Chapter 21 : Memetik Bunga

446 62 14
                                    

Gu Ling Yun melirik surat itu sambil lalu, tidak berminat membacanya dengan saksama.

Ia pasti merencanakan ide jahat lagi.

Namun ia tetap tidak tahan untuk mengajukan pertanyaan yang sudah lama sekali bercokol di hatinya, "Yang Mulia, apakah Pangeran Jin serius ingin memberontak seperti ini?"

Xiao Yu Heng tersenyum dan bertanya, "Menurutmu, pemberontakan macam apa yang merupakan pemberontakan yang serius?"

Gu Ling Yun memikirkan beberapa hal di benaknya dan menjawab, "Merekrut pasukan dan membeli kuda untuk memperkuat kekuatanmu. Di mahkamah, kau harus memenangkan hati orang dan para pejabat. Jika diperlukan, kau bisa juga menyuruh penulis untuk mendapatkan momentum di hati rakyat." Bagaimanapun juga, opini publik sangatlah kuat.

Setelah berbicara, ia menoleh ke arah Xiao Yu Heng dan melihat sudut mulutnya agak melengkung ke atas, "Kau sangat handal."

Gu Ling Yun: "...."

Gu Ling Yun mengabaikan sindirannya dan melanjutkan, "Ini hanyalah pendapat sederhana selir ini. Tetapi ada sesuatu yang selalu tidak selir ini mengerti, kenapa Pangeran Jin ingin memberontak?"

Bukannya bagus menjadi seorang pangeran? Statusnya sama agungnya. Jika kau tahu tempatmu, segala sesuatu yang harus kau miliki, kau tidak akan kekurangan.

Sementara itu, Kaisar harus bangun pagi-pagi sekali dan begadang setiap hari, sepanjang tahun. Tak hanya kau harus berhati-hati tentang apakah ada pemberontakan di istana, tetapi kau juga harus mencemaskan tentang intrik di dalam harem.

Bahkan setelah mati pun, ia masih harus mencemaskan penilaian generasi mendatang.

"Akan selalu ada orang-orang yang melebih-lebihkan kemampuan mereka sendiri dan berpikiran keliru."

Gu Ling Yun berpikir sejenak dan bertanya, "Apakah Pangeran Jin memiliki kerabat yang berkuasa?"

Umumnya, kalau kau mau memberontak, kau harus memiliki seseorang dengan kekuasaan militer di keluarga pihak ibumu. Tetapi dalam kesannya, posisi paman Pangeran Jin tidak setinggi itu.

Tak ada jejak senyuman di wajah Xiao Yu Heng, dan ia berkata dengan nada yang dingin, "Ibu kandungnya tidak di sukai selama kehidupannya dan meninggal karena sakit saat ia berusia tiga tahun. Kemudian, ia dibesarkan oleh permaisuri pertama mendiang kaisar, tetapi ia memiliki hubungan yang lemah dengan keluarga pihak ibunya."

Mendiang kaisar memiliki dua permaisuri?

Apakah ibu kandung Pangeran Jin benar-benar meninggal karena sakit?

Gu Ling Yun melihat ke orang yang mendadak memancarkan "tekanan rendah" di sampingnya sembari diam-diam mencerna "rahasia kekaisaran" yang barusan didengarnya. Benaknya dipenuhi dengan delapan puluh episode drama pertarungan harem. Ia masih punya banyak pertanyaan tetapi tidak berani menanyakannya lagi.

Ia menyadari bahwa nada bicara Xiao Yu Heng dingin sekali saat ia menyebutkan mendiang kaisar.

Gu Ling Yun sengaja mengubah topiknya, melihat ke tumpukan tebal dokumen di atas meja dan bertanya, "Yang Mulia, apa ini?"

Apakah Kaisar juga harus membaca buku-buku akun?

Xiao Yu Heng mengambil dua yang paling atas dan membentangkannya di depannya.

Gu Ling Yun mendekat dan melihat dari yang paling kiri. Setelah melihatnya sejenak, ia menemukan ....

"Yang Mulia, mungkinkah ini ... lembar jawaban untuk ujian kekaisaran?"

Xiao Yu Heng mengangguk.

Gu Ling Yun terpana. Ia melebarkan matanya dan melihatnya lagi. Namanya dicap, tetapi aksara biasa itu ditulis dengan rapi, dan tulisan tangannya bagus dan penuh kekuatan, seperti keindahan langit dan tulangnya.

The Emperor Fights the Harem for Me [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang