Setelah malam panas itu, Wei Wuxian bangun dengan wajah yang secerah mentari. Ya bagaimana tidak? Jika dia sudah menikmati tubuh sang istri semalaman. Bahkan baru dia sadari jika mereka berdua melewati sarapan.
“Pelayan, siapkan kebutuhan untuk kaisar dan permaisuri ini mandi.”
Barisan pelayan pun memasukinya ruangan dan langsung mengerjakan tugas yang diperintahkan. Sedangkan Wei Wuxian sendiri sedang menatap sang permaisuri dengan lekat. Tangan Wei Wuxian tak henti-hentinya mengelus perut Wangji.
“Yang Mulia, semua sudah siap.”
“Mn.”
“Maaf mengganggu waktunya, pelayan ini ingin menyampaikan pesan dari jenderal perang jika pasukan kekaisaran beserta putra mahkota Ming sudah sampai.”
“Mn.”
“Jika seperti itu, pelayan kecil ini pamit undur diri. Semoga Yang Mulia Kaisar dan Yang Mulia Permaisuri berikut dengan pangeran serta tuan putri diberikan umur panjang.”
“Mn.”
Sepeninggalnya pelayan itu, Wei Wuxian menjentikkan jarinya untuk memanggil para iblisnya. Memerintahkan mereka untuk membersihkan kekacauan yang telah dia dan permaisurinya perbuat. Setelahnya, dia pun menggendong Wangji dan membawanya ke kamar mandi. Pertambahan berat akibat kehamilan Wangji tidak menjadi penghalang untuk Wei Wuxian menggendong permaisurinya itu.
Dengan telaten Wei Wuxian membersihkan tubuh Wangji dari sisa-sisa cairan mereka tanpa mengusik ketenangan sang permaisuri. Beberapa kali Wei Wuxian mencuri kecupan-kecupan ringan pada bibir merah sang istri.
Tidak ingin terlalu lama di kamar mandi. Wei Wuxian langsung membersihkan dirinya sendiri. Setelah dirasa sudah bersih, Wei Wuxian kembali menggendong sang istri dan beranjak dari bak mandi itu ke kasurnya. Tentunya setelah tubuh Wangji dibaluti oleh hanfu putih tipisnya.
Wei Wuxian tersenyum kecil saat melihat kamarnya sudah kembali ke dalam keadaan normal. Wei Wuxian berdecak kagum dalam hatinya, ada gunanya juga dia punya banyak pelayan iblis.
Wei Wuxian menidurkan Wangji di kasurnya, lalu dia pun mengambil pakaian yang sudah disiapkan oleh pelayan-pelayannya tadi. Mengenakannya dengan cepat namun tetap rapih. Setelah selesai, dia membantu permaisurinya itu untuk mengenakan pakaiannya juga.
Gerakan Wei Wuxian ternyata cukup mengusik tidur sang permaisuri. Hal ini terbukti saat Wei Wuxian mendengar lenguhan kecil dari sang istri.
Wei Wuxian tersenyum saat kelopak mata itu menampilkan netra emasnya. Dengan suara yang lembut dia menyapa permaisurinya, “Selamat siang permaisuri. Apakah tidur permaisuri nyaman?”
“Mn.”
Wei Wuxian dengan hati-hati membantu Wangji untuk duduk. “Ingin makan sesuatu, permaisuri?”
“Mn...” Wei Wuxian tertawa kecil melihat Wangji yang masih setengah mengantuk namun berusaha untuk bangun. Sorot matanya yang sayu dengan tangan yang melingkar pada pinggang Wei Wuxian membuat kaisar itu sontak mengusak rambut permaisurinya itu.
“Jika masih lelah tidurlah kembali.”
“Lapar…” Wei Wuxian mengangguk paham dengan apa yang diinginkan permaisurinya.
“Ingin makan disini atau di aula?”
“Aula.”
Lalu, tanpa menjawab lagi, Wei Wuxian menggendong permaisurinya dan beranjak dari kediamannya menuju ke aula. Disepanjang perjalanan hanya ada keheningan karena Wei Wuxian tahu, jika permaisurinya masih lelah, namun, anak-anak mereka sudah mendesak ingin makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fated Pair [ PDF ] ✓
WerewolfStory writer by : Rain @urrainingday Main Character : Wei Wuxian × Lan Wangji Universe : Enigma, Alpha, Beta, Omega, Empire and Kingdom universe. Kerajaan Gusu Lan adalah kerajaan yang telah menghasilkan banyak Alpha Dominan yang berkualitas dan ten...