32

1.7K 154 39
                                    

Wei Wuxian sampai di istana Yiling dengan keringat yang bercucuran. Ya, bagaimana tidak? Jika perjalanan yang seharusnya 3 minggu dia singkat menjadi kurang lebih 2 jam saja?

Sesampainya di istana, sang kaisar langsung menghampiri permaisurinya mengikuti feromon yang menguar. Wangji yang merasakan feromon Wei Wuxian mendekat langsung menghentikan tangisnya, dan dengan bersusah payah bangun dari duduknya.

“Permaisuri? Kenapa menangis? Apa ada yang menyakiti permaisuri?”

Wei Wuxian dengan nafasnya yang memburu membawa sang istri ke dalam dekapannya, memeluknya dengan tidak terlalu erat karena ada penghalang diantara mereka—perut Wangji yang seperti akan meledak.

“Permaisuri ini hanya merindukan Yang Mulia Kaisar.”

“Kaisar ini juga sangat merindukan permaisurinya. Apa permaisuri makan dengan baik selama tidak ada zhen?”

“Rasa makanannya aneh, Wangji selalu muntah saat menciumnya. Wangji tidak mau makan.”

“Permaisuri, bukannya permaisuri ingin agar mereka bertiga tumbuh dengan baik?”

“Humph-!”

“Bagaimana jika kaisar ini yang menyuapi permaisurinya?”

“Tapi…”

“Permaisuri, kaisar ini hanya tidak ingin jika permaisuri dan mereka kekurangan energi. Makanlah, sedikit saja ya?”

“Apa setelah itu Yang Mulia akan menuruti keinginan dari permaisuri ini?” dengan senyum khasnya, Wei Wuxian menganggukkan kepalanya, menghiraukan himbauan untuk menolak keinginan permainan Wei itu.

“Baiklah, Yang Mulia tolong suapi permaisuri ini.” senyum Wei Wuxian semakin melebar. Dengan penuh kasih sayang, dia mengelus surai hitam legam sang istri.

“Apa Putra Mahkota sudah tidur?”

“Putra Mahkota sudah tidur beberapa saat setelah jam makan malam.” Wei menganggukkan kepalanya.

“Makanannya sudah siap?”

“Sudah Yang Mulia. Semua sudah disajikan di singgasana, Yang Mulia.”

“Terus saja, permaisuri ini hanyalah pajangan saja.”

Semua yang mendengar ucapan Wangji merasa sweetdrop. Berbeda dengan Wei Wuxian yang sedang menahan tawanya. Dia merasa gemas dengan perubahan istrinya itu.

“Permaisuri, janganlah permaisuri merasa seperti itu. Kaisar ini sangat menyayangi permaisuri dari kaisar ini yang sangat cantik. Bukankah kaisar ini sudah bersumpah jika permaisuri ini akan menjadi satu-satunya pasangan dari kaisar ini?”

Wangji menatap sinis pada Wei Wuxian sebelum akhirnya berjalan ke singgasana dengan tertatih. Wei Wuxian benar-benar tidak bisa menahan senyumnya yang semakin melebar.

“Permaisuri zhen yang paling cantik?”

“Permaisuri ini adalah seorang Alpha Dominan, Yang Mulia.”

“Tapi permaisuri ini adalah istri dari zhen.” Wangji menghentikan langkahnya, dia membalikkan badannya dan menatap tajam pada Wei Wuxian yang sedang terkesiap di tempatnya.

“Lantas? Yang Mulia, permaisuri ini adalah seorang laki-laki yang berstatus Alpha Dominan. Jika Yang Mulia memanggil permaisuri ini cantik, harga diri permaisuri ini terasa sakit. Apa susahnya jika Yang Mulia menyebut permaisuri ini tampan? Kenapa harus cantik? Harusnya Yang Mulia tidak perlu pulang saja sekalian. Kedatangan Yang Mulia membuat permaisuri ini kesal.”

Wei Wuxian mengerjapkan matanya mendengar rentetan kalimat dari sang istri. Dia menelan ludahnya gugup dan merasa sebentar lagi neraka kedua akan datang menerpanya.

My Fated Pair [ PDF ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang