13

2.2K 205 10
                                    

Wei Wuxian dan para rombongan kembali ke istana dengan pakaian yang sudah berlumuran darah. Tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut sang raja, selain isakan tangis yang menyayat hati. Sebagian yang tertinggal di istana pun memilih bungkam. Mereka melakukan upacara terakhir dengan air mata yang membasahi pipinya.

Tidak ada satupun yang berani melemparkan candaan untuk menghilangkan rasa duka sang raja. Tidak ada satupun yang berani untuk sekedar tersenyum. Semuanya menangis, mereka larut dalam kesedihannya selama semalaman suntuk.

Sebelum terjun ke peperangan, mereka meluapkan emosinya. Rasa sedih, kecewa, menyesal, marah, dan juga rasa ingin membunuh. Semua keluar tanpa ada yang bisa menahannya. Bahkan, sang raja pun sudah berubah dalam wujud serigalanya. Melolong panjang menatap sang bulan, seakan mencemooh pada para dewa di langit akan tingkah hambanya yang dikenal baik dan suci itu. Seakan meminta pertanggungjawaban atas peristiwa tragis yang menimpa mereka.

“Qianbei, semua sudah siap. Mereka sudah terjatuh pada perangkap yang kita buat.”

“A-Xian mayat buatan sudah siap.”

“Wei gege, persediaan makanan juga obat-obatan para prajurit sudah lengkap.”

“Kabut ilusi sudah mulai disebarkan. Sekarang semua hanya tinggal menunggu perintah selanjutnya.”

“Lakukan dengan teliti, jangan sampai rakyat tak bersalah harus menjadi korban lagi.”

“BAIK YANG MULIA!”

“Ah, jangan lupa siapkan tempat untuk dihuni oleh pasangan takdirku.”

“Belum apa-apa udah berubah jadi budak cinta aja.”

“Diam kau bocah.”

“Kupikir dia akan ikut kau jadikan tawanan.”

“Uh? Bukannya memang pada akhir dia menjadi tawanan dari A-Xian kita yang bengis ini?”

“Lah, iya juga ya… Wei gege uhuk! Uhuk!”

“Diam lah. Jangan sampai rencana yang kita susun berantakan. Fokus pada misi kali ini, jangan sampai ada kata gagal. Jaga diri kalian, kita mulai dari malam ini. Dari kerajaan-kerajaan kecil yang tak berguna itu.”

“DIMENGERTI!”

Pagi menjelang, suasana duka masih terasa. Namun kini sudah lebih baik dari yang semalam. Wei Wuxian masih dalam wujud serigalanya menjelajah ke dalam hutan melakukan pengawasan wilayah selagi para prajuritnya sedang mempersiapkan diri mereka.

Serigala berbulu hitam pekat dengan bulu merah pada kedua telinganya dan iris mata yang juga semerah darah itu, terlihat sangat menyeramkan dengan tubuhnya yang 2 kali lipat dari Alpha Dominan, yang berarti itu sekitar 4 kali lipat dari ukuran serigala normal lainnya.

Bagaimana bisa raja itu disebut raja yang cacat? Daripada cacat raja itu terlihat sempurna. Dengan aroma yang menyegarkan layaknya aroma setelah hujan, petrichour, yang bercampur dengan aroma laut yang khas, membuat siapapun yang berada disana merasa terintimidasi tanpa sebab. Dua percampuran aroma yang sangat langka menjadikannya sebuah aroma yang menakutkan. Padahal, perpaduan feromonnya bukannya seharusnya terasa menyegarkan?

Wei Wuxian sadar, jika dirinya selalu menjadi momok menakutkan bagi orang-orang yang tidak mengenalnya dengan dekat apalagi dalam wujud serigalanya. Oleh karena itu, dia tidak pernah menampilkan wujud serigalanya. Toh, tanpa wujud serigalanya dia juga bisa mengambil wilayah manapun yang ingin dia kuasai.

My Fated Pair [ PDF ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang