Extra Chapter 3.4

712 92 43
                                    

Setelah perdebatan dan hukuman singkat 3 bulan lalu. Tepatnya setelah Xiao Zhan membongkar jati dirinya soal manusia serigala dan lain-lain. Kini, Xiao Zhan dan Yibo semakin dekat.

Oh, tunggu.

Tunggu dulu.

Kalau kalian berpikir saat ini Xiao Zhan bisa bersikap biasa saja ke Yibo kalian salah. Sikap Xiao Zhan ke Yibo tetap datar, dingin, dan penuh siaga. Karena bisa saja dia mendapatkan serangan secara tiba-tiba seperti tiga bulan lalu.

Oleh karena itu, mulai tiga bulan lalu ada sebuah peraturan tak tertulis yang dimana berisi larangan untuk Xiao Zhan dan Yibo berada dalam suatu ruangan atau bahkan kondisi hanya berdua saja. Jika didapati keduanya sedang berduaan entah itu disengaja ataupun tidak, maka Yibo akan dikurung selama 3 hari dalam kamarnya. Dan jika dalam masa pengurungan Yibo kabur, maka, Xiao Zhan yang akan diasingkan ke tempat yang tidak Yibo ketahui.

Dengan adanya peraturan tak tertulis itu, Xiao Zhan merasa beruntung. Namun, tetap saja di merasa was-was. Karena yang dihadapi adalah Huang Yibo, yang dimana ayah dari pemuda itu saja sudah angkat tangan untuk menasehati ataupun mengatur sang anaknya, apalagi Xiao Zhan?

Di desa ini, gelar putra mahkota atau calon kaisar, hanyalah gelar yang tak berarti. Jangankan untuk dihormati, di desa ini Xiao Zhan pun 'menyatu' dengan para buruh/pekerjaan.

Semenjak dikurung 1 minggu yang lalu, kini Yibo sedikit lebih kalem. SEDIKIT. Ingat, SEDIKIT. Karena sifat ajaibnya pun masih ada, tidak, maksudnya sudah melekat pada jiwa raganya.

“Zhan-ge~ sayang~ Yibo memasak makanan untuk Zhan-ge Ayo kita makan dulu, suamikuu~” ajak Yibo dengan mendayu pada Xiao Zhan yang tengah membantu warga setempat untuk bertani. “APA KALIAN LIAT-LIAT?! AKU TIDAK MELANGGAR ATURAN YA!?” seru Yibo dengan lantang pada beberapa warga yang menatapnya.

“Yi, jangan berteriak.” Xiao Zhan memilih untuk menghampiri Yibo dan mengikuti keinginannya. Karena jika tidak, anak tengah Huang itu akan mengacaukan bibit-bibit yang sudah ditanam. Atau yang lebih buruk dia akan melancarkan serangan ajaibnya pada Xiao Zhan.

“Mereka menyebalkan tau Zhan-ge!” adu Yibo dengan nada yang kesal.

“Mereka hanya melihat, Yi.”

“Tapi tatapan mereka seakan mengatakan jika aku adalah pemangsa!” Yibo menggembungkan pipinya kesal.

“Memang bukan?”

Yibo terdiam sejenak sebelum menampilkan cengiran khasnya. “Kalau buruannya seperti Zhan-ge aku tidak masalah!” Yibo melingkarkan tangannya pada lengan kanan Xiao Zhan.

Xiao Zhan yang sudah malas menepis ataupun menegur sikap Yibo memilih pasrah selama yang disentuh bukan area-areanya yang sensitif. Xiao Zhan membuka keranjang makanan yang Yibo bawa dan seketika raut wajahnya berubah.

“Hehehe, maaf ge. Tadi Yibo jatuh gara-gara tersandung akar pohon jadi isi makanannya berantakan…” ujar Yibo dengan suara yang semakin mengecil.

“Halah! Rasanya juga pasti berantakan. Udah Zhan jangan dimakan, nanti yang ada kamu akan sakit perut.” Yibo memelototi sang kakak dengan tajam yang dibalas juluran lidah oleh Tao.

Xiao Zhan mengabaikan perdebatan adik kakak itu, dia memilih untuk melihat kaki Yibo. Indra penciuman dan penglihatannya menangkap sedikit jejak darah—itu lah alasan lainnya kenapa Xiao Zhan pasrah saja dengan tingkah Yibo. Maka tanpa banyak kata, Xiao Zhan menggendong Yibo dan mendudukkannya pada meja yang berada di balai peristirahatan itu. Xiao Zhan merendahkan dirinya agar bisa melihat jelas luka yang Yibo miliki.

Yibo yang mendapatkan perhatian secara tiba-tiba itu seketika mengatakan, “Zhan-ge, rahimku terasa hangat.”

Mendengar ucapan Yibo, Tao dan beberapa warga yang lain sontak tersedak makanan mereka. Bahkan ada yang sampai menyembur. Sedangkan Xiao Zhan, dia bertingkah seakan tak mendengar apapun meskipun kedua telinganya sudah merah sempurna.

Xiao Zhan mengambil air bersih yang berada di dekatnya, lalu, membasuh luka Yibo dengan hati-hati. “Lain kali, jangan terburu-buru. Jangan sampai luka, Yi.” ujar Xiao Zhan dengan datar.

Ya, Xiao Zhan mengatakan dengan datar, sangat datar. Meskipun demikian, itu mampu membuat Yibo menggila. Terbukti dengan tubuh Yibo yang kini sudah menindih Xiao Zhan.

“Terima kasih sudah peduli dengan Yibo, Zhan-ge.” Xiao Zhan menepuk punggung Yibo dan mengangguk kecil. “Bangunlah, saya harus segera makan. Sebentar lagi sudah waktunya kembali bekerja.” pinta Xiao Zhan dengan pelan.

Xiao Zhan mendesah pelan saat mendapati penolakan dari Yibo. Lalu dengan penuh kesabaran dia meminta hal yang sama dan kembali ditolak, hingga…

“Sayang, apa kamu akan membiarkan aku kelaparan, hm?” tanya Xiao Zhan dengan lirih sembari mengelus punggung Yibo. “Permaisuriku, kaisarmu ini sedang lapar. Jadi, apakah boleh kaisar ini memakan masakan permaisurinya, sekarang?” bisik Xiao Zhan tepat pada telinga kanan Yibo.

Bisikan itu terdengar sangat lembut dan merdu, membuat sekujur tubuh Yibo sontak merinding. Yibo pun langsung beranjak dari tubuh Xiao Zhan dan duduk dengan kepala yang menunduk. Sedangkan Xiao Zhan? Dia sudah duduk di tempat dengan memakan makanan yang sudah dibawakan oleh Yibo.

“ZHAN KALAU RASANYA ANEH, BUANG AJA!” teriak Tao yang membuat Yibo kesal. Namun, Yibo teringat dengan perkataan Tao tadi. Bagaimana jika nanti orang yang dia cintai sakit perut karena masakan.

Xiao Zhan sebenarnya ingin menanggapi gurauan Tao, namun, dia urungkan karena dia melihat ada beberapa luka pada jari-jari Yibo yang menandakan jika anak tengah Huang itu telah memasak dengan mati-matian. Belum lagi dia membawakan makanan itu hingga dia tersandung.

“Rasanya tidak terlalu buruk. Tapi, jika saja masakannya tidak tercampur satu sama lain itu akan lebih baik.”

Yibo yang mendengar pujian Xiao Zhan langsung menatap sang kakak dengan sombong. Tao berdecih kecil, dan ada beberapa warga yang tertawa dan menggelengkan kepalanya melihat tingkah adik kakak itu serta respon Xiao Zhan yang berbeda dengan biasanya.

“Setidaknya tidak seburuk A-Yun. Ah, aku jadi merindukan omega kecilku.”


Udah ya guys sampai sini aja, extra chapternya. Intinya nanti mereka sakinah mawadah warahmah kok 😁 meskipun ada yang innalilahi 🙏

Ini extra chapter kalau dikasih niat dikit bisa bikin S2-nya tapi berat guys.

End.

My Fated Pair [ PDF ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang