30

116 9 0
                                    

Akan ada kalimat-kalimat kasar dan vulgar serta kejadian yang mungkin akan memicu pembaca.🔞⚠️. Ingat, ini semua hanya bacaan saja, tidak ada hubungannya dengan idol dan apabila ada hal-hal yang menyinggung, tolong diharapkan kebijakan dari setiap yang membacanya. Sekali lagi ini semua hanya karangan, fiksi semata. Terima kasih. Semangat Mley.

___________________🦋🐺__________________

🔞⚠️








Buru-buru Hanenda melepaskan celananya yang sedari tadi membuat sesak kebanggaannya. Dibuangnya celana itu entah kemana. Terlihat jelas oleh Joel penis yang sangat besar ukurannya dan tegak berdiri. Joel tersipu malu, dan menutup wajahnya. Namun segera tangan itu dihalau oleh Hanenda dan mengarahkan tangan itu kearah penisnya.




"Jangan tutupi wajah cantikmu sayang, Aa' ingin kamu lihat milik Aa'. Yang saat ini dan selamanya akan menjadi milikmu juga. Kamu suka kan Aa' begini?"




"Iya A'. Punya Aa' sangat besar sekali. Putih. Aku malu A'."




"Jangan malu sayang. Dek, Aa' boleh lepas celana mu? Hmm?
Dengan tangan yang satu Hanenda mengelus bibir Joel yang membengkak akibat pergumulan mereka tadi.




Joel sekali lagi hanya bisa mengangguk. Joel hanya seorang yang polos, menonton film biru pun dirinya tidak pernah. Dirinya hanya sesekali mendengarkan celotehan kotor karyawan lain diwarung Abah.




Hanenda yang tidak mau kehilangan kesempatan itu, melepaskan segera celana training Joel. Joel yang sudah telanjang atas bawah itu terlihat sangat mengagumkan dimata Hanenda. Meski ditubuh Joel banyak sekali terdapat bekas luka, tapi itu tidak membuat tubuhnya kelihatan jelek, malahan bagi Hanenda tubuh Joel sangat seksi dan garang. Sangat membuatnya terangsang.




Kulit Joel yang kecoklatan bersinar terang dibawah lampu kamarnya. Hanenda tau, Joel anaknya suka akan kebersihan. Kentara oleh kondisi kulit tubuhnya. Untuk seorang anak lelaki muda dan tidak mengenal skin care, sungguh mengagumkan. Tidak jauh berbeda dengan para wanita yang pernah menjadi pasangannya.




Tubuh Joel untuk anak yang masih bersekolah memang terlihat bongsor, bahunya lebar, lengan yang kokoh, otot perutnya terlihat mengeras, pinggang yang sangat ramping, paha dan betis yang mulus dan jangan lupakan dada Joel yang mencuat. Dan yang paling indah dari semua itu, penis Joel yang ukurannya hampir sama dengan punya Hanenda. Meski punya Hanenda masih lebih besar.




Hanenda yang dilanda gairah langsung naik keatas kasur berhadapan dengan Joel. Ditidurkannya Joel dan membuka lebar kedua kaki Joel sehingga penis Joel makin menegang.




"A'.."




"Adek percaya kan sama Aa'. Aa' tidak akan minta lebih dari ini. Sebelum kamu lulus dari sekolah dan kita berdua harus mengecek kesehatan, Aa' tidak akan meminta lebih. Itu semua demi kamu. Aa' mau dipengalaman pertama kita masing-masing akan terasa indah dan aman. Untuk saat ini, hanya boleh seperti ini saja. Adek percayakan?"




"Adek percaya Aa'. Adek cuma takut. Pengalaman adek yang lalu-lalu sangat buruk. Trauma Adek A'. Adek takut Aa' tidak akan suka dengan aku lagi dan meninggalkan adek sendiri."




"Ssstttt. Tidak akan ada yang pergi. Aa' akan hati-hati dan lembut."




Perlahan Hanenda makin mendekati Joel yang sudah dalam posisi tidur dan dalam keadaan telanjang atas bawah. Kedua kaki mereka sudah berdekatan tanpa ada jarak. Kaki Joel makin terbuka lebar mengangkang dan Hanenda membawa kaki itu terlipat keatas tubuh Joel.




Syama ArtjuniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang