Menghabiskan Tahun Baru pertama di istana jauh lebih menarik daripada yang Gu Ling Yun bayangkan.
Tidak perlu berjalan-jalan di jalanan untuk mengunjungi kerabat. Malahan, segerombol orang datang ke istananya secara hormat untuk memberinya ucapan selamat Tahun Baru. Ia telah mencapai segala hal penting dalam hidup, jadi tidak ada yang namanya orang tua yang mendesak untuk menikah, yang menyebabkan banyak anak muda sakit kepala. Tak hanya karena statusnya, tetapi karena ia juga memiliki 'saudari-saudari'nya sendiri di harem, tak akan ada yang menanyainya kapan ia akan punya bayi.
Meskipun tidak ada ponsel atau TV, banyak aktivitas yang digelar di istana. Gu Ling Yun begitu senang sampai-sampai ia terlena. Hanya ketika Lu Zhu mengingatkannya barulah ia menyadari, ada sedikit ketidakpuasan Xiao Yu Heng terhadap dirinya.
Gu Ling Yun merasa merana setelah mendengar ini. Walaupun ini Tahun Baru, sebagai Kaisar, ia tidak bisa libur penuh. Ia masih harus menangani urusan pemerintahan, yang artinya, ia hanya bisa datang ke istananya pada malam hari. Biarpun begitu, mereka berdua melakukan kerjaan mereka masing-masing, Xiao Yu Heng membaca bukunya, dan ia bermain sendiri.
Apanya yang tidak disenangi Xiao Yu Heng?
Gu Ling Yun bingung.
Kasim Deng memasang tampang 'benci karena besi tidak bisa berubah jadi baja' di wajahnya dan berkata sungguh-sungguh, "Niang niang, pria juga butuh ditemani kadang-kadang. Anda lihat, Anda tidak pernah berinisiatif untuk pergi menemui Kaisar."
(T/N: tidak sesuai harapan/ekspektasi.)
Wajah Gu Ling Yun penuh keraguan. Wajah mungilnya penuh keraguan besar.
Lu Zhu juga ikut menasihatinya, "Itu benar, Niang niang. Hari ini adalah Festival Lampion. Jika Anda tidak bergegas, tahun baru akan segera selesai."
(T/N: Hari kelima belas pada bulan pertama Tahun Baru Imlek, menandakan hari terakhir Tahun Baru.)
Kesal mendengar ocehan keduanya, Gu Ling Yun pun berencana untuk pergi ke istana Xiao Yu Heng, tetapi ia malah datang ke istananya.
Segera setelah Xiao Yu Heng masuk, Tuan Tuan langsung melompat dari pangkuannya dan bersembunyi di bawah bangku.
Tuan Tuan adalah kucing kecil yang dibesarkannya. Anehnya, kucing itu adalah kucing paling anteng yang pernah dilihatnya. Ada begitu banyak orang yang hilir-mudik di istananya pada hari-hari biasa, tetapi kucing itu hanya tetap di samping dengan patuh, dan tidak menunjukkan banyak reaksi. Hanya ketika Xiao Yu Heng datang, kucing itu akan melompat dan cepat-cepat lari untuk sembunyi.
Xiao Yu Heng melihat kilatan warna putih. Ia tidak pernah benar-benar tertarik dengan hewan peliharaan dan bahkan merasa mereka merepotkan. Semenjak ia naik tahkta, sebagian besar binatang peliharaan di istana sudah diberikan kepada orang lain. Tetapi melihat Gu Ling Yun menyukainya, ia hanya membiarkannya memeliharanya.
"Yang Mulia, Anda sudah selesai menangani urusan pemerintahan untuk hari ini?" Gu Ling Yun, memikirkan apa yang dikatakan Kasim Deng dan Lu Zhu barusan, merendahkan posturnya dan bertanya sopan.
"En." Xiao Yu Heng merespons kalem, seperti biasa.
"Lalu, apa Yang Mulia datang kemari untuk sesuatu?"
Bicara secara logis, hari masih belum gelap. Teringat akan adegan-adegan dirinya datang kemari selama siang hari dulu, mau tak mau Gu Ling Yun merasa agak waspada dalam hatinya. Mungkinkah ia datang kemari untuk menangkapnya supaya berlatih kaligrafi?
Xiao Yu Heng menolehkan kepalanya untuk menatapnya, yang wajahnya penuh keresahan. Ia membiarkannya sejenak dan kemudian berkata perlahan, "Malam ini adalah Festival Lampion, tidak ada jam malam."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Emperor Fights the Harem for Me [Terjemahan Indonesia]
Random[Novel Terjemahan] [END] Judul: The Emperor Fights the Harem for Me 皇帝替我宫斗(穿书) Author: Lu Nian Genres: Comedy, Fantasy, Historical, Romance Tahun: 2019 Chapters: 62 + 4 Extra Penerjemah Inggris: Aichan (https://www.foxaholic.com/novel/the-emperor-f...