"Tahun Baru benar-benar akan tiba." Zhang Defu menghela napas penuh perasaan sembari berdiri di bawah atap beranda. Sebuah lampion merah menggantung di atas kepalanya, berayun dari kiri ke kanan diterpa angin dingin, membuat bayangan di wajahnya.
"Gong gong, kenapa Anda menghela napas selama Tahun Baru?" Kasim Deng bertanya dari samping.
Zhang Defu menjawab gembira, "Aku merasa senang, ah. Dulu, Yang Mulia selalu sendirian selama Tahun Baru, dan semuanya terasa sepi. Sekarang karena beliau memiliki Gui fei, ada seseorang yang menemani beliau."
Kasim Deng juga mengangguk. Setelah itu, mereka berdua pergi ke aula utama dan kebetulan melihat adegan yang mau tak mau membuat wajah mereka memerah. Zhang Defu berdeham ringan, "Lebih baik masuk ke dalam, di luar dingin sekali. Lebih gampang dingin saat kau sudah tua."
Kasim Deng juga setuju, "Begitu? Benar-benar dingin tahun ini."
Mereka berdua berjalan masuk ke dalam aula. Sebelum masuk, hanya seperti memiliki pemahaman tanpa kata, mereka menoleh ke belakang sekali lagi. Mereka melihat bahwa si pria dan wanita saling berpelukan dan tampak sangat harmonis.
Di lain pihak, Xiao Yu Heng melepaskan orang dalam pelukannya, tetapi seolah-olah ia takut kalau wanita itu akan jatuh, ia masih memegangi punggungnya dengan lemah menggunakan tangannya.
Penghalang di depan matanya mendadak disingkirkan. Gu Ling Yun merasa tidak nyaman sejenak, dan orang di depannya jadi agak buram.
Pada saat ini, Xiao Yu Heng tidak tahu apakah harus meragukan si anggur buah atau kapasitas alkohol Gu Ling Yun. Karena ia mabuk, napasnya panjang sekali, dan wajahnya juga merah. Tidak jelas apakah itu karena ditiup angin; hidungnya juge berubah memerah.
Tetapi itu tidak semenarik perhatian seperti bibirnya. Gu Ling Yun masih menjilatinya lagi, membuat bibirnya tampak lebih lembap.
"Dingin." Ia menggumam, dan tubuhnya mulai bergerak tak tenang. Sewaktu ia tanpa sengaja menyentuh tangan Xiao Yu Heng, pria itu merasa seolah-olah ia sudah bersentuhan dengan es.
Xiao Yu Heng memeluknya dan membawanya duduk kembali, kemudian ia pergi menutup pintu. Setelah kembali, ia melihatnya memegang sebotol anggur dengan satu tangan dan menuangkan secangkir lagi untuk dirinya sendiri. Ia menengadah dan menuangkan semua ke dalam perutnya, kemudian mendesah.
Xiao Yu Heng mendekat, menatap ke bawah padanya, dan mengambil botol anggurnya. Ketika ia mengangkatnya, ia menyadari bahwa hampir seluruh isi botolnya sudah masuk perutnya.
"Apa yang kau lakukan, minum sebegini banyak?" Jika Gu Ling Yun masih sadar saat ini, ia akan merasa bahwa nada bicara Xiao Yu Heng agak buruk dan tatapan di matanya juga agak menggelap. Namun bagi Gu Ling Yun yang sekarang, yang tak lagi tahu apa itu akal sehat, ia hanya menganggapnya sebagai pertanyaan biasa. Setelah berpikir keras, ia pun mengungkapkan pikiran batinnya secara jujur—
"Demi melakukan seks setelah minum-minum."
Sebenarnya, begini. Selama persiapan Tahun Baru akhir-akhir ini, semua orang di istana sibuk. Tetapi para selir tak ada kerjaan, dan Liu Piao Piao kerap datang ke istananya dan duduk di sana sepanjang siang, mencemaskan tentang "karir"nya.
Sedangkan untuk masalah Ayimu, ia tidak bisa memberitahu Liu Piao Piao kebenarannya, jadi Gu Ling Yun hanya bisa berpura-pura, dan kemudian berkata, "Hati seorang pria sulit ditebak, apa yang bisa kulakukan?"
Lu Zhu selalu loyal, bahkan mengsampingkan nyawanya demi Gu Ling Yun. Ia sudah memerhatikan dari samping. Meskipun ia tahu lebih banyak daripada Liu Piao Piao, ia selalu khawatir. "Begitu kau memasuki harem, itu sedalam lautan." Siapa yang tahu berapa lama cinta Kaisar akan bertahan? Yang Mulia sangat menyukai Niang niang sekarang. Tetapi mereka masih belum punya anak, jadi selalu kurang perlindungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Emperor Fights the Harem for Me [Terjemahan Indonesia]
Random[Novel Terjemahan] [END] Judul: The Emperor Fights the Harem for Me 皇帝替我宫斗(穿书) Author: Lu Nian Genres: Comedy, Fantasy, Historical, Romance Tahun: 2019 Chapters: 62 + 4 Extra Penerjemah Inggris: Aichan (https://www.foxaholic.com/novel/the-emperor-f...