26

70 9 0
                                    

Akan ada kalimat-kalimat kasar, vulgar dan kejadian mungkin akan memicu pembaca. Ingat, ini semua hanya bacaan saja, tidak ada hubungannya dengan idol dan apabila ada hal-hal yang menyinggung, tolong diharapkan kebijakan dari setiap yang membacanya. Sekali lagi ini semua hanya karangan, fiksi semata. Terima kasih. Semangat Mley.

__________________🦋🐺___________________





Selang beberapa menit, tangisan Joel mereda. Masih tersisa isakan-isakan kecil, tapi Hanenda melihat Joel sudah tidak emosi seperti awal bercerita. Ditangkupnya wajah Joel, dan mulai mencium bibir Joel dengan lembut. Hanya menempelkan kedua belah bibir mereka.



Hanenda hanya ingin memberitaukan kepada Joel, kalau sekarang dirinya sangat disayangi oleh Hanenda. Dengan ciuman itu, Hanenda ingin Joel tau, bahwa sekarang Joel tidak usah takut, akan ada seorang Hanenda yang akan melangkah bersama dengannya.



Dilepaskannya ciuman itu, dan Hanenda mengusap lembut bibir Joel. Membawa keduanya saling berhadapan dengan tidak ada celah diantaranya. Hidung dan dahi mereka bertemu, berdekatan. Nafas keduanya saling beradu. Hanenda menarik nafas dan memejamkan matanya sambil tersenyum dan membisikkan kata. Aku sayang padamu Joel. Aku cinta kamu.



Joel yang mendengarkan kata-kata yang dibisikkan oleh Hanenda itupun mulai menganggukkan kepalanya sambil tersenyum dalam isakan tangisnya. Iya. Iya. Makasih A'. Makasih A'. Aku juga sayang Aa'. Cinta Aa'. Balasan dari Joel pun terdengar dirungu Hanenda. Kecil dan lirih suara Joel. Tapi Hanenda bisa paham dan menyunggingkan senyumannya. Dan mulai menempelkan kembali kedua belah bibir mereka.



Dikecupnya bibir Joel. Dibubuhkannya kecupan-kecupan kecil dibibir manis itu. Dihisapnya bibir bawah Joel yang tebal, dikulumnya dengan perlahan, dan penuh kasih sayang. Terus naik ke bibir atas Joel yang tipis. Digigitnya bibir itu pertanda Hanenda meminta Joel untuk memberikan akses lebih untuk menjelajah masuk kedalam mulut kesukaan Hanenda.



Suara erangan dan desahan terdengar dari mulut Joel. Dengan itu, lidah Hanenda mulai menjelajah masuk, mengabsen kembali disemua bagian dalam mulut Joel. Hanenda bermain dan membelit lidah Joel yang saat ini terengah-engah akan nikmat yang diberikan padanya.



Hanenda kembali menghisap lidah Joel dengan rakus. Saliva keduanya saling bertukar. Hanenda rakus akan harum bau mulut Joel. Dipenuhi oleh kenikmatan, Joel menutup matanya dan mengalungkan kedua lengannya dileher sang kekasih.



Suara lenguhan keduanya terdengar ramai diruang tengah apartemen Hanenda. Dirinya makin memainkan lidah Joel dengan seksama. Lidah Joel terjulur keluar sedikit, dan itu memberi kesan yang sangat memabukkan untuk Hanenda.



Tidak disia-siakannya pemandangan itu, dihisapnya lidah pink Joel, benang-benang saliva berjatuhan dari bibirnya, merembes jatuh kedagu dan leher jenjang Joel. Masih setia Hanenda menjarah lidah Joel, yang saat ini masih terjulur keluar. Hanenda pun turun mencumbu dagu Joel. Tangan Hanenda mulai mengelus rahang tajam milik Joel.



Hanenda pun menjilat dan mengulum ujung telinga Joel. Dan menciptakan lenguhan panjang darinya. Hanenda pun makin tertantang. Dicumbu rahang tegas Joel, turun kebawah leher jenjang Joel yang penuh dengan peluh gairah. Harum keringat Joel makin membuat dirinya terpancing untuk menjarah dan membubuhkan tanda kepemilikan yang masih segar sisa semalam.



Dihisapnya leher itu. Dijelajahinya leher itu dengan lidah dan kecupan-kecupan sensual Hanenda. Menekan dan mengulum jakun kesukaan Hanenda, yang turun naik sejalan dengan libido didiri Joel meningkat. Candu Hanenda yang sangat memabukkan. Joel yang mendapat serangan cumbuan itu pun makin melenguh dan mendesahkan nama Hanenda. Nikmat duniawi ini sangat memabukkan.






🦋🐺

Syama ArtjuniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang