Di dalam kediaman Wei Wuxian, yang sudah dalam kurun waktu satu minggu hanya terdengar desahan, erangan, dan lenguhan kini dipenuhi dengan pekikan bahagia dari beberapa pihak.
Wei Wuxian mendesah lelah, ingin rasanya mereka mengusir orang-orang itu dengan paksa, jika saja dia tidak memiliki rasa hormat pada yang lebih tua.
“Ibu, bibi, nenek, tidak bisakah kalian berhenti berteriak? Kalian tidak kasihan pada Wangji? Biarkan dia istirahat terlebih dahulu. Kalian bisa kembali lagi besok.”
Cangse Sanren menatap sang anak dengan tajam, “HARUSNYA KAMI YANG BERBICARA SEPERTI ITU, ANAK NAKAL! KENAPA KAU TIDAK BERHENTI SAAT KAU MENYADARI JIKA ADA KEHIDUPAN LAIN DI PERUTNYA?!”
“Ibu jangan berteriak. Xian tidak sadar sebelumnya. Saat Xian sadar, Wangji sudah pingsan.” balas Wei Wuxian dengan sedikit kesal.
“Sudah, sudah, ibu suri, permaisuri hanya butuh istirahat untuk saat ini. Saat dia terbangun nanti, langsung diberikan makan dan minum ramuan yang sudah aku racik. Jangan lupa, fokuskan energimu pada perutnya. Ini kali pertama setelah berabad-abad silam ada Alpha Dominan yang mengandung. Kandungannya akan sangat rentan, apalagi rahimnya belum terbentuk sempurna, jadi janin di perutnya tanpa sadar mengambil energi milik sang ibu. Oleh karena itu, kau harus selalu menyalurkan energi milikmu. Setidaknya selama 3 bulan pertama. Di bulan pertama dia akan merasakan kesakitan yang luar biasa, itu disebabkan karena tubuhnya perlu beradaptasi. Kita harus memperhatikan kandungan nutrisi yang dia butuhkan.”
Wei Wuxian mengangguk paham dengan penjelasan Wen Qing. Dia mengalihkan pandangannya pada sang istri yang sedang mengandung anaknya. Usia kandungannya baru 2 hari. Namun, sudah bisa dirasakan karena janinnya bukan hanya satu.
Wei Wuxian terkekeh kecil saat mengingat sesuatu, “Dasar kelinci.”
“Ya sudah, kalau begitu ibu dan yang lain keluar dulu. Jangan lupa pesan jiejie-mu tadi. Jaga menantu kami dengan baik!” Wei Wuxian berdehem sebagai balasannya.
“Ayah! Ughh, A-Yuan rindu ayah! A-Yuan ingin tidur bersama ayah dan ibu!”
“Kami juga merindukan A-Yuan. Besok A-Yuan datang saja ke kediaman ayah. Ibumu belum bisa berjalan, dia masih sakit.”
“Ibu sakit apa ayah?! Ayah apakan ibu A-Yuan?!”
“Ayah hanya meminta hak ayah sebagai suami. Itu normal, ibumu sakit karena sedang mengandung adik-adikmu. Sudah, sekarang A-Yuan bermain dengan yang lain saja. Ayah ingin beristirahat.”
“Uhhh??? Baik, ayah.”
Wei Wuxian menidurkan tubuhnya di sebelah Wangji, dia mengelus surai hitam legam milik istrinya itu. Dengan bersenandung kecil, dia mengelus perut sang istri, menyalurkan energi untuk buah hati mereka.
“Jangan terlalu membuat susah ibumu, ya sayang. Jadilah anak-anak yang baik. Cukup kakak kalian saja yang nakal, kalian jangan.”
Wei Wuxian terus berbicara pada buah hati mereka meskipun tidak mendapatkan respon apapun. Ya, bagaimana mau mendapatkan respon? Usia kandungannya saja belum genap 1 minggu. Akhirnya diapun tertidur karena kelelahan.
Wangji gelisah dalam tidurnya, perutnya terasa terbakar. Keringat membasahi tubuhnya dengan erangan kesakitan yang terdengar jelas. Dia membuka matanya matanya dan melihat kesamping, dia mendapati Wei Wuxian yang tertidur dengan lengan yang melingkar pada perutnya.
“Yang Mulia… Ughhh…”
Wei Wuxian membuka matanya perlahan saat dia merasa terusik dari tidurnya. Matanya langsung terbuka lebar saat dia melihat Wangji yang sedang merintih kesakitan.
“Sebentar aku ambilkan ramuannya.” Dengan sigap dia langsung mengambil ramuan yang sudah disediakan oleh Wen Qing tadi. Dia membantu Wangji meminum ramuan itu dengan hati-hati. Tangannya yang bebas dia gunakan untuk menyalurkan energi pada perut sang istri.
“Ingin makan sesuatu atau melanjutkan tidur?” Wei Wuxian menyeka keringat Wangji dengan lembut. Dia memposisikan dirinya sebagai sandaran bagi sang istri.
“Tidak tahu. Perut Wangji seperti terbakar. Rasanya sangat sakit dan nyeri, Yang Mulia.”
“Maaf, ini semua salahku. Lampiaskan saja padaku.” rintihan Wangji terus saja keluar. Itu membuat Wei Wuxian diserang oleh rasa bersalah.
“Ughhh, shhhh… Yang Mulia, apa Wangji akan mati?”
Wei Wuxian terhenyak mendengar pertanyaan Wangji. Dia memeluk Wangji dari belakang, dengan lembut dia menciumi tengkuk pria Alpha Dominan itu.
“Tentu saja tidak, istriku. Rasa panas di perut Wangji itu disebabkan karena tubuh Wangji harus beradaptasi dengan janin yang sedang Wangji kandung.”
“Uhhh??”
“A-Yuan akan memiliki adik. Di perut Wangji saat ini terdapat 3 bayi.”
“Apa maksud Yang Mulia, Wangji hamil??” Wangji menolehkan kepalanya menatap Wei Wuxian. Matanya berbinar lucu, membuat Wei Wuxian merasa gemas setengah mati.
“Hm, hamil. Wangji akan menjadi ibu dari 4 anak. Wangji senang?” Wangji menganggukkan kepalanya dengan antusias, dia melupakan rasa panas di perutnya. Senyum manis terlukis indah pada bibirnya.
“Tapi, apa itu akan baik-baik saja bagi mereka? Bagaimana pun Wangji adalah seorang Alpha Dominan, Wangji tidak memiliki apa yang dimiliki oleh omega ataupun perempuan. Apa nanti mereka akan berkembang dengan baik di dalam perut Wangji, Yang Mulia?”
Wei Wuxian terdiam sejenak, dia juga tidak terlalu mengetahuinya. Karena dia sudah memasrahkan semuanya pada Wen Qing dan tabib kepercayaannya yang lain. Sekalipun dia tetap memantau semuanya dan akan selalu melindungi Wangji dengan feromonnya.
“Kita tanyakan lebih lanjutnya pada Wen Qing nanti. Sejauh ini, mereka baik-baik saja selama Wangji beristirahat dengan cukup dan minum obat yang sudah diracik oleh Wen Qing dengan rutin.”
Wangji bergumam sebagai tanggapannya, dia menyamakan tubuhnya dalam dekapan Wei Wuxian. Selama seminggu penuh dia habiskan bersama Wei Wuxian, pria Alpha itu merasa ada yang berubah dari dirinya. Dimana dia merasa sifat dinginnya yang perlahan mulai menghilang, berganti menjadi lebih hangat dan lembut layaknya para omega.
Wangji memainkan jari-jarinya pada lengan kokoh yang melingkari perutnya itu. Dia menikmati keheningan yang tercipta diantara mereka berdua.
Wei Wuxian mengendus leher Wangji dengan lembut tanpa ada nafsu sedikitpun. Dia melakukan scenting saat Wangji meringis kesakitan, membuat tubuh sang istri menjadi lebih tenang.
“Yang Mulia, terima kasih…”
“Hm, untuk?”
“…”
“Karena telah mengizinkan orang tua Wangji datang di pernikahan Wangji.”
Wei Wuxian diam sejenak sebelum akhirnya menjawab, “Hm, mereka tidak bersalah dan yang paling penting Wangji menginginkannya. Bukannya seperti ini pernikahan yang Wangji impikan?”
“Mmm~ Yang Mulia, ayo kita kembali tidur. Wangji sudah mengantuk. Terlalu lama duduk membuat punggung Wangji sakit.”
Wei Wuxian menuruti permintaan sang istri. Mereka pun berbaring sambil berpelukan, dengan Wei Wuxian yang tanpa lelah mengelus perut Wangji.
“Selamat tidur, istriku.”
“…”
“Ughh, tidak bisakah Yang Mulia berhenti membuat Wangji malu?? Wajah Wangji terasa terbakar.…Uhhhh… Ingat Wangji, kamu adalah Alpha Dominan jangan terlalu lemah.”
Wei Wuxian terkekeh kecil mendengar apa yang dikatakan Wangji dalam pikirannya. Dia mengapit dagu sang istri ke atas dan mengecupnya dengan lembut.
“Tidurlah, dan jangan lupa, jika istriku ini tidak bisa menyembunyikan apapun dari suaminya.”
Wangji membenamkan wajahnya pada dada bidang Wei Wuxian. Dia menyamankan dirinya dalam dekapan sang dominan.
—
Satu minggu langsung jadi 3. Emang, Enigma x Alpha Dominan punya stamina yang diluar batas.
—
To be continue.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fated Pair [ PDF ] ✓
WerewolfStory writer by : Rain @urrainingday Main Character : Wei Wuxian × Lan Wangji Universe : Enigma, Alpha, Beta, Omega, Empire and Kingdom universe. Kerajaan Gusu Lan adalah kerajaan yang telah menghasilkan banyak Alpha Dominan yang berkualitas dan ten...