Extra Chapter 3.2

617 81 39
                                    

Tak terasa sudah 1 bulan berlalu Xiao Zhan menetap di desa sederhana itu. Selama 1 bulan itu, Xiao Zhan dihadapkan dengan berbagai macam cobaan yang sangat besar. Dari Yibo yang menyelinap ke kamarnya dan menindihnya sampai pagi, hingga Yibo yang kerap masuk ke kamar mandi disaat Xiao Zhan tengah mandi tanpa mengenakan pakaian apapun.

Xiao Zhan memang berencana akan keluar istana selama kurang lebih satu tahun. Tapi ini, baru satu bulan rasanya Xiao Zhan sudah tidak sanggup. Ingin rasanya Xiao Zhan segera kembali pada pelukan sang ibu.

Seperti saat ini, Xiao Zhan dibuat gugup karena tingkah Yibo yang diluar akal sehat. Dimana kini pemuda Huang itu tengah duduk di hadapannya. Jika hanya duduk di hadapannya, mungkin Xiao Zhan akan menganggapnya biasa saja dan akan disambut dengan senang. Sayangnya, itu tidak sesuai dengan kenyataannya.

Dimana Yibo tengah duduk di hadapan Xiao Zhan dengan pakaiannya yang disingkap hingga memperlihatkan paha mulusnya yang hanya tertutup sebagian. Xiao Zhan mengalihkan pandangannya kemanapun asal tidak pada paha mulus tanpa cacat sedikitpun itu.

Xiao Zhan tidak sebersih sang ayah atau sesuci sang ibu. Dia hanyalah alpha yang penuh kekurangan. Dia tidak sepintar sang ayah ataupun sang ibu dalam hal menahan gejolak nafsu. Insting Alpha-nya terlalu kuat, apalagi jika dihadapkan dengan sesuatu seperti Huang Yibo.

“Zhan-ge~~ Kenapa kau tidak menatapku? Apa aku begitu menjijikan? Apa Zhan-ge risih padaku??”

“Tidak. Hanya saja aku takut kelepasan dan berakhir dengan melakukan hal buruk padamu, Yi.”

“ZHAN-GE TATAP AKU! LIHAT AKU ATAU AKU PERKOSA GEGE SEKARANG!” sontak Xiao Zhan menoleh pada Yibo. Menatap tepat kedua iris jernih Yibo.

“Zhan-ge, apa aku membuat Zhan-ge risih?” Xiao Zhan melihat binar pada mata jernih itu sedikit meredup. Itu membuat Xiao Zhan merasa tak nyaman. “Ti—”

Namun, Huang Yibo tetaplah Huang Yibo. Harusnya Xiao Zhan sadar hal itu. Karena, tatapan jahil dan binar ceria itu kembali menghiasi netra Yibo. Xiao Zhan memundurkan tubuhnya pada saat Yibo merangkak menunju dirinya.

“Yi—yibo… Apa …  Apa yang mau kamu lakukan?” Xiao Zhan bangkit dari duduknya dan segera mengambil jarak yang cukup jauh dari Yibo.

“Aku ingin… Hmmm… Entahlah.” Yibo ikut berdiri. Lalu, dengan perlahan-lahan dia melepas pakaiannya selembar demi selembar dengan tatapan yang menatap lekat pada iris gelap Xiao Zhan.

Jantung Xiao Zhan berdebar kencang. Netranya seakan terpaku pada setiap gerakan yang pemuda Huang itu lakukan. Ingin rasanya Xiao Zhan segera beranjak dari tempatnya, namun, tubuhnya mendadak kaku tak bisa digerakkan sedikitpun.

Wajah Xiao Zhan kian lama kian bersemu merah. Ah, Xiao Zhan membenci perasaan ini. Dia sangat tahu kenapa tubuhnya bereaksi demikian.

“Ck! Kenapa harus datang sekarang?”

Xiao Zhan mati-matian menahan insting Alpha-nya. Nafasnya kian memburu dikala kini, dada mulus Yibo sudah terpampang nyata di hadapannya. Senandung lirih dari Yibo membuat tubuh Xiao Zhan semakin memanas.

“Sial! Sial! Kuharap warga desa bisa segera kembali. Atau setidaknya salah satu anggota keluarga Huang.”

Pikiran Xiao Zhan seketika kosong disaat tanpa dia sadari Yibo sudah berada tepat di hadapannya dengan tangan yang sudah melingkar pada lehernya.

“Akhirnya, aku bisa mendapatkan mu, sayangku.” bisik Yibo yang seakan menambah minyak pada api.

Yibo mengelus bibir Xiao Zhan dengan perlahan. Dengan menjinjit, Yibo akhirnya mendapatkan apa yang selama ini dia damba-dambakan. Yaitu, bibir tipis Xiao Zhan yang merah merona.

Penyatuan belah bibir itu membuat tubuh Xiao Zhan seakan tersengat listrik. Xiao Zhan tidak memberontak, namun, juga tidak membalas pagutan Yibo. Xiao Zhan membiarkan pemuda Huang itu melakukan apa yang dia inginkan dengan tangan yang mengepal sangat kuat hingga kukunya meninggalkan luka goresan.

Meskipun tak dibalas, Yibo semakin gencar melumat bibir Xiao Zhan karena tak dirasakan ada penolakan dari sang empu. Yibo semakin berani, dia melingkarkan kakinya pada pinggang Xiao Zhan dan semakin memperdalam lumatnya.

Mendapati serangan yang bertubi-tubi, membuat pertahanan Xiao Zhan perlahan runtuh. Xiao Zhan membalik posisi, menjadi Yibo yang terhimpit pada dinding dan dirinya, lalu, balas melumat bibir tebal itu dengan kasar.


Mari kita ucapkan selamat pada Huang Yibo dan Xiao Zhan. 😁

End.

My Fated Pair [ PDF ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang