28

2.1K 161 19
                                    

Hari pengangkatan pun tiba. Kini Wei Wuxian dan Wangji telah duduk berdampingan di singgasana mewah yang sudah disediakan khusus untuk mereka. Dengan hanfu kebesaran mereka, kini Wei Wuxian resmi menjadi kaisar, sedangkan Wangji resmi menjadi ratu sekaligus permaisuri satu-satunya bagi sang kaisar itu.

Kenapa satu-satunya? Itu karena Wei Wuxian yang mengeluarkan beberapa titah resmi kekaisaran yang bersifat absolut dan mutlak. Yang dimana itu berarti akan berlaku selama-lamanya.

Dekrit kekaisaran:

1. Selama masa kekuasaannya, kaisar Yiling Wei hanya diperbolehkan menikah, mengangkat permaisuri juga ratu hanya satu kali. Hal ini akan berlangsung selamanya dan berlaku mutlak, absolut, dan tidak dapat diganggu gugat.
2. Keturunan murni kaisar hanya diperbolehkan memiliki satu pasangan semasa hidupnya. Baik itu yang berstatus beta, omega, atau bahkan alpha sekalipun.
3. Wajib memanggil anggota inti kekaisaran degan gelar yang disandang. Namun, hal ini tidak berlaku bagi anggota inti itu sendiri.
4. Permaisuri memiliki hak penuh atas segala sesuatu yang berhubungan dengan putra mahkota dan para pangeran ataupun putri agung. Meskipun, kedudukan yang tertinggi tetap berada di tangan kaisar.
5. Merendahkan permaisuri, putra mahkota, putra dan putri agung kekaisaran sama dengan hukuman mati.

Wangji menatap lurus pada lautan manusia dibawahnya yang sedang berpesta dengan sukacita. Jamuan formal sudah selesai yang ditutup dengan berita kehamilan pertama permaisuri kaisar mereka itu. Hal itu menambah euforia kesenangan bagi seluruh rakyat Yiling dan juga orang-orang yang datang pada acara pengangkatan itu.

Wei Wuxian melepas jubah kebesarannya, begitu pun dengan Wangji. Sebelumnya, dia sudah diberitahu jika selama dia menggunakan jubah kebesarannya, maka dia harus menekan segala emosinya dan bersikap layaknya seorang permaisuri yang terdidik, berkelas, dan juga anggun. Lalu, setelah jubah itu terlepas dia baru diperbolehkan untuk menjadi dirinya sendiri meskipun haru tetap mengikuti segala peraturan yang berlaku. Ya, meskipun peraturan Yiling itu hanya setengah—bahkan tidak sampai setengah dari peraturan Gusu Lan.

Wei Wuxian turun dari singgasananya dan menghampiri kaisar Ming dengan melingkarkan lengannya pada pinggang sang permaisuri. Mereka memberikan sapaan sopan karena dalam aturan kekaisaran seorang kaisar tidak diperbolehkan bersujud, membungkuk, bahkan memberikan hormat pada kaisar lain. Karena hal itu bisa diibaratkan sebagai tindakan yang merendahkan diri dan itu berarti kaisar yang melakukan 'itu' memiliki kemampuan yang sangat amat rendah. Maka dari itu Wei Wuxian hanya tersenyum dan mengangguk singkat pada kaisar Ming yang dibalas serupa.

“Salam kaisar Ming, permaisuri Ming, dan putra mahkota Ming.”

“Salam kaisar Wei dan permaisuri Wei.”

Interaksi kedua permaisuri itu menuai pujian lantaran keduanya terlihat sangat menawan dengan gayanya masing-masing.

Permaisuri Ming merupakan wanita cantik yang berstatus sebagai Omega Dominan. Sorot mata, suara, bahkan tingkah lakunya terlihat sangat anggun dan lembut. Sedangkan permaisuri Wei yang merupakan seorang Alpha Dominan tidak kalah anggun. Meskipun tubuhnya cukup kekar layaknya Alpha Dominan yang lain, namun, dengan balutan hanfu putihnya dia menjadi cantik layaknya dewi surgawi.

Keduanya memiliki sifat yang hampir serupa, yakni, sama-sama menyukai keheningan. Oleh karena itu, disaat kedua kaisar itu telah terlibat perbincangan yang santai kedua permaisuri itu masih setia dalam diamnya. Bahkan, putra mahkota Ming, Ming Shiying, juga terlihat tenang memerhatikan sekitarnya tanpa ada niatan untuk ikut bergabung dalam hiruk pikuk pesta.

“Sayang, kenapa hanya diam? Apa kamu tidak nyaman? Apa perutmu terasa sakit? Ingin istirahat terlebih dahulu?”

“Tidak Yang Mulia, permaisuri ini hanya sedang bingung harus membahas apa. Oleh karena itu, permaisuri ini memilih hanya diam dan memerhatikan sekitar saja.”

My Fated Pair [ PDF ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang