Extra Chapter 5.1 🔞

1.3K 99 37
                                    

WARNING NOT SAFE FOR WORK (NSFW)! ADEGAN 21+!

* Udah dikasih warning ya, kalau yang masih nerobos, segala kesalahan dan dosa silahkan tanggung sendiri.*

——————————————————

Xiao Zhan merasa sesak pada dadanya, dan nafasnya memburu. Ah, tidak. Rutnya akan segera datang. Dia melonggarkan ikatan pada pinggangnya. Namun, dia harus tetap duduk untuk melanjutkan rapat rutin ini.

“Baik, itu saja kesimpulan rapat kali ini. Ka—” belum juga rapat ditutup, Xiao Zhan sudah melesat secepat kilat untuk meredakan panas dalam tubuhnya.

Wangji hanya menggelengkan kepalanya, “Rutnya datang lebih cepat.” para perdana menteri itu pun mengangguk paham.

Xiao Zhan memasuki kediamannya dan langsung membuat array pelindung agar tidak ada orang yang bisa masuk ke kediaman ataupun merasakan feromonnya. Dia membuka pakaiannya dengan kasar, tak peduli jika pakaian itu akan koyak atau apapun itu, toh, dia memiliki banyak setelan pakaian.

Xiao Zhan menggeram, dia meringkuk di atas kasur, melingkar, guna menahan gejolak nafsunya. Xiao Zhan menggigit bantalnya hingga koyak. Xiao Zhan meraung dalam kediamannya.

Namun, tanpa Xiao Zhan ketahui. Ternyata saat ini ada sosok lain di dalam kediamannya, lebih tepatnya sosok itu tengah berendam dalam bak mandinya. Siapa lagi kalau bukan Huang Yibo? Satu-satunya pria 'asing' yang bisa seenaknya keluar masuk ke dalam kediaman sang calon kaisar itu.

Yibo yang sedang asik berendam langsung terlonjak kaget mendengar raungan Xiao Zhan. Dia lalu keluar dari bak mandi, memakai hanfu tipis untuk sekedar menutup tubuhnya, meski tidak bisa menutupi secara sempurna. Hanya saja dia terlalu terburu-buru untuk memikirkan hal itu.

“Zhan-ge, ada apa?! ASTAGA ZHAN-GE, KAU KENAPA?!” Yibo berlari mendekati Xiao Zhan yang terlihat mengenaskan, tanpa mengetahui jika itu akan memperburuk keadaan.

Xiao Zhan membeku di tempatnya, sial. Kenapa dia tidak sadar jika ada seseorang dalam kediamannya. Xiao Zhan menatap sosok di hadapannya dengan liar.

Yibo semakin terlonjak kaget saat menatap mata Xiao Zhan yang berubah merah. Dia seketika teringat, jika selama tinggal di desanya, ada beberapa waktu yang membuat dia tidak bisa dan tidak boleh menemui Xiao Zhan. Apa waktu itu adalah sekarang? Apa dia akan menjadi santapan manusia serigala itu? Kaki Yibo terasa lemas.

“Zhan-ge … Zhan-ge … Zhan-ge, ini Yibo…” pemuda malang itu mulai terisak saat pria di hadapannya melangkah mendekatinya.

“Yi … bo?” Xiao Zhan yang masih memiliki sedikit kesadaran itu mati-matian menahan instingnya, namun, sayang, instingnya lebih kuat malam ini.

“Maaf…” lirih Xiao Zhan sebelum menerjang Yibo. Menindih tubuh kecil itu, menempelkan kedua bibir mereka, melumatnya dengan kasar.

“Mhhh” Yibo terbelalak, tubuhnya terasa kaku, di berusaha mendorong tubuh Xiao Zhan. Dia memang ingin digagahi oleh pria di hadapannya ini, tapi tidak dalam kondisi yang seperti ini.

“Mhhhh Mhhhh!!”

Semakin Yibo memberontak semakin dalam pula ciuman yang Xiao Zhan berikan. Bahkan tak segan-segan, Xiao Zhan mulai menjamah setiap jengkal tubuh Yibo.

Yibo merasa hina, namun, dia tak bisa menafikan fakta jika dia begitu menikmati sentuhan Xiao Zhan. Dia ingin mengelak, tapi, tubuhnya menginginkan lebih. Maka, apa yang bisa dia lakukan selain pasrah dan menikmati sentuhan pria itu?

Xiao Zhan memindahkan Yibo ke atas kasur, mulai menyusuri tubuh mulus itu dengan bibirnya, menyesap setiap jengkal pada tubuh seputih salju itu hingga meninggalkan ruam kemerahan semakin membuatnya terlihat sangat menawan di mata Xiao Zhan.

Yibo mulai menikmati setiap sentuhan itu, dia bahkan merengek karena Xiao Zhan terkesan mempermainkan tubuhnya saja. Dia ingin lebih, namun, pria itu tidak memberikannya.

Xiao Zhan tiba-tiba menghentikan kegiatannya. Terjadi keheningan yang cukup lama. Membuat Yibo berpikir jika Xiao Zhan sudah kembali normal.

“Zhan-ge … Zhan-ge??” panggil Yibo dengan takut-takut. Dengan tangan yang gemetar dia menyentuh pipi pria yang berada di atasnya itu. “Zhan-ge?” panggil Yibo lagi, kali ini dengan lebih lembut.

Xiao Zhan memejamkan matanya saat telapak tangan Yibo menyentuh pipinya. Keheningan yang tercipta berlangsung cukup lama, entah karena apa.

Andai saja Yibo tahu, jika sebenarnya Xiao Zhan tengah memerangi sisi serigalanya yang sangat bernafsu ingin menggigit leher jenjang itu. Andai saja Yibo tahu, jika sebenarnya Xiao Zhan tengah mengatur nafsunya agar tidak terlalu menyakiti prianya itu.

Setelah sedikit tenang, meskipun belum bisa menguasai dirinya sepenuhnya Xiao Zhan membuka matanya. Kedua netra beda warna itu saling bertatapan.

“Yi, selagi aku bisa menahan instingku, cepatlah keluar. Aku tidak berjanji untuk tidak melukaimu jika kau masih tetap disini.”

Xiao Zhan beranjak dari kasurnya ke pojok ruangan. Ke tempat yang cukup jauh dari Yibo, agar dia tidak semakin gila oleh aroma manis yang menguar secara alami itu.

“Cepat kenakan pakaianmu dan keluar, Yi!” ucap Xiao Zhan dengan sedikit menyentak.

Jujur, Yibo sebenarnya sangat takut. Apalagi setelah melihat betapa mengerikannya Xiao Zhan beberapa saat lalu. Namun, melihat Xiao Zhan yang kesakitan, Yibo tidak tega.

Entah keberanian darimana, Yibo melepas sisa kain yang berada di tubuhnya. Lalu, secara perlahan mendekati Xiao Zhan.

“Zhan-ge, tidak apa… Bukannya Zhan-ge bilang, jika Yibo adalah pasangan Zhan-ge. Kemari lah, ge. Jika kehadiran Yibo bisa membuat Zhan-ge tidak lagi kesakitan, kemari lah.” Yibo bersimpuh di hadapan Xiao Zhan yang tengah meringkuk sambil menggigit lengannya.

“Jangan, lukai tubuh Zhan-ge. Kemari lah.” Yibo mengelus rambut Xiao Zhan dengan lembut. “Gigit Yibo, ge. Gigit Yibo, tandai Yibo, jadikan Yibo milik Zhan-ge seutuhnya.” bisiknya layaknya iblis yang tengah menghasut mangsanya.

Gemetar pada Xiao Zhan semakin menjadi. Geraman rendah Xiao Zhan kembali terdengar, namun, Xiao Zhan tetap pada pendiriannya. Mendapati sikap defensif Xiao Zhan, Yibo tidak gentar. Jika ini adalah satu-satunya jalan dia mendapatkan Xiao Zhan secara utuh, maka dia akan dan harus melakukannya!

Yibo mengambil tangan Xiao Zhan, lalu, memasukkan jari-jemarinya itu pada mulutnya. Melilit jari-jari itu dengan lidahnya dengan sesekali menghisapnya.

Xiao Zhan menegang, dia sontak mengangkat kepalanya, menatap lurus pada Yibo yang sedang asik mengulum jari-jemarinya dengan mata tertutup. Berkali-kali Xiao Zhan menelan ludahnya melihat pemandangan seksi di hadapannya.

“Yi…”

Yibo menghentikan aksinya, dia mengeluarkan jari-jari dari mulutnya, beralih menjilati jari-jari panjang Xiao Zhan dengan sensual. “Hmm??”

“Kau akan menyesalinya.”

Atensi Yibo sepenuhnya lepas, dia beralih mengelus bibir Xiao Zhan. Dengan berani mencondongkan tubuhnya. “Buat aku menyesalinya, Yang Mulia.” Yibo memprovokasi Xiao Zhan.

Hilang sudah pertahanan diri yang Xiao Zhan perjuangkan. Jika pria yang di hadapannya menyerahkan diri secara sukarela, apa alasan Xiao Zhan menolaknya?


Kentang 🥔 kakak 😁

END.

My Fated Pair [ PDF ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang