Extra Chapter 5.3

1.1K 112 58
                                    

Dua minggu berlalu sejak rut sang putra mahkota. Terlihat kondisi sang putra mahkota sangat buruk. Dia menutup dirinya di dalam ruang hukuman, menghukum dirinya sendiri atas perbuatan yang dia lakukan.

“Xiao Zhan bodoh! Apa yang telah kau lakukan bodoh! Kau menyakiti orang yang kau cintai, sialan!” Xiao Zhan menampar dirinya berkali-kali.

Ingatan saat dia meniduri Yibo berputar-putar dalam pikirannya. Ingin rasanya dia menghancurkan kepalanya agar tidak lagi teringat akan hal itu.

Bagaimana bisa dia meniduri Yibo dengan paksa? Bahkan tanpa pemanasan dia menggagahi pemuda malang itu. Suara teriakan memohon ampun yang Yibo lontarkan membuat Xiao Zhan semakin di hantam rasa bersalah. Bagaimana bisa dia tetap menggagahi Yibo saat pemuda itu kesakitan bahkan pingsan? Katakan, adakah yang lebih bejat darinya?

Sedangkan di ruangan yang lain, terlihat Yibo yang pucat tengah disuapi oleh Xie Yun. Beberapa tabib dan dayang pribadi Yibo berlalu lalang di sekitar mereka. Menyiapkan segala keperluan Yibo agar tidak terlalu memerlukan gerakan yang banyak.

Mereka merasa iba pada kondisi pemuda itu. Namun apa daya, nasi telah menjadi bubur. Kini yang harus mereka lakukan adalah memastikan kondisi Yibo untuk pulih kembali.

Mereka memang merasa kesal dengan segala tingkah Yibo yang terkesan seenaknya. Namun, jauh di dalam hati mereka, mereka merasa terhibur dan menghormati Yibo. Melihat bagaimana Yibo bisa 'menundukkan' putra mahkota mereka. Melihat bagaimana Yibo membantu para dayang dan prajurit pada setiap pekerjaan mereka. Atau bahkan, Yibo yang membantu anak-anak kelaparan di Yiling. Di balik segala sifat ajaibnya, Yibo memiliki hati yang lembut.

“Woi. Apa tubuhmu masih terasa sakit?”

“Menurutmu? Dia bahkan menggempurku selama 1 minggu tanpa henti. Eh, berhenti sih sebentar buat ngasih aku makan sesuap dua suap abis itu digempur lagi. Badanku terasa sangat sakit. Layaknya tengah diremas kuat oleh raksasa.”

“Dih? Jangan berlebihan.” Xie Yun memutar bola matanya malas.

“Heh, bocah! Kau saja yang tidak pernah merasakannya.” balasan Yibo membuat Xie Yun memberang. “HEH, MONYET! BOCAH BOCAH. USIAKU SAJA LEBIH TUA DARIMU!”

“Tapi aku akan jadi kakak iparmu, WLEEE!” ledek Yibo yang membuat Xie Yun kesal.

“Menyesal kuberi tahu soal silsilah keluargaku.” Yibo menanggapi Xie Yun dengan kekehan kecil. Ya, setelah banyaknya perdebatan antara keduanya, kini Yibo telah mengetahui jika Xie Yun dan Xiao Ying adalah adik kandung dari Xiao Zhan.

“Sudahlah, berbicara denganmu membuatku sakit kepala saja.” Xie Yun merapikan alat makan yang sudah bersih itu.

“Apa kau tega meninggalkan kakak iparmu ini sendiri dengan kondisi yang seperti ini??” Yibo menatap Xie Yun dengan tatapan melasnya.

“Ya! Puas kau?” Yibo menarik tangan Xie Yun dan menggoyang-goyangkan dengan pelan. “A-Yun, apa kau benar-benar tega meninggalkan pemuda malang ini sendirian?”

Xie Yun menepis tangan Yibo. “Banyak tabib dan dayang di ruangan ini. Jangan berlebihan kau.”

“YA YA YA! SANA PERGI SAJA PERGI. AKU TIDAK BUTUH SIAPAPUN. Sudah ditiduri paksa sama kakaknya. Aku juga harus ngemis pada adiknya. Sialan. Menyedihkan sekali nasibmu Yibo.” Yibo melipat kedua tangannya di dada, dan memalingkan wajahnya dari Xie Yun.

“Aku hanya ingin ditemani… Tubuhku sangat sakit, aku hanya butuh teman untuk bicara. Tapi apa-apaan ini. Menyebalkan. Aku ingin pulang. Aku tidak mau disini. Kemana lagi duda jelek itu, apa dia tidak tahu jika anaknya menjadi korban pemerkosaan?! Apa tidak ada lagi yang sayang padaku. Bahkan jika aku mati pun tidak akan ada yang peduli.” Yibo bermonolog dengan dirinya sendiri, dan sesekali memukul kasur guna melampiaskan kekesalannya.

“IYA IYA IYA, AKU TETAP DISINI. BERHENTI BERBICARA SEPERTI ITU.” Xie Yun yang tidak tahan karena diserang rasa bersalah dari setiap kalimat yang Yibo keluarkan menjadi kesal.

“TIDAK USAH! PERGI SAJA SANA. ANGGAP SAJA AKU SUDAH MATI KARENA DIPERKOSA OLEH KAKAKMU ITU. TIDAK USAH SOK PEDULI PADAKU. PERGI SAJA SANA.”

“AKU HANYA BERCANDA TADI. MANA TEGA AKU MENINGGALKAN PEMUDA MALANG YANG MENYEBALKAN DAN PENUH DRAMA SEPERTIMU INI. DAN BERHENTI BERTERIAK, MONYET! KAU LAGI SAKIT.” Xie Yun duduk di sebelah Yibo dengan kesal.

“KAU JUGA JANGAN BERTERIAK BABI. KUPINGKU SAKIT.” balas Yibo tak mau kalah.

“HAISH! Bisa-bisanya er-ge jatuh cinta pada jelmaan monyet sepertimu ini.”

“Sembarangan kalau bicara! Aku ini jelmaan bidadari surga.” balas Yibo sekenanya.

“Kalau semua bidadari surga bentuknya sepertimu, aku lebih memilih masuk neraka.” ingin rasanya Xie Yun memutilasi pria di hadapannya ini.

“Seperti kau akan masuk surga saja.”

“KAUU!!!” Yibo menggembungkan pipinya dan menatap Xie Yun dengan tajam. Xie Yun pun balas menatap tak kalah tajamnya.

“Jangan pergi… Temani aku disini… Ya?” lirih Yibo dengan wajah yang tertunda.

“Ya. Sudah jangan sedih. Aku lebih suka melihat kau seperti orang kesurupan daripada seperti ini.”

“Sungguh?” Yibo mengerjapkan matanya dengan lucu.

“Iya.” balas Xie Yun singkat.

“Hehehe!” Yibo bersorak senang. Kedua pria cantik itu pun mulai membicarakan hal-hal yang acak.

Para dayang dan tabib yang berjaga disana dibuat tak bisa berkata apapun melihat interaksi keduanya. Pantas saja keduanya bisa dekat bahkan dilindungi langsung oleh putra mahkota mereka, ternyata sifat keduanya tak jauh berbeda.

“IBOO!! MAAFKAN YINGYING YANG BARU KEMBALI DARI PERBATASAN. HUUAAA APA YANG TERJADI PADA IBOO-NYA ER-GE YANG MENGGEMASKAN INI?!”

Teriakan Xiao Ying membuat Yibo dan Xie Yun sontak menatap satu-satunya putri dari kekaisaran Yiling. Xiao Ying tanpa permisi langsung meloncat pada sisi kanan Yibo yang kosong, dan langsung mengobati Yibo dengan kekuatannya.

“Yibo, bagaimana kondisimu, nak?” Wangji mengelus rambut Yibo dan tersenyum pada pemuda yang menjadi korban anaknya itu.

“Kondisi Yibo sudah lebih baik, permaisuri. Harap permaisuri tidak khawatir, karena pangeran Xie Yun telah merawat Yibo dengan baik.” melihat Yibo yang begitu sopan pada ibunya membuat tanpa sadar Xie Yun mencibir sikapnya itu. Yibo yang melihat sontak mencubit lengannya dengan senyum manisnya yang masih terlukis di bibirnya.

“Kauuu!!!” Xie Yun mendesis kesal.

Wangji hanya bisa menggelengkan kepalanya. “Kalian ini, selalu saja bertengkar.” Wangji mengetuk dahi Yibo dan Xie Yun secara bergantian. Sedangkan keduanya hanya tertawa sebagai tanggapannya.

“Whooaaa!! Aku sudah sembuh! Memang, Yingying adalah tabib terbaik di seluruh dunia!” Yibo langsung bangun dari tidurnya, merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku.

“Ahh, apa pria pengecut itu masih mengunci dirinya sendiri, permaisuri?”

Wangji tertawa kecil, “Apa lagi yang bisa kita harapkan darinya?”

“Haish, menyebalkan sekali. Lihat saja aku akan menyeretnya dan memukulnya dengan keras! Bisa-bisanya dia bersantai setelah meniduri seseorang! Bahkan aku ditinggal begitu saja. Memangnya aku gundik pribadinya apa?! Awas kau Wei Xiao Zhan, kau tak akan selamat dariku, brengsek!” Yibo terus menggerutu sambil berjalan keluar dari kediaman sang putra mahkota dengan menghentakkan kakinya kesal.

Wangji dan yang lainnya yang melihat itu sontak menelan ludahnya dengan gugup. Mereka saling melemparkan tatapan.

“Dia, menyeramkan...” pikir mereka.


End.

My Fated Pair [ PDF ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang