Serigala berbulu hitam pekat dengan bulu merah pada kedua telinganya dan iris mata yang juga semerah darah itu, terlihat sedang berlarian kesana dan kemari. Mengumpulkan informasi tentang keberadaan kaum para naga.
Sesuai dengan apa yang telah dia prediksi, bahwa perjalanannya tidaklah mudah. Karena beberapa kali Wei Wuxian hampir terbunuh karena serangan dari makhluk-makhluk yang dia percayai sudah menjadi 'legenda' saja. Contohnya, makhluk kecil bersayap atau biasa disebut 'peri' yang hampir saja membuat Wei Wuxian terbunuh dengan 'menutup' mata Wei Wuxian. Jika saja para iblisnya tidak menyadarkannya, mungkin dia telah mati dengan masuk ke dalam jurang sekitar 10 ribu meter.
Hampir juga dia mati karena bertarung dengan makhluk manusia raksasa dan beberapa makhluk 'legenda' lainnya. 2 minggu berlalu dengan perjalanan yang selalu nyaris merenggut nyawanya. Akhirnya menemukan titik terang tentang keberadaan para naga. Hal itu membuat Wei Wuxian bernafas lega, namun, juga dia merasa sedikit gelisah.
Wei Wuxian kembali ke wujud manusianya saat dia sampai di sekitar wilayah yang dituju. Iris gelapnya mengedar ke segala arah. Pada pohon-pohon dan bunga-bunga yang tumbuh subur di kanan kirinya.
“Wow, apa ini adalah dunia lain?”
Wei Wuxian terpana melihat segala keindahan di sekitarnya. Dia terdiam sejenak ketika melihat beberapa anak naga tengah bermain air dengan riangnya. Anak naga yang sedari tadi asik bermain air itu seketika menegang saat mereka saling bertatapan dengan Wei Wuxian. Seketika kerumunan anak naga itu berubah menjadi anak manusia.
Wei Wuxian menatap kejadian itu dengan mengerjapkan matanya cepat. Dia seakan tengah berada di dalam mimpi. Naga-naga kecil yang tengah bermain air itu dalam sekejap mata suda berubah menjadi manusia. Sebenarnya Wei Wuxian tidak perlu kaget lagi, toh, dia juga manusia yang bisa berubah menjadi serigala.
Wei Wuxian mendekati segerombolan 'anak' itu dengan tujuan menanyakan dimana letak istana atau pemimpin mereka berada. Namun, baru dua langkah dia berjalan, anak-anak itu kembali ke dalam wujud naganya lalu terbang ke berbagai arah. Wei Wuxian mendesah pasrah. Dia pun memutuskan untuk melanjutkan kembali perjalanannya dengan menggunakan insting serigalanya.
Tak jauh dari tempat tadi, Wei Wuxian menemukan semacam desa? Ah, bagaimana menyebutkannya ya? Saat ini dia tengah melihat sesuatu yang menyerupai sarang burung namun dengan ukuran yang jauh lebih besar dan bertingkat? Mungkin ini adalah desa untuk kaum oara naga itu?
Di sepanjang perjalanan melewati 'desa' itu Wei Wuxian seakan diawasi dari berbagai sisi. Namun, dia tidak sedikitpun merasa gentar. Dengan penuh percaya diri, dia terus melangkahkan kakinya melewati para sarang itu.
Hingga ada satu naga dewasa yang menghalanginya. Wei Wuxian dan naga itu saling melemparkan tatapan tajamnya. Insting Enigmanya seketika menguat karena pada detik berikutnya, ada 3 naga dewasa yang terbang ke arahnya. Wei Wuxian dengan wujud manusianya tengah dikelilingi oleh 4 naga dewasa yang tengah menatapnya dengan tatapan membunuh. Namun, jika kalian bertanya apa dia merasa takut? Maka jawaban adalah tidak. Jangankan rasa takut, dia bahkan tidak merasa gugup sedikitpun.
“Saya tidak ingin menyerang kaum kalian. Saya ingin bertemu dengan pemimpin kalian.”
Wei Wuxian menggunakan tone Enigmanya agar keempat naga itu tunduk. Dan sesuai dugaannya, walau mereka masih terlihat gagah, namun, Wei Wuxian menyadari jika mereka mengambil beberapa langkah mundur.
“Untuk apa kau ingin menemui pemimpin kami? Dan dari kaum mana kau berasal? Tidak mungkin dari golongan manusia biasa.”
“Werewolves.”
“Apa buktinya?”
“Saya tidak butuh kepercayaan kalian. Jika kalian tidak berniat menunjukkan dimana kediaman pemimpin kalian, menyingkir lah.” Wei Wuxian menggunakan feromonnya untuk menekan keempat naga dewasa itu.
“Ugh… Kami adalah pengawal sang naga. Siapapun yang ingin bertemu dengan pemimpin kami, harus melalui perantara kami.”
“Jangan memaksa saya untuk menyerang kalian. Saya tidak berniat untuk berperang ataupun memusnahkan kaum naga.”
Keempat naga itu saling bertukar pandangan, seakan menimbang bagaimana baiknya. Namun, karena desakan feromon milik Wei Wuxian, keempat naga itu tunduk dalam sekejap.
Dengan dikawal oleh naga-naga dewasa itu, Wei Wuxian akhirnya sampai di istana kaum naga. Matanya menelisik ke segala arah, menyelidiki segala hal yang berada di dalam istana itu.
Wei Wuxian dengan tenang menangkap dua anak panah yang tengah mengarah padanya. Dan disaat yang bersamaan dia juga menghalau pukulan dengan satu kakinya. Wei Wuxian mengeluarkan geraman rendahnya, membuat seekor naga yang tadi mengayunkan pukulannya mengerang kesakitan.
“Saya tidak berniat untuk berperang ataupun memusnahkan kaum naga. Jadi, jangan memaksa saya untuk memiliki niat tersebut.” Wei Wuxian berdesis penuh peringatan.
“Tolong jangan sakiti kaumku. Aku akan mengabulkan 1 permintaanmu.” Wei Wuxian menatap pada asal suara. Pada sosok kakek-kakek tua dengan rambut dan jenggot yang berwarna putih. Mengingatkan dia pada sosok di masa lampau.
“Istri saya tengah mengandung 6 bulan dan dia menginginkan 3 butir telur naga emas. Bisakah saya mendapatkan?”
Suasana berubah menjadi hening. Bahkan hembusan angin pun tidak lagi terdengar. Wei Wuxian tidak mempedulikan perubahan suasana itu. Dia tetap menatap sosok yang dia pikir adalah pemimpin kaum naga dengan datar.
“Darimana bangsa anda berasal?”
“Werewolves.”
“Itu berarti, anda mengetahui soal kerajaan Lan?” Wei Wuxian menganggukkan kepalanya dengan tenang, meskipun dalam pikirannya sempat terbesit kenapa naga tua itu menyinggung soal kerajaan Lan?
“Apa kerajaan Lan tidak memberitahu soal telur naga emas?”
“Tidak.”
“Dimana wilayahmu?”
“Yiling, Wei.”
“Pantas.”
“…”
“Apa anda mengetahui jika telur naga emas merupakan sesuatu yang sangat kami lindungi? Jika telur naga emas adalah sesuatu yang sangat amat langkah bahkan bagi kaum kami sendiri?”
“Saya mengetahuinya.”
“Anda bilang, kerjaan Lan tidak memberitahu anda soal ini?”
“Kenapa harus kerajaan Lan? Jika kerjaan ah tidak, maksudnya kekaisaran Yiling bisa mendapatkan informasi tentang itu?”
“LANTAS KENAPA KAU MASIH DENGAN PENUH PERCAYA DIRI MEMINTA TELUR NAGA EMAS ITU?!”
“Istri saya tengah mengandung 6 bulan dan dia menginginkan 3 butir telur naga emas. Apa itu masih belum jelas?”
“KAU! PRAJURIT SERANG DIA!”
Wei Wuxian mendengus kasar ketika para naga di sekitarnya sudah memasuki mode bertarungnya. Oh ayolah, dia hanya perlu 3 butir telur naga emas saja. Bukan meminta jantung naga—ujar Wei Wuxian dalam hati seakan dia tidak mengetahui kebenarannya.
Wei Wuxian berubah ke wujud serigalanya, netranya sudah semerah darah. Menurut buku yang dia baca, darah seekor naga bisa membuat orang yang meminumnya akan abadi, kenapa tidak dia coba saja?
Wei Wuxian melolong panjang seraya menatap ke kawanan para naga itu dengan bengis. Dan saat salah satu naga mulai menyerangnya, pertarungan hebat pun tidak dapat dielakkan. Pertarungan antara serigala Enigma dan lebih dari 10 ekor naga dewasa. Entah siapa yang akan keluar menjadi pemenangnya.
—
To be continue.
![](https://img.wattpad.com/cover/356957118-288-k924066.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fated Pair [ PDF ] ✓
Hombres LoboStory writer by : Rain @urrainingday Main Character : Wei Wuxian × Lan Wangji Universe : Enigma, Alpha, Beta, Omega, Empire and Kingdom universe. Kerajaan Gusu Lan adalah kerajaan yang telah menghasilkan banyak Alpha Dominan yang berkualitas dan ten...