Akan ada kalimat-kalimat kasar dan kejadian mungkin akan memicu pembaca. Ingat, ini semua hanya bacaan saja, tidak ada hubungannya dengan idol dan apabila ada hal-hal yang menyinggung, tolong diharapkan kebijakan dari setiap yang membacanya. Sekali lagi ini semua hanya karangan, fiksi semata. Terima kasih. Semangat Mley.
__________________🦋🐺___________________
Dokter Yos dan beberapa suster memasuki ruang rawat inap Joel, dan segera memberikan beberapa tindakan.
["Halo Joel, gimana kabarnya pasien Dokter, Alhamdulillah yah kamu sudah sadar, soalnya Bapak Guru mu uring-uringan sekali loh. Gimana, apa ada keluhan?"].
"Puji Tuhan Dokter, aku baik, g ada keluhan. Hahaaa, aku juga g tau napa Pak Guru bisa sebaik ini bahkan sampai jagain aku dirumah sakit. Pak Guru aku baik banget kan Dok" jawab Joel sambil tersenyum yang sangat manis sekali melihat kearah Pak Guru Hanenda sehingga matanya membentuk bulan sabit kecil dan tonjolan dipipinya merona merah.
[" Wah Enda, ternyata anak muridmu ini manis sekali senyumnya, bisa jadi model dong. Eh.. hahaha, maap Dokter bercanda biar Joel sedikit tertawa, kalau sudah bisa tertawa seperti itu sepertinya sudah bisa dong pulang dan rawat jalan aja. Gimana Joel, siap pulang?"]
"Joel, gimana, apa kamu ada keluhan. Harus jujur sama Bapak dan Dokter Yos, hmm?" Hanenda balik bertanya ke Joel.
"Aku udah g apa-apa Pak Hanenda, Dokter Yos. Aku juga g enak berlama-lamaan disini, aku g sanggup membayar biaya rawat inapnya hehee" Joel menjawab pertanyaan Hanenda dan masih dengan senyum manis yang mengembang mengalahkan rasa manis gula pasir.
"Joel, Bapak kan sudah bilang tadi, tidak usah kuatir dan pikirkan soal biaya rawat inap kamu. Bapak selaku Guru mu akan bertanggung jawab penuh Joel." sambil menepuk-nepuk pucuk kepala Joel, Hanenda terlihat sangat menahan gemas ingin mencubit pipi Joel.
["Ehemm wah wah manisnya Pak Guru dan murid nya seperti ini. Joel, jangan kuatir, benar apa yang dikatakan oleh Guru mu, apalagi Hanenda itu banyak duit, kalau cuma bayarin rawat inap semalam mah kecil bagi dia Joel. Hehehe, ya kan Enda?"]
"Daeng" Hanenda cepat menyanggah perkataan Dokter Yos, dirinya tidak mau Joel tersinggung akibat candaan Dokter Yos.
["Iya-iya maaf bercanda, biar Joel ketawa ya kan Joel. Dokter minta maaf yah. Kamu insyaa Allah besok-besok ada yang mau diceritakan atau butuh teman, kamu ke Dokter aja, kita sharing-sharing. Anggap Dokter ini Abang kamu. Nah Enda, Daeng sudah selesai disini, urusan administrasinya nanti akan ada suster kesini dan juga untuk obat jalannya mungkin ada obat untuk anxiety-nya dan selebihnya cukup vitamin saja biar Joel makin tumbuh tinggi sehat dan bisa main bola lagi hahaha. Daeng permisi dulu Dek Enda, dan Joel tawaran Dokter selalu terbuka untuk Joel. Semoga bahagia terus yah Joel"].
"Dokter Yos lucu sekali yah Pak, macam bapak-bapak pos ronda dekat rumah aku. Hahaha"
"Iya dia memang lucu, dia juga kakak yang baik"
🦋🐺
Saat ini Hanenda dan Joel sudah berada didalam mobil Hanenda setelah mengurus semua berkas kepulangan Joel. Dalam mobil tidak ada dari keduanya yang bercakap-cakap. Ada kecanggungan diantaranya. Namun tidak berapa lama, Hanenda membuka pembicaraan.
"Dek, kamu lapar tidak? Kalau iya, kita singgah makan hmm? Didepan ada restoran ayam atau kamu maunya dimana bilang sama Aa'. Gimana?"
"Mmm, g usah A'. Nanti dirumah Joel makan. Adek g enak banget ama Aa' sudah banyak ngeluarin duit trus ini diajak makan lagi. G usah deh A', makasih loh ajakannya" sambil tersenyum Joel berbalik kearah Hanenda dan menjawab pertanyaannya.
"Aa' sudah bilangkan, tidak usah tidak enakan sama Aa'. Kalau hanya sekedar makan, tidak masalah. Trus biaya rawatmu kan itu jadi bentuk tanggung jawab Aa' Dek. Jadi kamu tidak usah pikir yang tidak-tidak, hmm?"
"Iya A', sekali lagi makasih udah baik ke Joel. Disaat yang lain anggap Joel macam sampah, Aa' datang begitu baiknya ke Joel. Makasih A'."
Senyuman keduanya makin merekah, Hanenda juga tidak lupa menepuk pelan pucuk kepala Joel, seakan-akan sudah jadi kebiasaannya.
"Aa' yang harusnya terima kasih ke Joel, mau memaafkan kebejatan Aa'. Aa' kalau ingat itu sangat malu dan kecewa akan diri Aa'. Aa' tidak sepatutnya berbuat seperti itu ke kamu. Sekali lagi maafkan Aa', Aa' janji, Aa' berusaha jadi orang yang tidak akan menyakiti Joel, dan akan melindungi Joel. Maafkan Aa' yah Joel"
Gelengan kepala Joel bisa Hanenda lihat, raut wajah Joel pun berubah sedih.
"Ngg, jangan bilang kaya gitu A'. Aa' sudah Joel maafkan. Joel tau Aa' sedang marah dan pening, banyak pikiran jadinya bisa lakuin kaya gitu. Joel tau kok Aa' g ada niat. Aa' jgn merasa bersalah lagi. Yah A'."
Joel cepat-cepat menyanggah dan memegang pundak Hanenda, dia g mau Hanenda makin bersalah. Joel tau, apa yang dilakukan oleh Hanenda kepadanya kemarin g bisa dianggap baik, jahat malahan. Tapi dilubuk hatinya, dia tau Hanenda hanya emosi semata.
"Kamu... ahh terbuat dari apa hati mu Joel, mau maafkan Aa' padahal Aa' sudah kurang ajar seperti kemarin, seandainya Aa' ada diposisimu mungkin Aa' tidak sudi memaafkan. Terima kasih Joel, kamu hebat"
"Aa' sudahlah, jangan maaf-maafan kaya gini terus, belum lebaran juga kan A' hehee"
Hanenda menatap Joel, telak masuk menusuk hati Joel. Joel pun yang dipandangi sedemikian rupa balik menatap Hanenda dengan tidak kalah manisnya. Indahnya jatuh cinta. Seperti dalam hayalan, dibatas angan-angan.
Apa ada masa depan untuk dua insan yang sama akan raga? Apa ada kesempatan melangkah bersama bagai insan-insan diluar sana yang sedang dimabuk cinta?. Meski tidak ada kata-kata terucap dibibir, kemesraan yang ada sudah terlalu merekah. Mereka pun sudah tidak bisa mengelaknya lagi. Tidak terungkap oleh kata. Tapi terwujud oleh sentuhan, tatapan dan senyuman. Selamat datang cinta, selamat datang merenda kasih.
🦋🐺
KAMU SEDANG MEMBACA
Syama Artjuni
FanfictionHanenda - Joel, didalam sebuah utasan kelam semesta. Mereka hanya inginkan kisah mereka laksana Asmaraloka tapi sayang norma diatas asmara. Mereka tak punya kuasa untuk melawan takdir Pemilik Kehidupan.