Extra Chapter 4.0

728 90 50
                                    

Kurang lebih sudah 8 bulan Xiao Zhan berada di desa kecil yang serba sederhana itu. Semua lika-liku kehidupan sudah dia rasakan. Dari dia yang ditempeli makhluk gaib—Huang Yibo—bertani, menggali sumur, bahkan hingga membuat aliran sungai.

Xiao Zhan pun sudah mulai terbiasa dan sedikit merasa nyaman dengan makhluk gaib yang selama ini menempelinya. Seperti saat ini, Xiao Zhan tengah duduk santai bersama tuan Huang dan penatua desa yang lain untuk membahas tentang pembangunan untuk desa kecil itu kedepannya dengan Yibo yang duduk di pangkuan Xiao Zhan.

“Heh! Monyet lepas! Apa kau tidak bisa menjauh sedikit dari Xiao Zhan? Kau tidak kasihan dengan dia yang selalu kau tempeli layaknya lintah?”

“Apa sih pa? Iri? Bilang aja pa. Papa mau dipangku Zhan-ge juga?” sedetik kemudian Yibo berteriak seraya memeluk Xiao Zhan dengan erat. “AAAAAA TIDAK BOLEH! ZHAN-GE PUNYA YIBO! PAPA JANGAN AMBIL-AMBIL!!”

“SIAPA JUGA YANG MAU DI PANGKU SAMA XIAO ZHAN, YIBO. KAU! KALAU KAU BUKAN ANAK PAPA UDAH PAPA JADIKAN TUMBAL SEKARANG!”

Yibo semakin melesakkan kepalanya pada ceruk leher Xiao Zhan. Sedangkan sang pemilik leher hanya bisa menggelengkan kepalanya. Jujur, Xiao Zhan sudah sangat muak dengan drama tidak jelas ini.

Melihat mentari yang sudah sepenuhnya menghilang, Xiao Zhan pamit untuk tidur lebih dulu. Karena seharian tadi, Xiao Zhan melakukan beberapa hal yang berat, jadi sekarang dia kelelahan.

“Zhan-ge~ Yibo tidur dengan Zhan-ge ya malam ini… Janji, Yibo tidak akan ganggu-ganggu Zhan-ge! Yibo hanya ingin tidur sambil memeluk Zhan-ge. Boleh ya?? Yaaaa??? Yayayaaa???” Xiao Zhan menatap tuan Huang terlebih dahulu. Barulah setelah mendapat anggukan kepala Xiao Zhan menggendong Yibo dan membawanya ke kamarnya.

“Yeeaaayyyy!! Yibo sayang Zhan-ge banyak banyak banyaaakk~” Xiao Zhan hanya bergumam lirih sebagai jawabannya.

Sesampainya di kamar, Xiao Zhan langsung menidurkan Yibo di atas kasur, sedangkan dia melepas pakaian luarnya meninggalkan hanya sehelai kain yang cukup tipis. Yibo yang mendapatkan pemandangan yang sangat menggugah selera itu sontak menelan ludahnya dan langsung mengalihkan pandangannya ke arah yang lain.

Xiao Zhan acuh pada sikap Yibo, dia memilih untuk segera membaringkan tubuhnya di sebelah Yibo, dan tanpa menunggu waktu lama, Xiao Zhan jatuh terbuai oleh mimpinya. Yibo menatap wajah Xiao Zhan yang tertidur dengan lekat lalu dia memeluk pria yang lebih tua darinya itu dan ikut menyusul ke alam mimpi.

Pagi menjelang, Xiao Zhan terbangun dari tidurnya lantaran dia merasa ada sesuatu yang menindihnya. Dengan masih terkantuk-kantuk, dia membuka matanya dan melihat Yibo yang tengah tertidur pulas di atas tubuhnya.

“Cantik.” Xiao Zhan mencium pucuk kepala Yibo perlahan agar tidak membangunkan pemuda Huang itu. “Yi, terima kasih.” lirih Xiao Zhan seraya mendekap tubuh Yibo.

Hal itu sering Xiao Zhan lakukan saat keduanya tidur bersama. Biasanya disaat Yibo sudah terlelap, Xiao Zhan akan terbangun hanya untuk memandangi wajah cantik Yibo saat pemuda itu tengah tertidur. Mengagumi betapa indah ciptaan dewa tanpa seorang pun yang mengetahuinya.

Disaat sedang asik menatap orang yang telah berhasil menarik perhatiannya, Xiao Zhan dikejutkan dengan suara sang kakak yang memanggilnya.

“ZHAN'ER! ZHAN'ER! KAU MENDENGAR SUARA GEGE?!”

AAARRGGGHHH SEBENARNYA KAU SEJAUH APA ZHAN!?”

ZHAN'EERRR!!!!”

“Iya, ge? Ada apa?”

“AKHIRNYA DIJAWAB JUGA. CEPAT KEMBALI KE ISTANA SEKARANG! OMEGA KECILMU MEMBUAT ULAH!”

“A-Yun? A-Ying? A-Lin? A-Yan? Omega kecilku yang mana ge?”

“AISH KAU SEPERTI KOLEKTOR OMEGA SAJA. BUKAN PONAKAN-PONAKANMU! TAPI XIE YUN!”

“Apa lagi yang dia buat?”

“PULANG SAJA SEKARANG!”

Mn. Aku akan kembali secepat yang kubisa, tapi mungkin akan membutuhkan waktu 10 sampai 15 hari.”

“YA YA YA TIDAK MASALAH. ASAL CEPAT PULANG ZHAN'ER!!”

Mn.”

Xiao Zhan menghela nafas panjang, dengan berat hati, Xiao Zhan memindahkan tubuh dari atas tubuhnya ke kasur lalu merapikan kembali posisi tidurnya. Dengan secepat kilat, Xiao Zhan membersihkan dirinya dan setelah mengenakan kembali pakaiannya Xiao Zhan mendekati tempat tidurnya.

Xiao Zhan membenarkan posisi selimut Yibo lalu mengecup kening Yibo. Xiao Zhan mengeluarkan semacam besi yang hampir melingkar sempurna dengan warna emas lalu memasangkannya di kepala Yibo.

“Yi, maaf.”

Xiao Zhan keluar dari rumah kecil itu dan melihat beberapa warga sudah mulai beraktivitas. Lalu, tanpa banyak kata. Xiao Zhan mendatangi tuan Huang lalu mengatakan maksudnya yang ingin kembali ke istana.

“… baiklah saya mengerti. Berapa lama waktu yang dibutuhkan?”

“Saya tidak tahu.” jawab Xiao Zhan singkat.

“Hm, kami tidak memiliki hak untuk memaksamu tetap tinggal disini. Kau adalah seorang calon kaisar, jelas, kepentingan kekaisaran adalah hal yang utama.” tuan Huang menepuk pundak Xiao Zhan dengan senyumnya yang terlihat berwibawa itu.

“Jika urusannya memakan waktu yang lama. Saya akan mengutus beberapa prajurit untuk menggantikan posisi saya sekaligus menyalurkan bantuan. Maaf, saya tidak memili waktu. Saya pamit.”

“Ya, jangan khawatirkan tentang monyet satu itu. Kami akan menjaganya. Ya paling lecet dikit karena tingkah pecicilannya.” Xiao Zhan mengangguk lalu berubah ke dalam wujud serigalanya. Serigala putih itu pun langsung melesat secepat kilat.


End.

My Fated Pair [ PDF ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang