Seolah-olah ia terstimulasi oleh sesuatu, si kasim yang berlutut tiba-tiba meronta dan berniat menyerang Xiao Yu Heng. Tetapi kali ini, si pengawal di belakangnya tidak melepaskannya dan menekannya ke bawah dengan kuat.
"Tahan dia." Xiao Yu Heng menarik kembali tatapannya dan memerintahkan dingin.
Si kasim kecil meronta mati-matian dan terus berteriak. Jika kau mendengarkan dengan saksama, kau akan mengetahui bahwa apa yang diteriakkannya berulang kali adalah—
"Pangeran Kang", "Yang Mulia Selir Agung Shu".
Setelah kasim kecil itu ditahan, adegannya jadi hening sekali. Gu Ling Yun memandangi punggung Xiao Yu Heng dari kejauhan dan merasa bahwa ia tampak agak kesepian.
Gu Ling Yun sudah melihat dan mendengarkan segala sesuatu yang harus dilihat dan tidak seharusnya dilihat, dan apa yang mesti dan apa yang tidak mesti didengarkannya.
Namun Gu Zheng tetap berbisik padanya, "Niang niang, silakan kembali."
Gu Ling Yun melirik punggung Xiao Yu Heng lagi, kemudian berbalik dan pergi.
Dalam perjalanan kembali, saljunya jadi semakin lebat. Lu Zhu yang teliti sudah menyiapkan sebuah payung. Kasim Deng mengambilnya dan membukakannya untuk melindunginya dari salju.
Lu Zhu menarik tudung Gu Ling Yun dari belakang, mengikat pitanya, dan menyembunyikan seluruh tubuhnya di bawah mantel itu, membungkusnya rapat-rapat.
Dibandingkan dengan orang banyak yang mengerumuninya, Gu Zheng sendirian dan sepertinya tertinggal.
Gu Zheng mengenakan seragam pejabat jubah ungu sembilan piton hari ini, tanpa yang lainnya untuk melindunginya dari hawa dingin. Namun biarpun demikian, tubuhnya tetap tegak, seolah-olah ia tidak terpengaruh apa pun.
Kasim Deng dan Lu Zhu juga tampak malu, melihat sekitar, tidak terpikirkan ide apa pun untuk menutupinya dari salju.
Gu Ling Yun mengambil beberapa langkah dan melirik orang di sampingnya, merasakan hatinya penuh simpul.
Salju sesedikit ini seharusnya tidak masalah kan baginya?
Tetapi, akankah ini membuatnya tampak dingin dan acuh tak acuh? Bagaimanapun juga, ada hubungan ....
Keduanya berjalan sejenak, tetapi ia tidak melakukan sesuatu yang istimewa. Barangkali si pemilik tubuh asli dan Gu Zheng tidak memiliki hubungan rahasia apa pun? Ia hanya berpikir berlebihan?
Jika ia benar-benar seorang pengantin anak yang diadopsi, kenapa tak ada ingatan tentang dirinya sama sekali?
Tak ada 'bahaya' lagi, jadi Gu Ling Yun menurunkan kewaspadaannya terhadapnya. Lalu ia memikirkan tentang situasinya saat ini, yang sudah jauh melampaui tujuan menyelamatkan nyawanya.
Sekarang karena ayahnya sudah kembali dengan jasa besar, Gu Zheng juga merupakan seorang tokoh yang populer. Dengan keluarga pihak ayah seperti ini, tampaknya ada kemajuan tambahan.
Ia tidak tahu apa hubungan antara si pemilik tubuh asli dan Gu Zheng. Tetapi Gu Ling Yun tahu bahwa setidaknya ia ingin memiliki hubungan yang baik dengannya.
Gu Ling Yun menggigit bibirnya, mengambil payung dari Kasim Deng, berjalan beberapa langkah ke arah Gu Zheng, dan memegangi payungnya di antara mereka berdua.
Gu Zheng berhenti dan menatapnya curiga.
Gu Ling Yun melihat sekilas, ada banyak salju yang berjatuhan di rambut dan bahunya dan berkata dengan tidak alami, "Payung ini bisa memayungi dua orang."
Gu Zheng menatapnya dalam diam dan menjawab setelah beberapa saat, "Terima kasih atas kebaikan Niang niang, salju sekecil ini bukan apa-apa bagiku." Maknanya adalah bahwa kau payungi saja dirimu sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Emperor Fights the Harem for Me [Terjemahan Indonesia]
Random[Novel Terjemahan] [END] Judul: The Emperor Fights the Harem for Me 皇帝替我宫斗(穿书) Author: Lu Nian Genres: Comedy, Fantasy, Historical, Romance Tahun: 2019 Chapters: 62 + 4 Extra Penerjemah Inggris: Aichan (https://www.foxaholic.com/novel/the-emperor-f...