi mereka yang nempelin foto kita dimana-mana, Nam?" Jimin meneguk susu cokelatnya.
"Ga tau.....feeling gw sih gitu"
"Gw salah apa sama mereka ya?" Jari-jari kedua tangannya berjalin di depan muka.
Menghela napas panjang, Jimin menunduk pasrah.
"Yaudah lah Nam....gw juga ga bisa ngapa-ngapain kalo udah mereka yang bikin ulah....""Eh...."
"Kok kotak bekal lo ada dua? Buat gw ya?" Ia tertawa pelan."Ini....."
"Padahal gw sengaja minta bibi bikinin"
"Siap-siap kalo gw dipalak lagi....jadi ga minta bekal lo""Taunya mereka udah nyiapin bahan isengan laen" la mendorong kacamatanya yang melorot.
"Namjoon....."
"Thanks ya udah ngebelain gw....."
Jimin menatapnya iba."Gimana makan siangnya? Enak?"
Eunkwang yang baru saja masuk ke dalam toilet menyandarkan tubuhnya di sisi wastafel, kepalanya direndahkan untuk menatap Jimin yang baru saja selesai membasuh wajahnya.
"Ga suap-suapan sekalian?" Ken dan Youngjae menyusul di belakangnya sambil tertawa.
"Lo.....lo maunya apa sih?!" Tubuh mungil itu berbalik menghadap mereka.
"Namjoon ada salah apa sama lo pada?""Whoaaa......" Eunkwang tertawa sinis menoleh pada kedua sahabatnya yang membulatkan mata kaget.
"Berani juga lo ya...." Didorongnya bahu sang pemuda hingga ia melangkah mundur.
Tak menggubris ucapannya, Jimin berjalan keluar dari toilet. Sebuah cengkraman pada bahunya membuat ia terhuyung ke belakang.
Ken menariknya kembali dan memojokkannya ke dinding.
"Lo berani ngelawan, gw jamin lo ga bakal tahan lama di sekolah ini" Telunjuk itu menempel di dadanya."Hajar aja napa Ken!" Eunkwang terkekeh di belakangnya.
Tak ingin berada lebih lama di tempatnya berdiri, Jimin mendorong tubuh yang masih berada di hadapannya. Bersamaan dengan pintu toilet yang terbuka.
BRUK
Jimin membulatkan matanya.
Seokjin terdorong oleh tubuh Ken hingga menabrak daun pintu di belakangnya.
"Jin!" Ken berbalik dan menggenggam kedua bahunya yang membungkuk.
"Heh! Jangan kabur lo, kurcaci!"
"Ken!"
"Biarin aja..." Seokjin menegakkan tubuh dan menarik lengannya ketika Ken hendak mengejar Jimin yang dengan cepat berjalan keluar.
"Oooh......gw mencium bau-bau peperangan...."
Eunkwang terkekeh sinis menatap Seokjin dengan raut wajah kesalnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Happy Pill
FanfictionLove makes me wanna be a better person [ Teenage angst, addiction, self harm, harsh words ]