Chapter 59 : Kejadian Masa Lalu

231 30 0
                                    

Waktu itu, kerutan di wajah Zhang Defu belum sebanyak sekarang, dan statusnya tidak sebagus saat ini, namun ia masih memiliki temperamen yang selalu cemas. Sembari terengah-engah, ia mengejar-ngejar orang yang berlari di depannya.

"Yang Mulia Pangeran, Yang Mulia Pangeran, cepatlah kembali bersama hamba. Niang niang akan marah."

Xiao Yu Heng, yang masih berumur delapan tahun, tidak begitu peduli. Ia menambah kecepatan larinya dan melaju untuk kabur, tetapi ia menabrak seseorang sewaktu ia berbelok.

Zhang Defu, yang sedang mengejarnya, merasa jantungnya berdebar-debar. Tetapi, sewaktu ia melihat orang itu dengan jelas, ia mengembuskan napas lega.

Xiao Yu Heng kecil berdeham tidak alami dan mengangkat tangannya untuk memberi hormat, "Yang Mulia Selir De."

Wanita berbusana istana itu tersenyum lembut, mengulurkan tangannya, dan dengan lembut menyentuh keningnya, berpura-pura marah, "Kau, ah kau ini ... kau sudah begitu besar, kenapa kau masih begitu nakal? Bukan apa-apa kalau menabrakku, jika kau menabrak yang lain, Ibunda Selirmu pasti akan menghukummu jika ia mengetahuinya. Kenapa kau tidak belajar dari Kakak Kekaisaranmu dan menjadi lebih dewasa dan mantap?"

Tidak jelas apa yang sedang Xiao Yu Heng kecil pikirkan, ia berujar serius, "Kakak Kekaisaran adalah Putra Mahkota, tentu saja kami berbeda."

Selir De menggelengkan kepalanya dengan tak berdaya, namun masih ada senyuman lembut di wajahnya.

***

Adegannya berubah, itu adalah tempat berburu istana.

"Kalian dua bersaudara, kemari dan minum air untuk menghangatkan diri kalian."

Kedua orang yang berdiri di depan melihat ke lapangan berburu di kejauhan. Yang satunya tinggi, dan yang lainnya pendek. Wajah mereka mirip. Ketika mereka mendengar kata-kata itu, mereka pun berbalik dan melihat ke si pembicara.

"Terima kasih, Selir De." Putra Mahkota menerimanya dan meminum seteguk dengan lengan jubah menutupi mulutnya. Itu hanyalah gerakan yang sederhana, tetapi sangat enak dipandang mata ketika ia melakukannya.

Selir De tersenyum dan berkata, "Kennapa Putra Mahkota masih begitu sungkan denganku? Ibunda selirmu tidak bisa datang, jadi ia memintaku agar menjaga kalian dua bersaudara. Heng'er masih muda, jadi ia akan tinggal bersamaku nantinya. Kau tidak diizinkan untuk menyelinap masuk ke tempat berburu!"

Putra Mahkota menatap Xiao Yu Heng, yang matanya jelas-jelas tidak bersemangat. Ia mengusap-usap kepalanya dan berujar menghibur, "Tunggu beberapa tahun lagi. Setelah kau tumbuh lebih tinggi, Kakak Kekaisaran akan secara pribadi mengajarimu, ya?"

"Aku akan mengikuti instruksi Kakak Kekaisaran." Di depan banyak orang, tentu ia akan mengendalikan temperamennya.

Xiao Yu Heng kecil sudah lama ingin memasuki tempat berburu. Ketika ia akhirnya delapan tahun, Ayahanda Kaisarnya, yang telah berjanji padanya untuk mengajarinya secara pribadi dulu, kegirangan karena putranya kelahiran Selir Shu bisa menarik busur, dan beliau bahkan tidak meliriknya.

Gelombang demi gelombang sorak-sorai serta tepukan tangan berdatangan, tetapi tempat mereka sepertinya agak terpencil. Selir De menghela napas, "Heng'er harus belajar mengendalikan keimpulsifanmu seperti Kakak Kekaisaranmu, kau mengerti?"

"Aku tahu."

Waktu itu, Xiao Yu Heng mengiyakan, namun ia punya rencana lain dalam hatinya.

Kakak lelakinya dewasa dan stabil, berbakat dan memiliki integritas politik, dan digelari Putra Mahkota sejak awal. Ketika namanya disebut di mahkamah, semuanya penuh pujian.

The Emperor Fights the Harem for Me [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang