Chapter 1 : Berpartisipasi dalam Seleksi Setelah Aku Bangun

1.1K 94 21
                                    

"Nona, Nona, cepat bangun." Segera setelah Gu Ling Yun membuka matanya, ia melihat seorang gadis yang berpakaian seperti seorang pelayan sedang menatapnya dengan gelisah.

Permulaan standar sebuah drama menjelajah waktu.

Sesuai dengan praktik yang biasa, ia harusnya tampak bingung sembari berusaha untuk bangun, dan kemudian mengucapkan beberapa dialog standar:

"Nona? Nona apaan?"

"Apa kau sedang syuting serial TV? Dimana krunya?"

Sayangnya, ia sudah bertransmigrasi ke tempat ini selama lebih dari setahun.

Gu Ling Yun mengejap, kemudian memejamkan kelopak matanya lagi, memeluk selimutnya, dan berguling ke bagian paling dalam tempat tidurnya.

Melihatnya seperti ini, Lu Zhu menjadi semakin gelisah dan mengguncang-guncangkan tubuhnya beberapa kali, "Nona, cepatlah bangun! Anda akan terlambat!"

Gu Ling Yun kembali tersadar. Ia menghela napas diam-diam dan keluar dari tempat tidurnya dengan enggan.

***

"Bangsawan, sebelah sini. Hati-hatilah dengan pijakan Anda." Meskipun ia bangun pagi-pagi sekali dan pikirannya masih sedikit bingung, Gu Ling Yun tetap bisa menyadari bahwa si kasim kecil yang memandu jalannya kelewat antusias dan bahkan bisa dibilang semangat sekali untuk menyenangkannya.

Di sepanjang jalan, kasim kecil itu berusaha keras untuk mengobrol dengannya dan memujinya dengan berbagai macam cara.

"Bangsawan, sudah sampai." Tepat ketika Gu Ling Yun nyaris tidak sanggup menahan celotehannya lagi, mereka sampai di luar sebuah istana.

Melalui pintunya, ia dapat mendengar percakapan dari dalam.

"Sungguh orang yang penting. Semua orang sudah datang, hanya dia yang belum datang."

"Siapa suruh ia putri si jenderal?"

"Memangnya kenapa kalau ia putri jenderal? Setelah masuk istana, semua orang adalah wanita milik Kaisar. Bisa disukai atau tidak, akan tergantung pada kemampuanmu sendiri."

Gu Ling Yun berjalan melalui pintu tanpa mengucapkan sepatah kata pun dan berjalan melewati mereka.

Ia tidak tahu apakah yang lainnya akan disukai, tetapi Gu Ling Yun tahu bahwa ia pasti akan disukai.

Ayahnya adalah seorang jenderal yang memimpin banyak prajurit. Baru-baru ini ia memukul mundur serangan Turki, bahkan menaklukkan beberapa kota selama prosesnya. Jika ia tidak terpilih, maka siapa yang akan dipilih?

Tetapi, hanya Gu Ling Yun yang tahu bahwa ini hanyalah awal dari nasib umpan meriamnya.

(T/N: Umpan meriam-- Cannon fodder adalah karakter sampingan sekali pakai dalam sebuah cerita, hanya digunakan untuk memajukan plot, tetapi nasib mereka biasanya tidak bagus dan cerita melupakan mereka seiring berjalannya waktu.)

Gu Ling Yun memasuki sebuah novel pertarungan harem dan mendapati dirinya menjadi peran seorang karakter antagonis pendukung wanita dengan nama yang sama seperti dirinya. Gu Ling Yun yang asli di dalam novel itu arogan dan mendominasi, bersikap gegabah dan tak tahu aturan, tetapi kecerdasannya tidak begitu tinggi. Ia dijadikan kambing hitam untuk sang kaisar, memicu kecemburuan dan kebencian selir lainnya demi melindungi si protagonis wanita. Pada akhirnya, ia diberikan sutra putih sepanjang tiga kaki untuk gantung diri di Istana Dingin.

Untungnya, insiden ini baru akan terjadi setahun lebih lagi. Di titik ini, ayahnya masih memegang prestise yang sangat tinggi, dan fondasi kaisar masih belum stabil, jadi ia masih harus bergantung pada keluarga Gu mereka.

The Emperor Fights the Harem for Me [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang