Extra chapter 0.0

1.2K 116 19
                                    

Rain's note:

Ini hanya extra chapter untuk menghibur kalian yang berduka atas tidur panjangnya sang kaisar. Yang dimana ini hanya beberapa penggalan kisah saja yang kurang dari 1000 kata. Jadi, dibaca pelan-pelan saja.

Wangji terbaring di ranjang dengan raut wajah yang kesakitan. Wajahnya memerah sempurna, mati-matian dia berusaha untuk tetap tenang. Buku-buku kakinya menekuk hingga memutih.

“Permaisuri, tarik nafas dalam-dalam dan hembuskan perlahan. Lakukan itu setiap anda merasakan kontraksi pada perut anda.” titah Wen Qing seraya mengusapkan cairan yang entah apa itu pada perut Wangji.

“Yang Mulia… Hikss, sakit… Yang Mulia… Huhhhh hahhh huhhhh hahhh…”

Wangji sadar, jika sosok yang dipanggil tidak akan membalasnya. Namun, hanya dengan memanggil namanya saja, Wangji merasa sedikit lebih tenang.

Sizhui menghampiri sang ibu dengan membawa pakaian sang ayah yang masih tertempel feromon sang ayah. Dia memberikannya pada ibu, membiarkan sang ibu menghirup feromon sang ayah.

Seperti yang pernah sang ayah pinta padanya dua hari sebelum kepergiannya.

“A-Yuan, ayah tidak akan berada di sebelah ibumu saat dia melahirkan adik-adikmu. Maka dari itu, ayah ingin kamu berada didekatnya. Bawalah pakaian ayah yang ayah simpan di kotak kayu. Feromon ayah pasti masih akan melekat pada pakaian itu. Hal itu bisa sedikit membantu proses persalinan ibumu. Dan sampaikan padanya, jika ayah akan selalu berada disisinya.”

“Apa memang tidak ada cara lain, ayah?”

“Ada, yaitu membunuh ibu, nenek, kakek, dan pamanmu. Atau, melihat adik-adik omegamu mengalami nasib yang mengerikan.”

“Baiklah… A-Yuan janji akan merawat ibu dan adik-adik A-Yuan dengan baik.”

“Terima kasih, nak. Percayalah, sekalipun raga ayah tidak lagi bersama kalian, ayah akan tetap menyayangi kalian, menyayangimu, anak nakal.”

Saat itu, Sizhui tidak terlalu mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi. Barulah ketika di hari ayahnya pergi untuk selamanya dia mengerti semuanya. Barulah dia mengerti jika ayah dan ibunya mengorbankan kebahagiaan mereka demi anak-anaknya.

Oleh karena itu, demi janji yang telah dia katakan pada sang ayah. Dia akan berusaha untuk tetap tegar meski hatinya terasa tercabik-cabik. Ingin rasanya dia membenci adik-adiknya. Namun, dia sadar bukan adik-adiknya lah yang menjadi penyebab perginya sang ayah. Semua ini karena takdir.

Sizhui menyeka butiran keringat yang menetes pada kening sang ibu. Dia tidak tahu apa yang terjadi di balik tirai yang telah menutupi area perut buncit sang ibu. Dia juga tidak terlalu ingin tahu, karena yang dia fokuskan saat ini adalah memastikan jika sang ibu tidak tertidur sebelum ketiga adiknya lahir dengan selamat.

“Ibu, apa ibu tahu jika di luar ruangan Shiying sedang mondar-mandir penuh kekhawatiran? Dia bahkan terlihat lebih khawatir daripada para kakek dan nenek.” Sizhui mulai membuka percakapan ketika sang ibu sudah tidak lagi kesakitan.

“Benarkah? Ah, ibu ingin melihatnya. Calon menantu ibu yang satu itu, belum juga pasangannya terlahir di dunia, tapi perasaannya sudah tumbuh dengan cepat.”

“Bukannya itu pertanda bagus? Jika dia tidak seperti itu, A-Yuan sendiri yang akan memberikan hukuman padanya.” Sizhui mencebikkan bibirnya.

“Permaisuri, kami akan mulai melakukan pembedahan. Tolong jangan sampai tertidur selama proses pembedahan dilakukan.” Wen Qing menatap sang permaisuri, meminta izin untuk melangkah ke tahap selanjutnya yang dibalas dengan anggukan kepala.

“Tenang saja bibi, A-Yuan akan memastikan jika ibu tidak tertidur selama prosesnya. A-Yuan akan membuat itu tertawa.”

Wen Qing tertawa kecil. “Tertawa juga tidak bagus untuk pembedahan. Tolong putra mahkota menemani permaisuri dengan hal yang normal saja.” Sizhui menunduk malu namun tetap menganggukkan kepalanya.

Proses persalinan tidak memakan waktu yang lama karena para tabib sudah memiliki keterampilan yang diatas rata-rata. Selain karena bakat alami yang mereka miliki, mereka juga telah diberikan beberapa pelajaran khusus dari mendiang kaisar mereka. Ya, kalian tidak salah baca. Mendiang kaisar mereka belajar tentang pembedahan pada alpha dan omega hamil. Mendiang kaisar benar-benar mempersiapkan semuanya dengan baik jauh-jauh hari.

“Ibu sudah memiliki nama untuk adik-adik A-Yuan?”

“Mn, Wei Xiao Zhan, Wei Xie Yun, dan Wei Xiao Ying. Itu nama-nama yang telah ayah dan ibu siapkan untuk adik-adik A-Yuan.” Sizhui mengangguk paham.

Kemudian, terdengar suara tangisan bayi pertamanya. Disusul dengan tangis kembar kedua, dan ketiga yang membuat orang-orang di luar ruangan berteriak dengan penuh kegembiraan. Wangji merasakan perasaan yang benar-benar baru dia rasakan. Perasaan senang, terharu, bahagia, dan sedih di waktu yang bersamaan.

Wangji menyentuh anak-anaknya yang masih basah oleh darah dengan air mata yang menetes kian deras. Karena sentuhan Wangji, ketiga bayi itu terdiam. Lalu Wen Qing berpamitan untuk membersihkan ketiga bayi itu.

Wei Xiao Zhan.

Wei Xie Yun.

Wei Xiao Ying.

Ketiga kembar Wei terlahir tepat sehari setelah kematian ayah mereka.


End…

My Fated Pair [ PDF ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang