My Fated Pair [ PDF ] ✓

Extra Chapter 2.0

Kini usia kembar Wei sudah menginjak 15 tahun. Xiao Zhan sudah resmi menjadi putra mahkota ketika usianya menginjak 6 tahun. Tepat satu bulan setelah sang kakak menikah, yang kini telah memiliki 2 putri dan satu putra yang ketiganya berstatus omega.

Xiao Zhan duduk dengan gagah di singgasana kaisar karena, sang ibu tengah bermain ke kekaisaran Ming dengan adik bungsunya. Sedangkan Xiao Zhan tengah memimpin rapat rutin dengan didampingi Xie Yun.

“Bagaimana pendapat anda tentang masalah ini, Putra Mahkota?”

“Masalah kekeringan ini memang sulit untuk dihindari. Tapi pasti bisa diatasi. Untuk saat ini, kami akan menyuplai air bersih dan makanan untuk wilayah yang mengalami kekeringan parah. Dan untuk wilayah yang masih terdapat air bersih, gunakan secara sedikit demi sedikit. Saya akan mengecek keadaan secara langsung besok.”

“Terima kasih atas kemuliaan anda, Putra Mahkota.”

“Yang Mulia Putra Mahkota, bagaimana dengan dugaan suap di beberapa rumah singgah?”

“Putra Mahkota, izinkan saya yang menyelidikinya secara langsung.” Xiao Zhan melirik pada sang adik. “3 hari. Kau memiliki waktu 3 hari untuk menyelesaikan permasalahan ini, pangeran agung.” Xie Yun menganggukkan kepalanya lalu mengundurkan diri dari rapat.

“Apa ada lagi yang ingin disampaikan sebelum ini diakhiri?”

“Ada.” Xiao Zhan menatap pada Xue Yang dan menganggukkan kepalanya, memberikan izin pada sang jenderal yang sudah berumur itu.

“Ini perihal sumpah yang telah mendiang kaisar Wei terima dari Putra Mahkota Ming dan janji antara permaisuri dan Putra Mahkota Wei. Apa yang akan lakukan?” pertanyaan Xue Yang membuat suasana seketika hening dan mencekam.

Seluruh anggota rapat diam-diam juga memikirkan hal yang sama. Namun, tak ada satu orang pun dari mereka yang berani menanyakannya.

“Apa anda akan menentang keputusan permaisuri dan mendiang kaisar Wei, Yang Mulia Putra Mahkota?” desak menteri keuangan.

“Tentu saya tidak berani melakukannya. Namun, hingga saat ini ada beberapa hal yang masih menjadi pertimbangan saya.” jawab Xiao Zhan dengan tenang.

“Apa kami diperkenankan untuk mengetahui apa yang masih menjadi pertimbangan anda?” tanya menteri pendidikan.

“Keselamatan putra agung ketika dia jauh dari saya.” jawaban Xiao Zhan membuat yang lain mengernyit heran. Pasalnya, kemampuan bertarung Shiying sudah tidak diragukan lagi. Lantas apa yang membuat Xiao Zhan masih meragukan Shiying? Bahkan, disaat Yiling Wei diserang oleh kerajaan-kerajaan yang membelot, Shiying sendirilah yang membantu Yiling secara langsung.

“Namun Yang Mulia Putra Mahkota, tersebar rumor jika anda mencintai keluarga anda sendiri dalam konotasi yang negatif, itu tidak akan baik untuk kekaisaran.”

Xiao Zhan menanggapinya dengan tenang, “Rumor hanyalah rumor. Biarlah mereka memercayai apa yang mereka percayai.”

Yubin dan Xue Yang sontak teringat pada sosok kaisar mereka. Keduanya saling bertatapan dan melemparkan senyuman. Mereka teringat jika dahulu, mendiang kaisar mereka juga pernah mengatakan hal yang sama persis.

“Berhadapan dengan Putra Mahkota, benar-benar membuatku merasa berhadapan dengan mendiang kaisar.”

“Ya, kau benar Yubin. Apalagi saat melihat wajahnya yang benar-benar menyerupai mendiang kaisar.”

“Namun, sifat keras kepalanya juga ikut menurun pada Putra Mahkota.”

“Kalian kesulitan?”

“Tidak permaisuri, hanya saja Putra Mahkota benar-benar berhasil membuat kami bungkam.”

“Permaisuri ini tidak harus kembali sekarang?”

“Anda tentu mengetahui jawabannya, permaisuri. Jika, lebih cepat anda kembali, maka, akan lebih baik bagi kita semua.”

“Heran, anak itu benar-benar seperti Wei Wuxian. Dari segi rupa, sifat, bahkan dia juga mencintai permaisuri hampir sama besarnya.”

“Tentu saja, dia anak dari permaisuri ini dan kaisar.”

“Penasehat? Apa anda sudah mencatat apa yang saya perintahkan?”

“PFFTTTT— EMANG ENAK?”

“Kenapa-kenapa??”

“Yubin kena amuk Putra Mahkota.”

“Bahahahahahahaha!”

“Semoga Yubin masih utuh saat permaisuri ini sampai.”

“BHAHAHHAHAHA WANGJI! KAU HAHAHAHAHA!”

—
End.