19

96 8 0
                                    

Akan ada kalimat-kalimat kasar dan kejadian mungkin akan memicu pembaca. Ingat, ini semua hanya bacaan saja, tidak ada hubungannya dengan idol dan apabila ada hal-hal yang menyinggung, tolong diharapkan kebijakan dari setiap yang membacanya. Sekali lagi ini semua hanya karangan, fiksi semata. Terima kasih. Semangat Mley.

___________________🦋🐺__________________

🔞⚠️





Pergulatan kedua anak adam itu, makin menjadi. Hanenda mulai mengelus rahang kesukaannya. Menjilat rahang itu, mengendus pipi Joel dan berakhir mengulum daun telinga Joel, yang menyebabkan Joel memekik nikmat.


"Aargghhhh A' hahh.. hahhh"



Ciuman penuh gairah itu pun turun ke leher jenjang Joel. Dijilatinya leher itu dari atas turun perlahan kebawah dekat tulang selangka Joel. Pelan, tidak terburu-buru. Hanenda ingin Joel menikmati pergumulan ini. Hanenda ingin Joel merasakan dicintai. Hanenda ingin mengklaim segala apa yang ada didiri Joel. Terlebih-lebih dileher cantik bersih dan berkilau oleh campuran keringat Joel dan salivanya.



Dicumbu sedemikian nikmat oleh kekasih hati, makin membuat Joel dimabuk kepayang. Tidak pernah dirasakannya sentuhan seperti ini. Bahkan dirinya sendiri pun tidak pernah dia lakukan. Katakan Joel bujangan kolot, disaat banyak pemuda diluar sana yang sudah pecah perawan, tapi Joel menyentuh dirinya pun tidak pernah. Bukan karena Joel aseksual tapi rasa trauma nya yang sangat besar dan juga dipikirannya hanya ingin mencari uang sebanyak-banyaknya agar segera pergi menjauh dari orang-orang yang menjahatinya, membuatnya lupa akan kesenangan duniawi.



"Aaarrrggggghhhhhh Aaaaaaaa'."



Terdengar kembali erangan sensual dari mulut manis Joel. Hanenda yang menggila dileher Joel, mulai menggigit dan menghisap leher itu dengan rakusnya. Tidak hanya satu tanda tapi sudah beberapa tanda cinta yang dia bubuhkan dileher Joel. Hanenda cuman ingin orang-orang tau, Joel sudah ada yang punya. Joel adalah miliknya seorang. Tidak seorang pun yang boleh memiliki Joel. Bahkan melirik pun tidak boleh.



Semakin dihisap, semakin Joel mengerang kenikmatan. Lidah kasar Hanenda kembali menyapu semua bagian leher Joel, atas bawah depan belakang. Bahkan Hanenda mendapatkan mainan baru, yaitu jakun Joel yang turun naik akibat libido yang makin memuncak. Hanenda menekan, menjilat dan menghisap jakun Joel dengan nikmatnya. Dipermainkannya jakun itu bagai sebuah permen yang sangat manis. Candu baru Hanenda membuatnya gila.



Joel yang diperlakukan seperti itu pun makin menggelinjang dan menekan kepala Hanenda, hasratnya menginginkan Hanenda memperdalam ciuman itu dijakunnya. Joel pun juga makin rakus akan kenikmatan. Menjambak rambut Hanenda karena nikmatnya percumbuan mereka malam ini. Lidah kasar Hanenda makin bergerilya menyapu, menjilati leher yang sekarang ini sudah banyak tanda yang memerah akibat gigitannya.



Tangannya yang sedari tadi berada dipunggung Joel, makin liar tak terkendali. Mulai mencari celah masuk kedalam baju kaos dirinya yang dipakai oleh Joel. Sekarang tangannya menyentuh kulit punggung Joel. Dielusnya dengan sensual, penuh kelembutan dan gairah.



Tangan lentik yang panjang itu sekarang berada didepan tubuh Joel. Sentuhan tangan dikulit Joel membuat Joel makin meremang. Tangan itu pun kembali mengelus lembut perut dan pusat Joel. Memainkan pusat Joel dengan putaran-putaran sensual yang membuat otot-otot kaki Joel melemas.




Tidak cukup sampai disitu, tangan Hanenda perlahan-lahan naik ketempat sesuatu yang sedari tadi dirinya cari. Dua tonjolan kecil yang kaku akibat gairah itu dirabanya.




"Ooohhhhhhh Aaaaaaaaaaa'."



Kembali Joel menggelinjang dan mengerang nikmat. Erangan kotor itu menggema ditengah malam dingin yang diguyur hujan deras. Dinginnya cuaca malam ini tidak membuat kedua anak adam itu kedinginan, malahan mereka berdua merasakan panas yang memabukkan.



Syama ArtjuniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang