Chapter 60 : Bahkan Jika Ini Mimpi, Ini Juga Mimpi yang Kita Impikan Bersama

272 35 0
                                    

Ia tidak tahu sudah berapa lama semenjak ia pingsan. Ibunda Selirnya duduk di depan tempat tidurnya sembari memegangi tangannya dengan erat.

"Siuman, sudah siuman! Yang Mulia Pangeran akhirnya siuman." Zhang Defu berteriak penuh suka cita.

Segera setelah Xiao Yu Heng duduk, Ibunda Selinya mendekapnya.

Ia tidak bicara dengan jelas, namun Xiao Yu Heng masih bisa mendengar suaranya, yang penuh kepedihan, "Putraku, putraku, akhirnya kau sadar. Aku sudah kehilangan Kakak Kekaisaranmu. Jika aku kehilanganmu juga ...."

Kemudian, ia mendengar Zhang Defu, yang jelas-jelas hanya menyeka air matanya dan sama sekali tidak menggerakkan bibirnya, berdoa dan memelas di telinganya, "Amitabha, Budha, terima kasih atas berkatmu. Pangeran akhirnya sadar. Ia sudah tidur selama setengah bulan, terima kasih Budha atas welas asihmu."

Sebelum ia dapat menebak apa yang terjadi, Ibunda Selirnya melepaskannya dan menatap matanya, "Heng'er, kau tidak boleh memercayai siapa pun di masa depan, apa kau mengerti?" Setiap katanya diiringi dengan air matanya yang berjatuhan.

***

Beberapa hari berikutnya, ia mengerti bahwa ia telah memperoleh suatu kemampuan istimewa dan dapat mendengar suara hati orang lain.

Selir De itu, yang sesayang saudari dengan Ibundanya, dan menjaganya dengan baik, tetapi sup yang dikirimkannya kepada Putra Mahkota ditaburi racun.

Teman itu, yang setia dan bahkan mengikutinya dalam kematian, tetapi ia sengaja memancing si beruang ke tempat berburu demi kekuasaan.

Ayahanda itu, yang penuh kelembutan dan rasa manis dan memiliki perasaan mendalam terhadap putra-putranya, tetapi ia diberitahu bahwa putranya dapat mengganggu "keberuntungan"nya, jadi ia secara pribadi mengantarkan sup pencabut nyawa itu.

Setan dan iblis saja tidak sejahat hati manusia.

Dan di harem, sang Permaisuri, yang hanya gelarnya saja dan hanya dipakai sebagai dekorasi, tetapi ia juga merupakan Permaisuri yang telah mengakibatkan Ibunda Selirnya menderita selama bertahun-tahun. Di saat terakhirnya, ketika hidupnya sudah di ujung tanduk, ia menyerahkan bukti yang telah susah payah dikumpulkannya selama bertahun-tahun kepada mereka.

"Aku ... aku ...." Ia tidak mengucapkan kalimat terakhirnya, namun Xiao Yu Heng masih bisa mendengarnya.

Ia marah tentang putrinya, yang mati muda, si putri kecil yang didorong dengan kejamnya ke dalam danau atas perintah Ayahandanya sendiri supanya menjadi batu loncatan demi masa depannya yang cerah.

"Yang Mulia Permaisuri, aku akan membalaskan dendam Putri untuk Anda." Xiao Yu Heng berkata serius.

Selama bertahun-tahun kemudian, ia lanjut memenuhi janji itu.

Ia sangat berhati-hati dengan setiap langkah yang diambilnya. Kekuatannya berkembang hari demi hari, dan sayapnya jadi semakin kuat. Walaupun ia melakukan semuanya secara diam-diam, jaringnya sudah dijalin selama bertahun-tahun dan sudah tak bisa ditembus.

Posisi Putra Mahkota sudah kosong selama bertahun-tahun, dan pangeran yang cocok adalah dirinya, Pangeran Jin, dan Pangeran Kang.

Semua orang tahu bahwa, putra Selir Shu, Pangeran Kang, disayangi oleh Kaisar, tetapi, putra Gui fei-lah yang akhirnya menaiki posisi itu.

Ayahanda Kaisarnya kecanduan ilmu sihir dan sudah mengkonsumsi pil yang tak terhitung jumlahnya selama bertahun-tahun. Tubuhnya sudah babak belur, dan sekarang ia hanya bergantung pada napas terakhirnya.

Ibunda Selirnya duduk di samping tempat tidurnya. Walaupun ada beberapa helai rambut keperakan, penampilannya masih tampak muda. Ia dengan hati-hati menyendokkan ramuan dan membawanya ke mulutnya, tetapi Kaisar menjatuhkan ramuannya dengan tangan bergetarnya.

The Emperor Fights the Harem for Me [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang