45

1K 100 23
                                    

Kelopak mata Wangji terbuka secara perlahan, menampilkan iris keemasan yang indah. Iris emas itu mengitari ruangan dan berhenti pada sosok yang tengah fokus dengan setumpuk gulungan kertas yang membentuk gunung hingga hampir menutupi tubuhnya.

“Yang Mulia…”

Wei Wuxian tersentak saat mendengar suara permaisurinya di dalam kepalanya, sontak dia menatap kasur dan mendapati sang permaisuri tengah menatapnya. Mengabaikan gulungan kekaisaran, Wei Wuxian menghampiri permaisurinya.

“Apa kepala permaisuri terasa pusing? Atau ada hal yang tidak nyaman?” Gelengan kecil Wei Wuxian dapatkan sebagai jawabannya. Sang kaisar pun menganggukkan kepalanya, dia mengelus rambut permaisurinya dengan sayang.

“Yang Mulia…”

“Iya permaisuri?”

“Apa ada racun mematikan di tubuh Yang Mulia? Apa benar leluhur Wangji adalah naga? Apa benar permaisuri ini harus mema…memakan ja— Apa semuanya itu bukan hanya bualan saja?” Wei Wuxian menganggukkan kepalanya. “Kaisar ini tidak mungkin bercanda tentang nyawa...”

Wei Wuxian mendapati Wangji kembali menangis. “Permaisuri, jangan menangis. Haruskah kaisar ini memohon pada permaisuri?”

“Yang Mulia sungguh kejam. Permaisuri ini tidak diperbolehkan menangis, namun, Yang Mulia—hiks…”

“Bukannya permaisuri ini telah berjanji untuk tersenyum untuk kaisar ini?” Wangji menatap Wei Wuxian dengan kesal.

“Bagaimana permaisuri ini bisa tersenyum ketika mengetahui fakta jika permaisuri ini harus memakan jantung milik kaisar?! Bagaimana permaisuri ini bisa tersenyum ketika permaisuri ini mengetahui fakta jika Yang Mulia akan meninggal karena permaisuri ini?! Katakan pada Wangji, istri mana yang tidak sedih jika dia harus menjadi alasan atas kematian suaminya?!”

“Bisa permaisuri, jika permaisuri mencintai kaisar ini, maka permaisuri bisa tersenyum. Dan, alasan kaisar ini meninggal bukan karena permaisuri, namun, karena takdir.”

“Menyebalkan! Yang Mulia selalu saja mendapatkan jawabannya.”

“Tentu saja, jika seorang kaisar tidak dapat memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Kedudukan kaisar ini wajib dipertanyakan.”

“Kaisar menyebalkan! Apa karena hal ini pula, kaisar mempertemukan Wangji dengan seluruh anggota keluarga Wangji? Apa karena hal ini pula, kaisar mengundur waktu eksekusi mantan raja Lan terdahulu?”

“Mn. Namun, bukan hanya karena hal ini. Itu karena permaisuri dari kaisar ini sangat merindukan keluarganya dan kaisar ini harus menanyakan dengan langsung perihal leluhur kerajaan Lan.”

Wangji bangun dari duduknya, dia bersila menghadap Wei Wuxian. Keduanya saling bertatapan satu sama lain. Saling menyelami pusaran kabut dari lawan tatapnya.

“Apa ada yang masih kaisar sembunyikan dari permaisuri ini?”

“Iya.”

“Kenapa?”

“Karena kaisar ini takut, jika permaisuri ini memilih jalan itu.”

“Katakan.”

“Cara lain untuk memutuskan kutukan itu adalah dengan membunuh inang yang mengandung dan 3 penatua yang diatasnya.”

“…”

“Permaisuri, dengarkan kaisar ini terlebih dahulu.” Wangji menganggukkan kepalanya. Dengan melihat ekspresinya yang datar, Wei Wuxian langsung mengetahui jika istrinya itu akan mengambil pilihan kedua itu.

“Kaisar ini akan tetap mati, bahkan jika itu bukan karena jantung dari kaisar ini dimakan oleh permaisuri. Kaisar ini akan tetap mati karena racun yang sudah bersemayam di dalam tubuh kaisar ini. Jika pun kaisar ini bisa hidup lebih lama, mungkin 3-4 bulan lagi, pada akhirnya kaisar ini akan mati dan keempat anak kita akan terlantar. Oleh karena itu, permaisuri harus tetap hidup untuk merawat putra dan putri kita. Harus ada yang tetap hidup untuk memastikan jika mereka tumbuh menjadi orang yang memiliki tutur kata dan tingkah laku yang baik. Harus ada yang hidup untuk mengajarinya banyak hal. Dan orang itu jelas bukan kaisar ini. Apa sampai sini permaisuri sudah paham?”

My Fated Pair [ PDF ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang