Chapter 50 : Sebenarnya, Bukannya Mustahil Baginya

245 36 0
                                    

"Er Lang ... Er Lang?" Bibir Nyonya Li bergetar, dan kata-katanya meracau, "Tidak ... itu tidak ada hubungannya dengannya ... ia tidak tahu apa-apa ...."

Membicarakan soal putra bungsunya, wajah Nyonya Li berubah, dan ia langsung berlutut maju ke depan, "Yang Mulia, ini semua dilakukan sendiri olehku, dan Er Lang tidak tahu apa-apa. Keluarga Li ... ialah satu-satunya yang tersisa di keluarga Li. Mohon ampuni nyawanya, Yang Mulia."

Nyonya Li mengatakannya dengan begitu mengenaskan, hingga mereka yang mengetahui pengalamannya, hanya bisa bersimpati. Melihat ke arah Xiao Yu Heng, mereka hanya bisa melihat wajah yang dingin. Mereka mau tak mau merasa agak terkejut. Ini adalah pertama kalinya mereka melihat ekspresi marah di wajah sang kaisar muda.

"Penjarakan dia dan awasi baik-baik." Xiao Yu Heng berkata kepada Gu Zong Wu, "Juga, geledah istana secara menyeluruh."

Perjamuan makan malamnya tentu saja dibatalkan, dan semua orang kembali ke kediaman mereka masing-masing. Setelah mengalami hal semacam ini, mereka hanya bisa merasa sedikit panik dalam hatinya.

***

Gu Ling Yun tak begitu berselera untuk makan malam yang dibawakan oleh para dayang istana. Tetapi Xiao Yu Heng setengah memaksanya untuk duduk di meja makan, membubarkan para dayang, dan secara pribadi menyendokkan semangkuk sup hangat untuknya.

Gu Ling Yun tersanjung dan cepat-cepat memakannya. Setelah menyesapnya dua kali dengan hati-hati, ia mendapati bahwa pria itu memandanginya. Jadi, ia pun bertanya, "Ada apa?"

Suara Xiao Yu Heng agak serak, "Apa yang terjadi hari ini, beritahukan chen semuanya lagi secara rinci."

Gu Ling Yun mengejapkan matanya, menaruh sendoknya, dan berbicara sambil mengingat-ingat. Selama prosesnya, alis Xiao Yu Heng mengerut, dan ia tidak rileks barang sejenak pun.

Hampir secara naluriah, Gu Ling Yun mengulurkan tangan dan menekan keningnya, "Kalau Anda terus mengerutkan kening, Anda akan keriput." Wajah setampan ini, akan sayang sekali.

Gu Ling Yun merasa kulit yang tegang di bawah tangannya perlahan-lahan jadi rileks. Tangannya juga dipegangi dan ditarik ke bawah.

Sedikit dingin.

Ini hanya pemikiran Gu Ling Yun, jadi ia mengikuti dan menyendokkannya semangkuk sup. Tetapi sup itu dikesampingkan, tak tersentuh.

Baru setengah jam setelah kembali, seseorang mengirimkan hasil interogasi. Ketika Nyonya Li mengetahui bahwa ia tak bisa menyembunyikan apa pun lagi, ia mengakuinya tanpa adanya perlawanan.

Ia melihat si jenderal Turki selama siang hari, dan ia merasa marah dan penuh dendam. Sulit baginya untuk menelan napasnya. Si pelayan yang melayaninya mengetahui cerita orang dalam dan berkata setengah mengeluh, "Tuan dan Jenderal Gu bagaikan saudara. Tuan dan Tuan Muda Pertama tewas dengan tragis. Sekarang, musuh berada tepat di depannya, tetapi ia acuh tak acuh. Kesempatan sebesar ini ...."

Nyonya Li langsung menyalahkannya setelah mendengar omong kosong pelayan itu, namun jantungnya terus berdebar-debar. Mungkinkah ini kesempatan yang merupakan petunjuk dari Langit? Sebagai seorang wanita, ia tidak bisa menandingi seorang jenderal dari kerajaan asing.

Tetapi, bagaimana kalau itu adalah Gu Zong Wu?

Semua orang tahu bahwa ia mencintai putrinya seperti nyawanya sendiri. Jika putrinya diculik, apa yang akan terjadi ....

Pemikiran ini menyebar di hatinya bagaikan api yang berkobar dan tak dapat ditekan. Mereka akan kembali ke istana besok, dan satu-satunya waktu yang dimilikinya adalah malam itu. Namun, Gui fei selalu dijaga dengan ketat. Jangankan dijadikan sandera, mendekatinya saja tidak mudah.

The Emperor Fights the Harem for Me [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang